part17

1.5K 209 15
                                    

/⁠ᐠ⁠。⁠ꞈ⁠。⁠ᐟ⁠\
 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄





"Eh, Achel?" sapa Doniel heran. "Llan, ngapain lo bawa dia?" tanya Donie, beralih menatap Rollan yang tengah sibuk membagikan makanan pesanan mereka.

"Gue ga ngajak, tiba-tiba aja dia ngikutin gue." jawab Rollan jujur. Karena memang tidak tau kalau Achel mengikutinya.

Sementara itu Freya dan Fiony hanya lempar pandang.

Achel tersenyum, membalas sapaan Doniel. "Aku boleh gabung duduk sama kalian ga?" tanyanya hati-hati

"Boleh dong." jawab Doniel antusias. Tak berselang lama, ia merasakan tatapan tajam dari kedua sahabatnya yang membuatnya menghentikan gerakan. "Eh, kenapa sih? Serius amat liatin gue." keluh Doniel dengan wajah bingung. Namun kedua sahabatnya memilih diam.

Setelah mendapat persetujuan , Achel langsung menyerobot duduk di antara Radel dan Freya. Hal itu sontak membuat Fiony naik pitam, melihat Freya yang hampir terjungkal ke belakang.

"Woy! Santai dong! Main yerobot aja!" sentak Fiony penuh emosi.

Rollan yang sedang menikmati baksonya tiba-tiba merasa ada sedikit keributan di sini. Ia menatap sengit gadis yang baru saja datang itu, seulas rasa tidak suka muncul di wajahnya saat menatap gadis itu, namun ia berusaha menyembunyikannya dan dengan cepat lanjut memakan baksonya.

Achel memandang sinis ke arah Fiony. "Santai dong, ga usah ngegas segala. Lagian gue ga sengaja!" cibirnya.

Doniel menyenggol lengan Rollan, membuat cowo itu kembali menghentikan aktifitasnya. "Gara-gara lo, sih. Ngapain pake bawa si Achel ke sini." ujarnya sedikit berbisik dengan ketus.

"Anjir, malah nyalahin gue. Yang ngijinin dia duduk di sini siapa? Lo, kan?" tandas Rollan tak kalah ketus. Doniel neggaruk tengkuknya yang tak gatal sambil nyengir.

Radel berdecak, lalu menarik lembut tangan Freya. Ia membawa gadis itu agar kembali duduk di sebelahnya, di antara dirinya dan Achel.

"Rasain!" umpat Fiony, melemparkan tatapan mengejek pada Achel.

Achel berdecih. (Liat aja, gue bakal dapetin Radel secepatnya dan gue bakal singkirin cewe itu.) batinnya licik.

"Ck! kebiasaan deh, kalau makan selalu aja belepotan." decak Radel, menatap sudut bibir Freya yang terlihat cemong. Perlahan, tangannya terulur untuk mengusap cemong di sudut bibir Freya.

Freya terbelalak dengan ekspresi yang begitu terkejut. Dia tak percaya Radel berani melakukan hal seperti itu di tempat umum. Matanya melirik ke sekeliling, menyadari bahwa setiap orang menyaksikan perbuatan Radel barusan. Membuat spekulasi mereka semakin kuat, jika ada hubungn antara Freya dan Radel.

"Whaat? Gue ga salah liat nih? Ternyata seorang Radel bisa romantis juga." pekik Rollan heboh.

"Lo pikir, lo doang yang bisa romantis? Gue juga bisa kali." balas Radel dengan nada yang tak santai.

"Bagus-bagus, gue suka nih. Setidaknya ada perubahan walaupun sedikit dari sikap lo Del." kekeh Rollan.

"Udah mulai berani aja nih, bucin di tempat umum." lontar Doniel disusul kekehan kecil.

"Kecurigaan gue makin kuat deh, pasti kalian bedua ada hubungan apa-apa kan?" tuding Fioni, menatap Freya intens.

"Apaan sih, ga ada apa-apa lho." balas Freya, masih berusaha menyangkal.

"Masa sih? Tapi gerak-gerik kalian tuh mencurigakan banget." lontar Fiony, tak mempercayai ucapan Freya.

Sementara itu, Achel yang merasa di abaikan mulai mengepalkan kedua tangan kuat-kuat. Mulutnya komat kamit seolah sedang berbicara, mengumpat dan mencaci maki untuk Freya. Sorot matanya terlihat menyimpan kebencian yang mendalam pada gaadis itu.

karam?el 【FreDel】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang