11. Tetangga Masa Gitu

998 144 5
                                    

Selamat membaca

🐷🐷🐷



Adel menghela nafasnya, setelah pulang dari jalan-jalan dengan yang lain, ia harus pergi ke rumah orang tuanya. Dengan terpaksa Adel harus menginjakkan kakinya disini lagi, menyebalkan tapi ia tidak bisa melakukan apapun karena mamanya yang memintanya secara langsung. Dan disinilah dirinya berada dirumah mewah milik mamanya. Walaupun rumah ini besar, disini hanya ditempati oleh mamanya jika ia tidak sibuk bekerja dan para pelayan.

"Ma?"

"Sebentar yah, mama masih ada rapat dengan klien. Mama mau ngomong sesuatu ke kamu, jadi tungguin mama bentar yah." ucapnya tanpa menoleh kearah Adel.

"Kalau gitu Adel mau ke kamar dulu, Adel cape. Nanti mama kalau udah selesai panggil aku aja." ucap Adel melangkah pergi keluar dari ruang kerja milik mamanya.

"Iya sayang, kamu istirahat aja dulu, kalau lapar minta bibi buat bikinin kamu makan." ucap Jinan yang terlihat sangat fokus dengan perkerjaannya.

"Iya ma."

Adel masuk kedalam kamar miliknya yang sudah lama tidak ia tempati. Sudah lama ia gak pulang ke rumah ini, mungkin sudah sekitar 2 bulan. Sejak Adel kelas 11 semester akhir, Adel memilih untuk mencoba hidup mandiri, banyak alasan yang membuatnya akhirnya pindah ke kos.

Setelah mengganti pakaiannya, Adel memilih untuk merebahkan dirinya seraya menonton film di Netflix. Saat ia sedang fokus menonton tiba-tiba ponselnya berdering, siapa yang mengganggu dirinya saat sedang asik menonton ini, dengan kesal Adel mengangkat telfon itu tanpa melihat siapa penelfon itu.

"Siapa?" tanya sedikit ketus.

"Lo marah Del sama gue?"

Adel mengerutkan dahinya, lalu ia menjauhkan ponselnya dari telinga untuk melihat siapakah yang mengganggu dirinya. Tanpa sadar kedua ujung bibirnya terangkat saat melihat nama penelfon yang tidak lain adalah Zee.

"Sorry kak, gue kirain siapa. Ada apa kak telfon?" tanya Adel kini nada bicaranya terdengar lebih ramah daripada awal.

"Udah sampe dirumah?"

"Udah kak, lo sendiri gimana? Masih ada urusan?"

"Bagus deh kalo gitu, btw barang belanjaan lo masih ada di gue."

"Oh iya astaga, gue lupa banget. Untung lo ingetin kak, makanya tadi waktu pulang tuh gue ngerasa kayak ada yang kurang gitu, tapi apa. Ternyata belanjaan gue, btw makasih banget kak lo udah bayarin belanjaan gue. Kapan-kapan gue bakalan bales budi deh."

"Iya sama-sama, beneran loh, gue tungguin."

"Beneran ini, lo mau apa?"

"Nanti gue pikirin lagi deh, lagi apa?"

"Lagi nonton Netflix tadi, tiba-tiba lo telfon."

"Gue ganggu lo yah? Sorry banget."

"Eh gapapa beneran, gue sebenarnya lagi bosen juga cuma nonton doang, terus sekarang ada lo nemenin gue ngobrol."

Cukup lama Adel dan Zee berbicara ditelfon, hanya percakapan biasa tetapi membuat mood Adel menjadi naik lagi setelah moodnya dibuat jelek karena mamanya yang sibuk itu. Mereka berdua membicarakan banyak hal, mulai dari bagaimana sekolah Adel hingga kucing dekat kosan mereka yang baru saja melahirkan.

"Kak muka lo gak kelihatan." ucap Adel merotasi mata karena kesal, mereka baru berganti dari telfon menjadi video call karena permintaan dari Adel.

"Hahahaha, sengaja emang."

Tetangga Masa Gitu (ZeeDel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang