ALGORITMA • 4

3.9K 238 58
                                    

Arran menatap Pasifik yang baru saja masuk kedalam toilet, laki-laki itu berjalan mendekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arran menatap Pasifik yang baru saja masuk kedalam toilet, laki-laki itu berjalan mendekat. Lalu menyalakan keran air untuk mencuci tangannya, Arran melirik kearah Pasifik.

"Emm... Diruang ganti ada siapa aja?" Tanya Arran pada laki-laki itu.

Pasifik mengalihkan pandangannya pada cermin, ia menarap Arran melalui cermin itu.

"Udah nggak ada," jawab Pasifik.

Arran menganggukkan kepalanya, syukurlah jika para laki-laki itu telah kembali kedalam kelas. "Gue duluan," ujar Arran.

Setelah mengatakan itu Pasifik menegakkan badannya, ia menatap datar pada cermin yang memperlihatkan punggung Arran yang hilang dibalik pintu.

"Aneh," gumam Pasifik.

Bahkan Pasifikpun, kini sedikit demi sedikit merasakan keanehan pada murid baru itu.

Arran sendiri berjalan memasuki ruangan, yang terlihat kosong karena teman-teman sekelasnya telah masuk ke dalam kelas. Ia dengan cepat mengganti pakaiannya sebelum ada orang lain yang melihatnya.

Setelah merasa beres, Arran kemudian keluar dari dalam ruangan. Ia berniat untuk kembali ke dalam kelas, namun langkahnya terhenti ketika melihat seorang siswi yang tadi berada di toilet siswi.

"Ehh! Lo yang cabul kan? Gue laporin lo ke guru BK," ancam siswi itu.

Arran menaikkan sebelah alisnya menatap siswi dengan logo kelas sebelas yang berada di lengan bajunya.

"Nggak," balas Arran, ia menatap datar pada siswi didepannya itu.

Arran kembali berjalan melewati siswi itu, merasa tak terima siswi itu kemudian menarik lengan Arran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arran kembali berjalan melewati siswi itu, merasa tak terima siswi itu kemudian menarik lengan Arran. Arran yang memang tak suka ada yang menyentuhnya lantas menepis tangan itu.

"Lo bisa diem nggak sih? Berisik!"

"Gue bukan orang cabul, gue kakak kelas lo bukan temen lo," setelah mengatakan itu Arran melangkah menaiki tangga menuju lantai tiga.

Siswi itu terpaku, sialnya padahal ia sengaja menahan Arran dengan pikiran kakak kelas barunya itu akan meresponnya dengan minta maaf dan meresponnya dengan kata 'lo mau apa biar maafiin gue', seperti para laki-laki yang kadang meresponnya seperti itu.

ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang