ALGORITMA • 10

6.7K 322 181
                                    

"Caramel," suara itu membuat seorang gadis yang tengah tertidur dikasur terusik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Caramel," suara itu membuat seorang gadis yang tengah tertidur dikasur terusik.

"Bangun, kamu harus sekolah. Tante udah taruh sandwich kamu di tempat makan. Mandi sana," wanita paruh baya itu membuka pintu kamar, kamar yang di dominasi warna putih itu terlihat estetik.

 Mandi sana," wanita paruh baya itu membuka pintu kamar, kamar yang di dominasi warna putih itu terlihat estetik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iaa tante," gadis itu merasakan gejolak aneh, hingga ia langsung beranjak dan berlari ke kamar mandi. Untung saja tantenya telah pergi jadi tak menimbulkan ke khawatiran pada wanita paruh baya itu.

Huekkk...
Huekkk...

Gadis itu memuntahkan cairan bening di wastafel, mata gadis itu berair.

Huekkk...
Huekkk...

Kembali ia merasa mual, gadis itu membasuh wajahnya lalu menatap pantulan dirinya dari cermin. Terhitung sudah dua hari ia merasakan ini, gadis itu mengingat sesuatu─ ia lalu berjalan keluar kamar mandi ia mengecek kalender yang berada di atas meja. Biasanya ia akan datang bulan pada tanggal lima, tetapi sampai tanggal sepuluh ia belum datang bulan.

"Nggak... Nggak mungkin gue hamil," gumam gadis itu, dengan segera ia masuk kedalam kamar mandi. Ia harus bersiap-siap ke sekolah, tapi sebelum itu ia harus singgah ke apotek.

Setelah semuanya siap, gadis itu menuruni tangga dengan tergesa-gesa, sembari memakai jaketnya.

"Caramel," panggil tantenya.

"Arran tante," koreksi gadis itu, wanita paruh baya itu menggelengkan kepalanya.

"Kamu kapan jadi perempuan sih, tante udah capek liat kamu jadi Arran terus," protes tantenya sembari memberikan lunch box pada gadis itu.

"Kapan-kapan aja tante," gadis itu mencium kedua pipi wanita itu lalu berjalan keluar dari rumah.

Arran mengambil motornya yang berada digarasi, lalu menyalakannya. Ia memakai helm full facenya, dan menarik pedal gasnya meninggalkan pekarangan rumah.

Motor putih itu melaju dengan kecepatan sedang, mencari apotek yang terbuka. Hingga akhirnya ia menemukannya, Arran menghentikan motornya di apotek itu dan masuk ke dalam apotek.

ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang