Semua menatap kearah Zora, awalnya wanita itu masih tak menerima kenyataan. Namun, karena seharian Raga menyakinkan istrinya─ akhirnya Zora luluh juga dan mau menerima keadaan anaknya.
"Saya setuju dengan apa yang dikatakan anak saya, sebaiknya cucu saya bertanggungjawab jawab atas ini," sahut Saga, sembari menatap Caramel.
"Kalian persis seperti aku dan suamiku dulu, sewaktu sekolah. Aku hamil karena di jebak oleh sahabatku sendiri, dan suamiku juga di jebak oleh gadis yang menyukainya. Namun, karena salah prediksi─ akhirnya aku dan suamiku yang sama-sama terjebak. Aku dulu ingin menggugurkan Raga, namun karena suamiku ini─ aku memilih mempertahankannya," jelas Raisa, ia tersenyum melihat Caramel, yang sama persis dirinya dulu.
"Daddyku awalnya tak merestui kami, namun akhirnya luluh juga. Dan apa yang dikatakan anakku benar, cucuku harus bertanggungjawab, kami lahir dari keluarga yang mempunyai pasangan yang setia dan bertanggungjawab. Jika kau takutkan cucuku akan menyakitimu, maka aku duluan yang akan memberinya pelajaran," lanjut wanita itu.
Caramel terdiam, ia masih menggenggam tangan Cameron. Ia bimbang, jika keluarga Cameron menerimanya dengan pintu terbuka lebar untuk dirinya, lantas bagaimana dengan kakaknya, dan daddynya.
"Tante mau tanya, orangtua kamu dimana? Keluarga kami ingin secepatnya melamar kamu, tenang saja pernikahan kalian akan disembunyikan," ujar Zora.
"Daddy di New York, dan mom udah nggak ada Tante," jawab Caramel. Seketika Zora merasa kasihan, anaknya itu memang kurang ajar.
Mommy Caramel menikah dengan daddynya yang sebelumnya adalah duda anak satu, yang sekarang menjadi kakak Caramel. Dan kakaknya kini berusia dua puluh tiga tahun, mommy Caramel meninggal saat Caramel masih berusia tujuh tahun.
"Lalu kamu tinggal bersama siapa disini?" Tanya Zora lagi.
"Caramel tinggal sama tante, sepupu dari mommy," balas gadis itu.
Sebelumnya ia tinggal di Jakarta dan bersekolah di Xander High School selama dua tahun lebih, Caramel mempunyai apartemen disana. Tetapi karena ada masalah, Caramel memutuskan untuk pindah ke Bandung.
"Minggu depan kami mengundang tante kamu untuk makan malam, dan kami akan membicarakan soal kalian kepada tante kamu," ungkap Zora.
"Onty, Alona bangun."
Mereka menatap kearah Caesar yang baru saja menginjakkan kakinya di lantai satu. Laki-laki itu menggendong bocah tiga tahun, siapa lagi jika bukan anaknya Arana.
"Mom... Mom," suara gadis kecil itu menarik perhatian Caramel, Caesar memberikan bocah itu kepada Arana.
"Anak mom, udah bangun," Arana mengecup pipi gembul putrinya.
"Appa... Appa," Alona yang melihat Saga lantas merentangkan tangannya meminta untuk digendong.
"Gendong pah," Arana mendudukan Alona dipangkuan papanya. Saga menyambut cucunya sembari tersenyum, Caramel menatap gadis kecil itu dan tampa sadar ia tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROID
Teen FictionLeader bukan sembarang leader!! Bagaimana jika sang Leader Asteroid generasi ke-3, akan menjadi seorang ayah! Cameron cowok incaran para siswi SMA Cakrabuana, cowok tampan sang leader ASTEROID generasi ke-3. Cameron definisi cowok sempurna, ganteng...