Sore berganti malam dan kini sudah menunjukkan pukul 19.00, keluarga Cameron baru saja tiba di restoran milik mereka.
Saga, Raisa, Raga, Zora, Cameron, dan Caesar, berjalan menuju ruang VIP. Terlihat para karyawan menyapa mereka dengan sopan, dan tak lupa mereka membalas para karyawan itu dengan hangat.
"Jadi dimana gadis itu?" Tanya Saga sembari menarik kursi untuk istrinya– Raisa. Hal itu juga dilakukan oleh Raga, mereka duduk dikursi masing-masing.
"Sebentar lagi kakek," jawab Cameron.
"Sudah kirim alamatnya?" Tanya Zora, Cameron menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya.
Raga menatap sang putra, lalu menggelengkan kepalanya. "Kepala papa jadi pusing mikirin masa depan kamu," tutur Raga.
Cameron menghembuskan nafas kasarnya. "Maafin Cameron pah," ujar Cameron, dengan wajah penuh sesal.
Caesar yang duduk disebelah ayahnya menggaruk kepalanya yang tak gatal. Jika ia menjadi Cameron, mungkin akan lebih stress memikirkan hal ini─ padahal dulu cita-cita kakaknya adalah menjadi seorang pilot.
"Pernikahan kalian akan disembunyikan dari publik. Mama tau, suatu saat nanti kalian akan menjadi bahan gunjingan orang-orang jika mengetahui hal ini. Setiap kejadian akan ada konsekuensinya, dan itulah konsekuensi yang akan kalian hadapi nanti, tapi mama akan selalu dukung kalian apapun itu," kata Zora panjang lebar, bagaimanapun Cameron adalah putranya─ mereka tak bisa menghindari masalah ini. Kedepannya apapun yang terjadi, wanita itu yang akan menjadi tameng untuk anak-anaknya.
"Benar apa yang dikatakan mama kamu Cameron, papa marah dengan kamu. Tapi daripada memukul kamu habis-habisan lebih baik kamu bertanggungjawab atas apa yang kamu lakukan," sambung Raga, sembari menatap putranya dengan tatapan datar.
"Heumm... Caesar jadi penasaran kek," ujar Caesar. Mereka menoleh kearah laki-laki itu, dengan tatapan bertanya-tanya.
"Kakek sama nenek ketemunya kapan dan dimana?" Tanya Caesar, seketika Saga dan Raisa saling berpandangan lalu tersenyum. Keduanya kembali menoleh kearah sang cucu.
"Hampir sama dengan abangmu," jawab Raisa.
"Caesar pernah nanya ke papa loh nek, tapi papa ceritainnya setengah doang. Kan Caesar penasaran," ungkap Caesar, Raga merotasikan bola matanya menatap sang putra.
Disisi lain, Caramel dan tantenya baru saja memasuki area parkiran restoran. Gadis itu menghembuskan nafas kasarnya, semoga pertemuan mereka berjalan lancar.
"Ayo," ucap tante Caramel, ia membuka pintu mobil begitupula dengan sang keponakan. Mereka berdua berjalan memasuki restoran, dua karyawan menghampiri mereka.
"Dengan nona Caramel?" Tanya salah satu karyawan.
Caramel menganggukkan kepalanya. "Iya, benar," jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROID
Teen FictionLeader bukan sembarang leader!! Bagaimana jika sang Leader Asteroid generasi ke-3, akan menjadi seorang ayah! Cameron cowok incaran para siswi SMA Cakrabuana, cowok tampan sang leader ASTEROID generasi ke-3. Cameron definisi cowok sempurna, ganteng...