Selamat membaca
💙💙💙
"Adel?" ucap Zee melongo melihat Adel yang tiba-tiba membuka pintu mobilnya.
"Hai kak." sapa Adel masuk kedalam dan duduk di kursi penumpang yang ada disamping Zee.
"Lo ngapain disini?"
"Zee, temen pacar gue ikut nebeng."
Belum sempat Adel menjelaskan, Ashel sudah mengatakannya terlebih dahulu kepada Zee.
"Lo temen pacarnya Ashel?" tanya Zee kaget karena dunia ternyata sesempit itu.
"Gue sahabatnya Marsha." balas Adel tersenyum
"Marsha?" ucap Zee kebingungan
"Iya kak? Kenapa?" tanya Marsha yang belum tau bahwa Zee adalah teman pacarnya.
Lantas Zee menoleh kebelakang untuk memastikan bahwa apa yang ia pikirkan adalah salah. Ternyata memang benar itu adalah Marsha sahabat Adel yang kemarin bertemu dengannya. Baru saja ia ingin mendekati gadis itu, ternyata gadis itu adalah pacar Ashel. Ia tidak pernah tau seperti apa rupa gebetan Ashel, karena ia tak terlalu penasaran. Dan ternyata Zee harus dihadapkan dengan kenyataan yang cukup menohok.
"Loh kak Zee?" tanya Marsha dengan mata membulat, terkejut melihat ada tetangga kos Adel yang ternyata adalah teman pacarnya.
"Kok kamu kenal sayang?" tanya Ashel heran menatap pacarnya yang terlihat terkejut dan bingung.
"Yang kemarin aku ceritain, tetangga kosan sahabat aku, yang cerita kemarin waktu ditelfon." Marsha berbisik kepada Ashel
Ashel mengangguk, ia mengingatnya.
"Yang itu, aku inget. Berarti sahabat kamu itu Adel yang jamet itu?" tanya Ashel melirik Adel sesaat.
"KENAPA? GA SUKA." kesal Adel tanpa menoleh kebelakang, ia masih sangat sensitif dengan kata Jamet.
Ashel bingung saat Adel tiba-tiba berbicara dengan nada tinggi kepadanya. Memangnya ada yang salah dengan perkataannya.
"Kakak ih, jangan ngatain Adel jamet. Cepet minta maaf sama Adel. Nanti aku jelasin." bisik Marsha lalu mempelototi Ashel karena pacarnya ini sangat tak bisa membaca situasi.
"Sorry Del, gue ga bermaksud, itu gara-gara si Zee selalu ngatain lo jamet. Gue jadi keingetnya itu." ucap Ashel menunjuk Zee yang sedang patah hati.
"Gue lagi dibawa-bawa." ucap Zee merotasi matanya, ia hanya bisa meratapi nasib buruknya.
"Dih ngeselin." Adel melirik Zee yang terlihat seperti sedang sedih.
~~~
Mereka berempat tidak jadi untuk langsung pulang. Marsha tiba-tiba mengatakan ia lapar dan ingin makan ramen di salah satu tempat makan yang ada di sebuah pusat perbelanjaan di tengah Kota. Sehingga saat ini mereka berempat sedang mengantri memesan makanan, tempat ini cukup ramai dikunjungi oleh orang-orang.
Adel yang hanya menumpang hanya bisa mengiyakan kemanapun mereka pergi. Lagipula kebetulan ia juga sedang lapar.
"Adel lo mau pesen yang mana?" tanya Marsha kapada sahabatnya.
"Gue yang kaya biasa aja, sama jangan lupa dessert nya pesen yang banyak pliss, minumnya ocha aja." ucap Adel tersenyum menatap Marsha, karena sesungguhnya ia malas mengantri.
"Okeeii cinta. Kak Zee mau yang mana?" tanya Marsha
"Samain kaya Adel aja." Zee tidak mau repot-repot memilih dan membaca satu persatu menu sehingga ia memilih untuk menyamankannya ssaja
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Masa Gitu (ZeeDel)
FanfictionZee seorang mahasiswa tingkat akhir yang memilih untuk hidup mandiri harus dihadapkan dengan seorang siswa SMA yang tingkahnya diluar nalar manusia, lantas bagaimana kehidupan Zee akan berlangsung? Apakah Zee akan tahan menghadapi segala tingkah lak...