Selamat membaca
🐷🐷🐷
Di minggu pagi yang cerah ini Zee baru saja menyelesaikan kegiatan yang ia lakukan setiap minggunya yaitu membersihkan seluruh kamarnya. Mulai dari kamar mandi hingga tempat yang ia gunakan untuk tidur. Zee melirik jam dinding yang menempel di dinding dekat tempat dia tidur.
07.00
Tak terasa sudah 3 jam berlalu ia membersihkan seluruh kamar. Tiba-tiba perutnya mengeluarkan suara yang menandakan bahwa dirinya sedang lapar. Lantas Zee memilih untuk keluar mencari makanan didekat kos nya.
Zee mengambil asal jaket yang ada didekatnya, sebelum keluar dari kamar ia memakainya terlebih dahulu. Karena saat ini ia hanya memakai tanktop saja. Tidak lupa juga ia menyemprot parfum ke seluruh tubuhnya agar wangi dan tidak ada yang sadar bahwa ia belum mandi.
Setelah selesai bersiap, barulah Zee membuka pintu kosannya, setelah keluar tak lupa Zee untuk memastikan bahwa kosannya sudah tertutup dengan baik. Pintu kosnya menggunakan smart lock door sehingga ia tak perlu untuk mengunci pintu lagi.
"Kalo gini kan enak gak ada yang puter musik keras-keras." gumam Zee saat tak mendengarkan musik yang Adel putar apalagi jika hari libur seperti sekarang hampir 24 jam Adel memutar music.
Lalu ia melanjutkan perjalanannya menuju tempat makan langganan nya yaitu warteg bu Jina. Dikarenakan tempatnya yang dekat, Zee memilih untuk berjalan kaki. Hanya perlu waktu 5 menit untuk nya sampai disana.
Langkah kakinya terhenti saat ia tak sengaja melihat seorang gadis yang sedang digoda oleh sekelompok remaja nakal. Awalnya dirinya tak ingin menolong, ia sedang malas berhadapan dengan remaja nakal seperti mereka. Tetapi ia tidak bisa membiarkannya begitu saja, ia merasa kasihan dengan gadis yang malang itu. Lantas Zee menghampiri para remaja nakal tak tau diri itu.
"Woi bocah, mending kalian semua pergi dari sini sebelum gue panggil polisi." Zee mencoba berbaik hati dengan para remaja itu.
Matanya membelak saat melihat wajah gadis yang diganggu itu adalah Adel tetangga kos nya.
"Bocah-bocah, lo jangan sok tua tante. Tapi gue liat-liat body lo cakep juga, gimana Ju sikat gak nih?" ucap salah satu remaja
"Gue terserah kalian aja deh." ucap remaja yang dipanggil Ju seraya menyeringai menatap Zee dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Sini maju lo, gue gak takut." tantang Zee menaikan sebelah alisnya.
"Wah ni cewe nantangin kita." baru saja remaja itu ingin menangkap Zee, tetapi Zee berhasil menghindarinya bahkan ia berhasil memukulnya hingga dia tak bisa berkutik.
"Bangsat." umpat salah satu remaja yang ada disana.
Tak butuh waktu lama untuk Zee mengalahkan seluruh remaja itu bahkan si bos remaja yang sangat sombong itu.
"Woii kabur-kabur." interupsi si ketua komplotan kepada anggotanya.
Mereka semua lari terbirit-birit menjauh dari Zee.
Melihat kondisi Adel yang sedikit memprihatinkan, Zee mengulurkan tangannya untuk membantunya bangun.
Menatap tangan Zee yang terulur didepannya lantas Adel memegangnya erat-erat agar ia bisa berdiri. Tetapi ia tidak bisa untuk mengangkat tubuhnya sendiri, seluruh tubuhnya tersa sakit. Disebabkan karena ia dipukuli oleh mereka semua, kekuatannya tidak sebanding untuk melawan 5 orang.
"Ck.. Nyusahin aja." Zee berdecak kesal
Walaupun begitu Zee tetap menggendong Adel ala bridal untuk membantunya. Tolong di garis bawahi ia terpaksa membantu Adel. Jika bukan karena rasa kemanusiaan ia tak akan membantu Adel dan akan pergi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Masa Gitu (ZeeDel)
FanfictionZee seorang mahasiswa tingkat akhir yang memilih untuk hidup mandiri harus dihadapkan dengan seorang siswa SMA yang tingkahnya diluar nalar manusia, lantas bagaimana kehidupan Zee akan berlangsung? Apakah Zee akan tahan menghadapi segala tingkah lak...