Selamat membaca
🐷🐷🐷
Siang hari yang panas ini Adel merasa bosan tidak melakukan apapun. Apalagi saat ini dia masih tidak bisa untuk memutar music menggunakan speaker miliknya. Karena janjinya kapan hari itu kepada Zee.
Ting
Ting
Ponselnya berbunyi sangat ramai, lantas Adel mengambilnya, lalu dia membukanya. Ternyata ada spam chat dari Zee, tumben sekali. Kira-kira ada apa, tumben sekali Zee menspam chat dirinya, ia memang sesekali pernah bertukar pesan dengan Zee tetapi tidak se sering itu dan mereka juga tak terlalu dekat.
Adel berdecak kesal, karena Zee memaksanya untuk ikut entah kemana. Lagipula apa yang bisa mereka lakukan panas panas seperti sekarang. Dengan terpaksa Adel bangun dari tempat tidur miliknya dan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih nyaman untuk digunakan saat berpergian panas seperti ini.
Ponselny berdering lagi, sepertinya itu Zee.
"Lama."
"Buru-buru amat bu, mau kemana sih."
"Udah cepet buruan."
"Iya, iya, ngeselin."
Adel memutuskan sambungan telfonnya. Lalu ia memakai pakaian yang sudah ia pilih tadi. Tidak lupa juga untuknya memakai make up tipis-tipis agar tidak terlihat pucat dan terakhir ia menguncir rambutnya. Setelah itu ia bergegas menuju tempat parkir kos.
Dengan perlahan tapi pasti Adel sampai menuju tempat parkir. Walaupun luka ditubuhnya hampir sembuh tetapi ia masih belum bisa berjalan terlalu cepat. Bahkan setiap ia kesekolah ia berangkat bersama Flora dan Freya. Adel sudah pergi kerumah sakit dan mendapatkan perawatan lebih lanjut serta mendapatkan obat. Sehingga kini keadaannya jauh lebih baik.
"Kaki lo masih sakit Del?" tanya Zee yang sedang menunggu didepan mobilnya.
"Udah ga terlalu sih." balas Adel berjalan perlahan menuju mobil Zee.
"Sini gue bantuin, jangan banyak protes." ucap Zee memampa tubuh Adel menuju mobil.
Adel hanya tersenyum melihat Zee yang perhatian dengannya. Jika bukan karena Zee mungkin dia sudah berada di ICU karena pukulan tukang bully itu.
Dengan bantuan Zee, akhirnya ia masuk kedalam mobil dan duduk di kursi penumpang. Setelah itu Zee bergegas masuk kedalam. Walau ia tidak tau tujuan mereka akan kemana tapi Adel secara tiba-tiba menjadi sangat semangat.
"Kak Zee? Kita mau kemana?" tanya Adel saat mereka sudah memulai perjalanan.
Adel menatap Zee seperti anak kecil yang sedang penasaran menunggu jawaban dari yang lebih tua dan hal ini membuat Adel terlihat sangat menggemaskan.
"Nanti lo tau sendiri." ucap Zee menahan untuk tidak gemas kepada Adel yang hari ini tidak tau kenapa terlihat sangat menggemaskan.
"Dih sok misterius lo." balas Adel melipat tangannya didepan tangannya seraya memanyunkan bibirnya.
Saat teringat kejadian beberapa hari yang lalu, ia segera menarik bibirnya dan mengulum nya ke dalam. Jujur saja Adel takut jika Zee tiba-tiba menciumnya seperti saat itu.
Zee terkekeh melihat tingkah Adel, sejak tadi ia sudah memperhatikan gerak gerik Adel. Ternyata Adel sangatlah menggemaskan tak sama seperti yang biasa dia tunjukan kepadanya sehari-harinya. Atau mungkin Zee saja yang baru menyadarinya.
"Bocil." Zee mencubit pipi Adel kegemasan.
"Ngapain sih cubit-cubit, udah fokus nyetir sono." ucap Adel kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Masa Gitu (ZeeDel)
FanfictionZee seorang mahasiswa tingkat akhir yang memilih untuk hidup mandiri harus dihadapkan dengan seorang siswa SMA yang tingkahnya diluar nalar manusia, lantas bagaimana kehidupan Zee akan berlangsung? Apakah Zee akan tahan menghadapi segala tingkah lak...