ALGORITMA • 18

7.1K 310 80
                                    

Caramel menyandarkan punggungnya, ia memijat pelipisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Caramel menyandarkan punggungnya, ia memijat pelipisnya. Bagaimana bisa Jaegar berada di Jakarta, bukannya laki-laki itu berada di Bandung?

"Kenapa?" Tanya Cameron, ia menepikan mobilnya. Sedari tadi gadis itu hanya diam dan raut wajahnya seperti sedang gelisah.

Caramel menoleh, ia menggelengkan kepalanya. "Nggak apa-apa," jawabnya.

Cameron mengangguk, laki-laki itu mengeluarkan eskrim yang berada didalam kantung.

"Kamu beneran nyuruh aku makan eskrim?" Tanya Cameron.

"Terus lo nyuruh gue makan? Gue nggak suka eskrim," celetuk Caramel, Cameron menghelat nafasnya padahal ia hanya bertanya saja.

"Iya... Iya, ini aku makan," laki-laki itu membuka bungkusan eskrim itu lalu memakannya sedikit.

"Enak?" Tanya Caramel, Cameron beralih menatap gadis itu lalu mengangguk. Dalam hati Cameron merutuki dirinya, kalau bukan karena gadis itu mana mau ia makan makanan yang tak disukanya.

Caramel menatap Cameron, matanya kemudian terpaku pada memar yang berada diwajah laki-laki itu. Kenapa baru ia menyadari hal itu, tanpa permisi Caramel menyodorkan tangannya mengelus pipi laki-laki itu.

Cameron yang tadinya hanya fokus pada eskrim itu, lantas berhenti mengunyah ketika merasa ada tangan yang teramat dingin menyentuh pipinya. Laki-laki itu kemudian menatap Caramel.

"Sakit ya?" Tanya Caramel, Cameron bengong dengan bibir setengah terbuka.

"Pasti yang buat ini, bokap lo kan?" Lanjut Caramel lagi.

Cameron tak menjawab ia masih terpaku pada gadis didepannya itu, detak jantung Cameron seakan ingin copot dari tempatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cameron tak menjawab ia masih terpaku pada gadis didepannya itu, detak jantung Cameron seakan ingin copot dari tempatnya. Hingga eskrim yang mencair menyadarkan laki-laki itu.

"Eskrimnya cair," Caramel menjauhkan tangannya, ia mengambil tisu lalu mengelap tangan laki-laki itu. Cameron semakin dibuat terdiam oleh gadis itu.

"Lap sendiri lah," Caramel menaruh tissue itu ditangan Cameron. Gadis itu lalu memperbaiki posisi duduknya kembali, Cameron yang tadinya tersentuh oleh perlakuan gadis itu lantas melongo.

ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang