Selamat membaca
🐷🐷🐷
Pagi ini Adel sangat bersemangat, karena pagi ini ia akan berpergian bersama keluarganya ke taman bermain. Setelah papanya berjanji kepada dirinya satu bulan yang lalu. Telalu semangat membuatnya bangun terlalu pagi, padahal Adel adalah tipe anak yang susah dibangunkan saat pagi hari. Dan saat ini ia sedang bersiap dibantu oleh bi Mija orang yang membantu mamanya untuk mengurus rumah.
"Bi, Reva mau di kuncir 2 terus di pakai in pita pink yang papa beliin dari Sydney kemarin." ucap Adel tersenyum memamerkan gigi-giginya tersisa sedikit karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis secara diam-diam.
"Siap non, bibi cari dulu pita punya non." ucap Bi Mija
Adel mengangguk dengan semangat, ia tidak bisa menutupi rasa senangnya yang menggebu-gebu. Ia tersenyum menatap pantulan dirinya yang ada dicermin, hari ini Adel terlihat begitu cantik dan menggemaskan memakai baju warna kuning yang ia beli beberapa hari lalu bersama mamanya.
"Bibi udah ketemu belum pitanya?" tanya Adel merasa bosan menunggu bi Mija yang terlalu lama mencari barang miliknya.
"Ketemu non, yang ini bukan?" tanya bi Mija menunjukan sepasang jepitan pita berwarna pink.
"Iya yang itu, ayo bi cepet kuncirin Reva. Soalnya Reva habis ini mau bangunin mama sama papa." bi Mija tersenyum menatap anak majikannya yang hari ini terlihat sangat ceria dan riang.
"Bibi kesana." ucap Bi Mija menghampiri Adel.
Dengan cekatan bi Mija menguncir dua rambut Adel yang mulai panjang hampir se pinggang. Tak hanya itu, bi Mija juga men braid rambut miliknya. Adel menunggu bi Mija selesai dengan sabar, setelah bi Mija selesai memakaikan dirinya pita ia akan langsung pergi ke kamar orang tuanya.
"Udah non."
"Makasih banyak Bi, Reva sayang bi Mija." Adel bangun dari tempat duduknya, ia berlari kecil menuju kamar orang tuanya.
Sebelum masuk kedalam kamar orang tuanya, ia mengetuk pintu kamar tersebut berkali-kali. Mamanya berkata tidak sopan jika ia sembarangan masuk kedalam kamar orang walau itu kamar keluarganya sekalipun. Sehingga kini ia sedang menunggu mama atau papanya untuk membuka pintunya.
"Mama, papa bukain pintunya. Katanya hari ini kita mau ke taman bermain, Reva udah siap ini." Adel memanyunkan bibirnya karena kesal, menyebalkan sekali kedua orang tuanya.
Padahal Mamanya sendiri yang berkata jika mengingkari janji itu adalah perbuatan yang buruk. Tapi kini malah mereka yang tak mau menepati janjinya.
"Mama, papa bukain pintunya." Adel sudah bersiap untuk menangis jika pintu kamar kedua orang tuanya tidak terbuka.
Untung saja pintu kamar terbuka, sehingga ekspresi wajah Adel langsung berubah menjadi lebih ceria.
"Papa, Reva mau gendong." pintanya sembari menangkat kedua tangannya agar papanya bisa dengan mudah menggendong dirinya.
"Princess nya papa udah siap, cantik banget sih." puji papanya menciumi wajah Adel karena tidak tahan melihat anaknya yang begitu menggemaskan.
"Papa geli, jangan ciumin Reva terus." protesnya saat kumis papanya menyentuh wajah kecilnya.
Bukannya berhenti Gio terus menciumi wajah putri bungsunya. Hingga membuat Adel kesal sampai menangis tersedu-sedu. Bukan papanya jika tidak membuat dirinya menangis saat bertemu. Walau begitu Adel sayang menyanyangi orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Masa Gitu (ZeeDel)
FanfictionZee seorang mahasiswa tingkat akhir yang memilih untuk hidup mandiri harus dihadapkan dengan seorang siswa SMA yang tingkahnya diluar nalar manusia, lantas bagaimana kehidupan Zee akan berlangsung? Apakah Zee akan tahan menghadapi segala tingkah lak...