2. Tetangga Masa Gitu

1.4K 136 5
                                    

Selamat Membaca

🐷🐷🐷





"Buset ini siapa yang punya hajatan suaranya nyampe sini?" celetuk Ashel saat mendengar musik yang cukup kencang.

"Tetangga gue itu." balas Zee yang terlihat pasrah karena terkahir kali ia mencoba protes lagi, usahanya sia-sia.

"Betah banget lo punya tetangga kaya gitu, gak mau lapor ke pemilik kos lo?" tanya Jessi ikut penasaran, jika ia mempunyai tetangga seperti itu sudah dipastikan Jessi tidak akan betah dan lebih baik pindah ketempat yang lain.

Zee menghela nafasnya, inilah yang menjadi masalah baginya karena ia tidak bisa melaporkan masalah ini ke pemilik tempat kos yang ia tinggali saat ini.

"Boro-boro mau lapor, yang punya kos aja jarang kesini. Malah asik liburan ke luar negeri waktu gue liat status wa nya." curhat Zee kepada ketiga temannya.

Ashel mendelik mendengar curhatan Zee, kasihan sekali temannya yang satu ini.

"Emangnya disini gaada pengurus kos apa? Kok diem aja sih?" Ashel dibuat naik pitam mendengar hal itu. Masalahnya ini adalah kenyamanan dan ketentraman dalam kehidupan bertetangga.

"Ada, udah ditegur tuh bocah, tapi tetep aja diterobos. Pusing banget gue sebenarnya." Zee memejamkan matanya sejenak, tubuhnya terasa lelah setelah mengikuti beberapa kelas.

"Emangnya tetangga lo yang mana yang suka muter musik pake speaker? Penghuni baru?" tanya Angel yang tiba-tiba tertarik mendengar cerita Zee.

"Sama aja orangnya, si Adel bocah kematian. Udah sebulan ini tiap pagi gue denger playlist dj angkot punya dia."

Angel menyipitkan matanya menoleh kearah Zee "Adel yang cantik itu?" tanya Angel keheranan

"Adel cantik? kaya abang-abang gitu lo bilang cantik." balas Zee membuka matanya saat mendengar pertanyaan Angel, ia bergidik ngeri tak bisa membayangkannya.

"Jangan gitu Zee, nanti suka loh." goda Jessi menyenggol lengan kanan Zee pelan.

"Dih najis, amit-amit." ucap Zee mengelengkan kepalanya.

Tapi jika dipikirkan lagi, apa yang Angel katakan tentang Adel ada benarnya, gadis itu memang cantik walaupun tingkahnya sedikit absurd dan di luar nalar manusia normal.

"Ngel?"

"Paan Cel?"

"Adel yang mana deh? Gue lupa." tanya Ashel karena ia memang jarang ke kosan milik Zee.

Angel berpindah posisi yang awalnya ia rebahan di pojok, kini ia memilih duduk didekat Ashel agar ia tak perlu menjelaskan dua kali kepada Ashel yang kadang agak budeg.

"Ini cewe yang kita gak sengaja ketemu di rooftop waktu bulan lalu kita kesini." jelas Angel

"Yang mana sih?" tanya Ashel karena ia benar-benar tak ingat.

Jessi menjitak kepala Ashel, beginilah jika mempunyai sahabat otaknya pelupa.

"Makanya di inget, jangan gebetan lo mulu yang lo inget. Lo inget gak waktu kita mau beres-beres di rooftop ada cewe yang bantuin kita. Nah itu Adel." jelas Jessi

"Oo yang itu, emang cantik sih. Gimana kalo kita do'ain agar Zee berjodoh dengan Adel. AMINNN." Ashel tiba-tiba memanjatkan doa kepada Tuhan untuk temannya itu agar segera melepas status jomblonya.

"AMINN" sahut Jessi dan Christy dengan suara yang sangat kencang.

"Aneh lo semua." cibir Zee

Zee menggeleng kepalanya melihat tingkah ketiga temannya, tidak ada satupun yang benar apalagi normal. Lupakan saja sahabatnya, mengenai gadis itu ia sangat kesal dengannya karena kejadian kemarin malam saat ia baru saja ingin memejamkan matanya. Tiba-tiba gadis itu Adel menggedor-gedor pintu kamarnya.

Tetangga Masa Gitu (ZeeDel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang