SEMBILAN

637 66 11
                                    

Malam setelah pertandingan timnas dengan hasil kemenangan atas Australia, para pemain berkumpul di ruang meeting untuk makan bersama, sekaligus membahas keberangkatan mereka ke Bali untuk menghadiri acara pernikahan Jay. Mai dan Vreya tampak duduk diantara mereka, hal ini karena pihak keluarga pengantin menyediakan akomodasi pesawat dan mobil selama mereka akan menghadiri acara tersebut.

"Jadi teman-teman sekalian, maaf kami mengganggu waktu istirahatnya. Saya Vreya, mewakili panitia pernikahan Mai dan Jay akan menyampaikan perihal konfirmasi kehadiran dan jumlah peserta untuk perluan booking transportasi dan penginapan selama di Bali." Ucap Vreya.

Ruangan menjadi berisik dengan suara para tim dan official yang saling berbisik. "Kita dibayarin pesawat sama hotel?" Suara Marsel memecah keheningan.

"Ya dari pihak keluarga pengantin menyediakan 2 tiket pesawat dan kamar hotel selama 2 malam di Jumeirah resort and hotel." Jawab Vrey menampilkan list untuk mendata nama tamu undangan yang hadir.

"Sultan mah bedaaaaa." Teriak Nadeo.

"Ini berapa ribu tamu undangan yang dapat begini?" Teriak Ricky memancing tawa yang lainnya.

Jay dan Mai tertawa, "Hanya tamu pemberkatan yang dapat. It means only family and Timnas." Terang Jay.

Acara berlanjut hanpir seluruh tim dan official datang bersama pasangan mereka. Berharap acara berjalanan meriah dan penuh suka cita seperti pada pesta pertunangannya tahun lalu.

--

Bali, Indonesia.

Jumeirah Resort telah steril dari tamu asing. Semua rute dinyatakan VIP Access dan hanya untuk tamu yang telah di booking oleh Jay dan Mai. Dekorasi elegan namun mewah memenuhi venue yang berada di dekat kolam renang dengan view pantai.

Bunga berwarna putih menghiasi setiap sudut venue. Tempat duduk diatur di meja panjang dengan kursi disisi kanan kirinya. Wine, Champagne, Sparkling water ditata diantara buket-buket bunga di tengah meja.

Tamu undangan telah hadir dengan dresscode berwarna hitam. Satu jam lagi acara dimulai. Jay sudah tampan dengan suite yang dia kenakan, rambutnya tersisir rapi dan klimis dengan pomade andalannya. Mereka semua tengah bercanda menunggu tiba waktu dimulai.

Mai tengah berada di ruangan yang digunakan sebagai ruang makeup. Hanya tamu-tamu wanita yang bisa menemui Mai sebelum acara di mulai.

Seorang pendeta sudah hadir dan berdiri di Altar diujung jalan setapak yang terbuat dari hamparan kelopak bunga, siap untuk menikahkan kedua pengantin hari ini. Jay dan Mai.

Seorang MC sudah siap memimpin jalannya acara. Mempersilahkan Jay untuk berjalan menuju Altar. Dari ujung jalan setapak Jay berjalan menuju altar dengan wajah berserinya. Sesekali tangannya melambai ke arah tamu undangan yang bersorak menggodanya.

Berdiri mantap menatap ujung jalan berbunga tempat pak Broto - papa Mai berdiri menunggu Mai datang untuk berjalan bersama ke altar tempat Jay menunggu.

Tiga menit sejak Mai diminta oleh MC untuk masuk menuju Altar gadis itu tak juga muncul. Sampai panggilan kedua gadis itu juga masih belum muncul.

Jay menggigit bibirnya, penasaran apa yang dilakukan kekasihnya kenapa belum juga muncul. Dari ujung jalan setapak bisa dilihat juga Pak Broto beberapa kali menengok ke arah samping mencari Mai yang tidak juga muncul.

Dipanggilan ketiga Mai masih belum muncul beberapa tamu mulai saling berbisik mempertanyakan keberadaan Mai. Dari samping Pak Broto, Vreya muncul dengan dress bridesmaid dan wajah paniknya. Gadis itu berbicara dengan wajah serius lalu menghadap ke arah altar dan tamu undangan.

"Mai has gone. I can't find her anywhere." Ucap Mai lantang, membuat semua tamu undangan berbisik ikut panik.

Pak Broto memejamkan matanya menahan marah. Anaknya kabur lagi bahkan di pernikahan yang dia impikan.

Sedangkan di altar Jay bertolak pinggang dan menghembuskan nafasnya kasar. Berjalan menghampiri MC meminta agar acara ditunda beberapa saat.

"Tolong tutup semua akses keluar dari hotel ini. Minta beberapa orang untuk menghubungi bagian cctv. Yang lain ayo berpencar, bantu aku mencari Mai." Ucap Jay memberi instruksi.

Nathan, Ivar, Justin, Rafa, Thom, Marsel, Arhan dan yang lain berdiri melepas Jas mereka lalu berpencar mencari Mai.

Sementara Jay masih berpikir kemana dia harus mencari pengantin wanitanya, bisa-bisanya gadis itu kabur dari pesta pernikahan yang telah mereka rancang bersama.

Jay Idzes - Catch The Runaway BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang