part19

1.4K 199 11
                                    

/⁠ᐠ⁠。⁠ꞈ⁠。⁠ᐟ\⁠
 ̄⁠ ̄ ̄ ̄⁠ ̄ ̄ ̄


Freya mengeliat pelan dalam tidurnya ketika seberkas sinar pagi menyapa wajahnya lewat ventilasi kamar. Ia menyipitkan mata lalu perlahan membukanya.

Kedua netranya melirik kearah samping. Yang pertama ia lihat adalah wajah tampan Radel. Cowo itu masih terlihat sangat pulas dalam tidurnya. Puas memandangi wajah suaminya, Freya beralih menatap ke arah jam dinding. Masih menunjukkan pukul enam pagi.

Freya segera memindahkan kepala Radel dari ceruk lehernya. ya, cowo itu tidur dengan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Freya sambil memeluk tubuh Freya. Freya menyibakkan selimut dan cepat-cepat mengambil langkah menuju kamar mandi.

Setelah beberapa menit Freya keluar, lengkap dengan seragam sekolahnya. Ia mengambil handuk yang melilit di kepala lalu berjalan ke arah ranjang untuk membangunkan Radel tentunya.

Freya menepuk pelan pipi Radel. Tak membutuhkan waktu lama, mata cowo itu mulai terbuka. "Bangun Del, jangan tidur lagi. Nanti kita terlambat." ucap Freya, menarik selimut yang menutupi setengah tubuh Radel.

"Lima menit lagi. Gue masih ngantuk," sahut Radel dengan suara beratnya.

"Ga ada lima menit-lima menitan. Bangun sekarang. mandi." tekan Freya. Tegas.

Radel segera membuka mata dengan sempurna. Dan setelah itu Freya keluar menuju dapur, meninggalkan Radel yang masih kelimpungan, mengumpulkan nyawa. Ia mengacak rambutnya asal kemudian berjalan ke arah kamar mandi.

Beberapa menit kemudian. Radel berjalan keluar dari kamarnya sudah dengan seragam sekolah, Berjalan menuruni anak tangga satu persatu menuju dapur menghampiri Freya.

"Ini lo yang masak?" tanya Radel penasaran sambil menatap beberapa makanan yang sudah Freya tata rapi di meja pantry. Tumis kangkung, tahu goreng dan ayam mentega sudah tersaji di sana, membuat perut Radel berbunyi hanya dengan menatap makanan itu. Terlihat sederhana, tapi juga sangat menggiurkan untuknya.

"Iya, kemaren aku belajar dari tutorial youtube, tapi ga tau rasanya enak atau engga. Soalnya ini masakan pertama aku." jawab Freya sambil membawa dua piring yang sudah terisi nasi, lalu memberikannya pada Radel.

Freya ikut duduk di sebelah cowo itu. "Ayo makan," ajaknya.

Radel mengangguk. Ia memainkan ponselnya sebentar, sekedar mengecek ada pesan dari sahabatnya atau tidak, setelah itu menaruh ponselnya di meja. Ia beralih menatap lekat wajah Freya. Terlihat sangat bersemangat pagi ini.

"Cantik," puji Radel tanpa sadar.

"Baru sadar ya, kalau aku cantik," kekeh Freya, setelah sempat terkejut saat Radel memujinya.

Radel hanya meliriknya sekilas, lalu kembali fokus ke makanannya. Sementara jantungnya sudah berdetak tak karuan, saat ucapannya tadi di dengar oleh Freya.

"Lucu banget suami aku, kalau lagi salting gitu," goda Freya. Sementara Radel langsung melemparinya dengan tatapan tajam.

"Makan." titah Radel tegas.

"Iya-iya, gitu aja marah." Freya hendak mulai makan, namun sebelum itu ia menatap kearah Radel lebih dulu. Melihat bagaimana reaksi cowo itu saat pertama kali memakan masakannya. "Gimana? Enak ga, Del? Keasinan? Apa malah kurang asin?" celoteh Freya.

Radel mengacungkan kedua jempolnya kearah Freya. Tersenyum, "Enak banget, rasanya pas. Ga keasinan." jawab Radel. Membuat senyum Freya mengembang.

"Beneran?"

"Cobain aja kalau ga percaya. Masakannya emang enak kok," ujar Radel.

Dengan antusias dan tak sabaran, Freya mulai menyuap makanannya kedalam mulut.

karam?el 【FreDel】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang