12. Tetangga Masa Gitu

996 144 7
                                    

Selamat membaca

🐷🐷🐷





"DEL, ADEL, JANGAN LARI INI GUE." teriaknya seraya mengejar Adel yang tengah ketakutan karena salah paham mengira dirinya adalah mahluk halus.

"SIAPA?" balasnya berteriak, Ia masih berlari dengan sisa tenaganya, berlari dan menangis terlalu banyak membuatnya kelelahan.

Tiba-tiba ia merasa seseorang mengenggam tangannya, Adel reflek berteriak karena sangat takut. Adel sangat takut, ia tidak siap jika tiba-tiba yang berbicara dengannya baru saja adalah mahluk halus, sehingga ia memilih untuk memejamkan matanya. Apalagi tempat ini terkenal angker, disini banyak pepohonan besar membuat kesan angker semakin kuat.

"Gue Zee, ngapain lo lari?" tanya Zee dengan nafas terengah-engah, ia lelah berlari mengejar Adel.

Sebelum membuka matanya ia mengumpulkan seluruh keberaniannya terlebih dahulu, lalu ia mencoba untuk membuka matanya secara perlahan "Kak Zee?" tanyanya ragu-ragu takut orang didepannya ini adalah setan yang menyamar.

"Iya gue Zee, lo ngapain teriak-teriak?" tanyanya lagi menahan untuk tidak tertawa, lucu sekali Adel yang menganggap dirinya adalah mahluk halus.

"Lo beneran kak Zee kan?" Adel mencoba mencubit pipi Zee untuk memastikan bahwa yang didepannya memang Zee.

"Iya gue Zee, lo kenapa? Takut?" tanya Zee tertawa melihat tingkah Adel yang sangat lucu saat ketakutan.

"Iya gue takut banget, gue kirain lo penunggu disini. Nyeremin banget tau." Adel kembali menangis, ia sangat takut.

"Loh malah nangis?" Zee menjadi panik melihat Adel yang tiba-tiba menangis seperti ini.

Layaknya seorang yang gentle Zee menarik tubuh Adel dan membawanya ke dalam pelukannya. Ia mengelus-elus punggung Adel untuk menenangkan gadis itu. Zee tak pernah menyangka jika Adel setakut itu dengan mahluk halus.

"Udah cup cup, gak ada apa-apa disini." ucap Zee menenangkan Adel.

Adel mengangguk kecil, wajahnya masih terlihat sangat cantik walau dipenuhi air mata. Entah sejak kapan, tapi Zee merasa bahwa Ia seperti mulai jatuh kedalam pesona gadis yang ada di pelukannya ini. Rasanya nyaman dan menyenangkan saat ia menghabiskan waktunya berdua bersama Adel. Sifat Adel yang ceria dan periang membuatnya terlihat semakin menarik dimata Zee.

"Udah?"

"Udah, kak ayo pergi dari sini, gue takut." Adel menatap Zee dengan puppy eyesnya.

"Iya ayo." Zee melepaskan pelukannya ia mengenggam lembut tangan Adel.

'Cah ayu, kalian berdua ini mau kemana to, kok buru-buru hihihihihi'

Mendengar suara baru saja membuat Adel tak berani untuk menoleh kebelakang "Kak?" ucapnya ketakutan

"Iya Del?" seluruh tubuh Zee merasa merinding.

"Kita lari."

"Ayo."

Zee berlari sangat kencang sembari menggenggam tangan Adel. Mereka baru saja mendengar suara-suara gaib. Tawa itu terdengar menyeramkan dan membuatnya takut.

"Ayo naik." ajak Zee saat dia menemukan sepeda motornya.

"Bentar kak, gue susah naiknya." Adel panik bukan main.

Walaupun sedikit kesusahan akhirnya Adel berhasil naik ke atas motor sport milik Zee. Setelah memastikan dirinya sudah naik, Zee melajukan motornya dengan sangat kencang.

Takut jatuh dari sepeda motor, Adel melingkarkan kedua tangannya dipinggang Zee. Selain takut dengan mahluk halus, Adel juga takut mati muda apalagi masih banyak mimpi yang belum ia capai.

Tetangga Masa Gitu (ZeeDel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang