"Tapi-kan lo cowok!"
Arran mengepalkan kedua tangannya, bagaimana ini. Apa yang harus ia lakukan, tak mungkin ia mengakui itu.
"Lo mau jawab jujur atau...."
Caesar menggantungkan perkataannya, Arran yang tadinya menatap lantai kini beralih menatap laki-laki itu.
"Gue laporin ke guru, bahwa ada murid yang bawa testpack ke sekolah," lanjut Caesar.
"Lo gila!" Seru Arran.
"Yaudah, lo bilang aja ini punya lo apa bukan, kalo lo nggak jujur gue pastiin. Berita lo udah ngehamilin orang lain bakalan keseba─"
"Oke... Oke... Itu punya gue!"
Arran menelan salivanya dengan susah payah, ia melihat Caesar dan North yang sedang diam secara bersamaan.
"Lo ngehamilin Glory?" Tanya North.
"Nggak, itu milik gue," bantah Arran.
"M... Maksudnya lo hamil gitu?" Tanya North lagi, Arran dengan ragu mengganggukkan kepalanya.
"Lo cowok Arr, lo kok bisa hamil? Lo ada kelainan?" Tanya Caesar.
Arran menggelengkan kepalanya, ia menghembuskan nafas kasarnya. "Gue cewek, tolong rahasiakan ini dari siapapun terutama Cameron," tanpa sadar gadis itu melontarkan nama Cameron, yang membuat Caesar terpaku.
"Abang gue?" Arran terkejut dengan perkataannya sendiri, ohh! Shit, bagaimana bisa ia keceplosan begitu saja.
"Bodoh lo Mel," gumam Arran.
Caesar menatap Arran dengan menyelidik, matanya memincing tajam. "Jangan bilang itu anaknya abang gue?" Tanya Caesar dengan tatapan mengintimidasi.
"Bukan," dengan cepat ia beranjak dan mengambil testpack yang berada ditangan North. Baru saja akan melarikan diri keluar dari UKS dua orang laki-laki membuka pintu UKS.
"Loh, pantesan di cari dimana-mana kalian nggak ada. Ngapain ngumpet di UKS, berani-beraninya bolos nggak ngajak kita," cecar Benua. Yap! Yang baru saja membuka pintu uks adalah Benua, dan Pasifik.
Arran semakin terlihat pucat karena teman-teman Cameron berada disini, bagaimana jika laki-laki itu menyusul teman-temannya.
"Eh! Lo kenapa Arr? Pucet amat kek mayat?" Tanya Benua, sembari menatap raut wajah Arran yang tegang.
"Sakit lah, lo nggak liat termometer di tangan si Arran," timpal Pasifik. Caesar maupun North menepuk dahi mereka, ternyata Pasifik sama polosnya seperti North.
Arran langsung menyembunyikan benda itu dibelakangnya, ia panik sangat panik.
"Lo nggak bisa pergi gitu aja," suara Caesar membuat mereka menoleh pada laki-laki itu.
Pasifik maupun Benua, mengenyit heran─ memangnya apa yang terjadi. Mengapa wajah mereka semua menjadi tegang.
"Ada apaan sih?" Tanya Pasifik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROID
Teen FictionLeader bukan sembarang leader!! Bagaimana jika sang Leader Asteroid generasi ke-3, akan menjadi seorang ayah! Cameron cowok incaran para siswi SMA Cakrabuana, cowok tampan sang leader ASTEROID generasi ke-3. Cameron definisi cowok sempurna, ganteng...