10. Tetangga Masa Gitu

828 122 5
                                    

Selamat membaca

🐷🐷🐷


Siang ini harusnya Adel sudah sampai di kosannya, tetapi karena Flora dan Marsha memaksanya untuk ikut. Sehingga kini ia tengah terjebak diantara dua pasangan yang sangat bucin. Untung saja ada kakaknya Flora, jadi ia mempunyai teman. Entah ide darimana mereka berdua tiba-tiba mengajak Ara. Tapi Adel juga bersyukur, jika tidak dia akan benar-benar menjadi nyamuk diantara mereka berempat.

"Lo mau yang mana Del?" tawar Ara menatap Adel yang sedang diam menatap menu yang ada.

"Gue minumnya mau yang coklat aja deh kak, less sugar toppingnya puding." jawab Adel setelah melihat-lihat menu minuman.

"Udah itu aja? Gak mau yang lainnya?" tanya Ara melirik teman adiknya.

"Apalagi ya, kayaknya itu aja deh kak. Flo lo makan ga?" tanya Adel menoleh menatap Flora yang sedang memilih makanan.

Kini mereka berenam sedang berada di sebuah kafe yang ada didalam sebuah mall di Jakarta sembari menunggu jam tayang film di bioskop. Sebelum pergi kesini, mereka sudah memesan tiket secara langsung ke bioskop dan film akan tayang satu jam lagi.

"Makan, gue laper banget asli." ucap Flora menyentuh perutnya yang keroncongan.

"Lo mau pesen yang mana Flo?" Adel bingung harus memilih makanan yang mana.

"Sayang kamu dong yang pilihin, aku bingung nih mau pesen yang mana." Flora menyenderkan kepalanya diatas bahu Freya.

"Dasar bucin." cibir Ara melihat tingkah adiknya.

"Biarin, cari pacar sana, jangan kerjaan mulu yang lo urus." Flora sengaja mengejek kakaknya untuk membalasnya, ia melirik tajam Ara.

"Dih nyuruh-nyuruh, kalau gue gak kerja lo gak akan dapet yang jajan tambahan." balas Ara menjitak kepala adiknya kesal, memang dasar Flora tidak tau bersyukur.

"Aduhh, sakit kak, sayang kepala aku sakit." Flora merengek kepada Freya.

"Mana yang sakit?" tanya Freya menatap Flora khawatir, sesekali ia menatap Ara, rasanya Freya ingin melawan calon kakak iparnya itu, tetapi ia juga tidak berani takut tidak akan mendapatkan restu untuk berpacaran dengan Flora.

"Apa? Jagain adek gue, awas aja lo sampe Flora nangis." ancam Ara menatap tajam kearah Freya.

Freya mengangguk, kakak adik sama saja, keduanya sama-sama kejam, kecuali Flora walaupun Flora kejam dirinya tetap mencintainya, memang jika sudah bucin apapun terlihat indah.

"Tenang aja kak, Flora aman kok sama gue." ucap Freya mengecup kepala Flora yang terasa sakit.

"YaTuhan, jijik gue lama-lama liat kalian berdua bucin." cibir Adel yang tak tahan melihat kemesraan sahabatnya dan pacarnya. Masalah mereka berdua ini sangat tidak tau tempat sekali, dimana-mana dan kapanpun selalu bucin.

Mendengar perkataan Adel membuat Ara tertawa, karena yang diucapkan Adel memang benar sekali. Sering kali Ara memergoki keduanya tengah bermesraan saat dirumah.

"Diem deh kalian berdua, ini perasaan yang bucin disini bukan cuma gue aja sama Freya doang deh. Marsha sama kak Ashel juga." kesal Flora karena dirinya selalu menjadi ejekan kakaknya dan Adel jika mereka berdua bersatu.

"Biarin, kita sukanya godain lo, bukannya Marsha." balas Ara menatap Adel lalu mereka berdua melakukan high five.

Bisa dibilang hubungannya dengan Ara cukup dekat, sering bermain ke rumah Flora menjadi salah satu faktor kedekatan mereka berdua. Bahkan mereka berdua juga sering keluar hanya berdua saja tanpa Flora. Layaknya seperti seorang teman, walaupun jarak umur mereka yang terlampau lumayan jauh tetapi hal itu tak menghalangi mereka berdua menjadi akrab.

Tetangga Masa Gitu (ZeeDel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang