Selamat membaca
🐷🐷🐷
Malam ini Adel baru saja pulang dari apartement Marsha. Setelah bermain hampir seharian bersama kedua sahabatnya ia memilih untuk pulang ke kosannya. Sebenarnya ia ingin menginap disana tetapi ia mengurungkan nya karena tiba-tiba Oniel sepupunya menelfon nya berkali-kali dan menyuruhnya pulang.
"Ini Oniel dimana sih katanya kesini." sejak tadi ia mencari keberadaan Oniel tetapi ia tak bisa menemukan dimanakah kakak sepupunya itu.
Aneh sekali, bukankah tadi Oniel berkata dia akan menunggunya di kosan. Tapi saat ia pulang Oniel nya malah menghilang. Sejujurnya Adel sangat lelah hari ini, sehingga setelah ia membersihkan dirinya dan berganti pakaian ia memilih untuk beristirahat sebentar. Setengah jam lagi ia akan pergi mencari dimana kaka sepupunya itu.
Baru saja Adel merebahkan dirinya di atas kasur miliknya, ponselnya berdering. Dengan ogah-ogahan ia mengangkat telfon tersebut.
"Halo?"
"DEL? LO KEMANA AJA?"
"Hah apaan sih kak? Gue dikosan ini."
"Dikosan lo?"
Adel merasa heran dengan pertanyaan Oniel, bukankah memang harusnya ia berada disini bukan.
"Iyalah, emangnya dimana lagi? Yakali gue dirumah lo."
"Emang harusnya lo dirumah gue ege, udah gue tungguin daritadi juga."
"Kok lo ga bilang sih?" Adel menghela nafasnya kesal
"Makanya chat gue dibaca baik-baik yah adik."
"Mana ada gue salah baca."
Buru-buru Adel mengecek ulang pesan yang Oniel kirim kepadanya. Saat setelah membacanya ulang, ternyata dirinya salah membaca. Seharusnya ia pergi ke tempat Oniel bukannya ke kosannya. Melelahkan sekali, ia bahkan tidak bisa lepas dari kasurnya.
"Gimana?"
"Gue salah baca, terus gimana? Gue males banget kalo harus ke tempat lo kak."
"Ya itu sih resiko lo, buruan kesini."
"Gamau, gue cape."
"Dih anak ini, cepetan kesini gue tungguin 10 menit lo kudu langsung sampe."
"Kak lo dong yang kesini, gue cape banget sumpah."
"Gak gak pokoknya lo kudu kesini."
"Gamau kak Oniel, gue cape, gini deh lo yang kesini nanti gue kasih nomornya kak Indah mau ga?" Adel mencoba membuat tawaran kepada Oniel.
"GUE KESANA SEKARANG."
Tut
Tut
Tut
Tebakannya tepat sasaran, karena Oniel langsung menutup sambungan telfonnya. Jika berhubungan dengan Indah saja Oniel langsung bergerak dengan cepat. Untung saja Adel sayang Oniel jika tidak ia sudah membuang Oniel ke kali Ciliwung.
Adel mulai memejamkan matanya, ia sangat lelah sekali. Bahkan rasa lapar yang ia rasakan tadi tidak ada apa-apa nya jika dibandingkan dengan rasa kantuknya saat ini. Baru saja Adel akan memasuki mimpinya, tiba-tiba ada yang memencet bel kamar kosannya. Dasar Oniel sialan. Padahal sepupunya itu bisa saja masuk kedalam tanpa harus memencet bel.
"Duh, IYA BENTAR." Adel berjalan gontai menuruni tangga.
Ia berjalan dengan mata setengah terbuka, ia sungguh mengantuk. Sesampainya didepan pintu ia segera membuka pintu kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Masa Gitu (ZeeDel)
FanfictionZee seorang mahasiswa tingkat akhir yang memilih untuk hidup mandiri harus dihadapkan dengan seorang siswa SMA yang tingkahnya diluar nalar manusia, lantas bagaimana kehidupan Zee akan berlangsung? Apakah Zee akan tahan menghadapi segala tingkah lak...