ALGORITMA • 13

6.8K 384 221
                                    

"Berani-beraninya lo!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berani-beraninya lo!"

Caramel dan wanita tua itu langsung menoleh, gadis itu terkejut melihat Caesar, Pasifik, Benua, dan Earth, berada disana.

"Kalian?"

Caesar memandangi Caramel dengan tajam, begitupula dengan teman-temannya.

"Lo nyari mati?" Tanya Caesar, ia kemudian menarik tangan Caramel─ mereka membawa gadis itu keluar dari sana.

"Lepasin gue!" Seru Caramel.

"Parah banget lo, bisa-bisanya mau gugurin keponakannya Asteroid," ujar Benua. Mereka membawa Caramel keluar dari gang, hingga tibalah mereka di bengek Valen salah satu anggota Asteroid.

Valen, Haikal, Mollan, Kelvan, Arga, langsung berdiri ketika melihat mereka. Caramel di dudukkan di kursi, ia seperti seekor semut yang sedang dikerubungi oleh lalat.

"Lo gila ya, mau gugurin keponakan gue!" cecar Caesar.

"Jangan disini ngomongnya, entar orang-orang pada denger. Mending di dalem aja," usul Valen, Caesar kemudian mengangguk lalu berjalan ke dalam bengkel.

"Ikut gue," Caramel menghembus nafas kasarnya, ia kemudian mengikuti laki-laki itu. Disusul oleh Pasifik, Benua, dan Earth, tak lupa kelima anggota Asteroid itu juga masuk ke dalam.

Dan ternyata didalam sana ada seorang gadis, yang tak lain adalah kekasih Valen. Mereka duduk di sofa yang berada diruangan pribadi Valen. Mereka menatap kearah gadis yang tengah duduk di kursi bulat, Valen mendekati kekasihnya itu.

"Nggak apa-apa lanjutin aja. Ini cewek gue,"  tutur Valen.

Caesar beralih menatap Caramel dengan tatapan yang serius sekaligus mengintimidasi.

"Lo mau gugurin keponakan gue?" Tanya Caesar.

Caramel hanya bisa terdiam, sudah kepergok ingin menggugurkan kandungannya, sekarang ia dihadapkan oleh Caesar dan teman-temannya.

"Ini demi masa depan gue," tutur Caramel, ia menatap kearah Caesar.

"Tapi harusnya lo nggak kayak gini," ujar Caesar.

"Nggak kayak gimana? Nggak gugurin dia?" Caramel menunjuk perutnya sendiri, mata gadis itu memerah.

"LO SEMUA GILA? GUE MASIH SMA, MASA DEPAN GUE MASIH PANJANG. GUE HARUS SEKOLAH, BUKAN JAGA ANAK!" seru Caramel dengan intonasi suara yang tinggi, gadis itu berdiri sembari menatap Caesar dengan berapi-api.

"Gugurin kandungan itu dosa Mel," sahut Pasifik, Earth sendiri masih tak paham apa yang sebenarnya terjadi.

"Lo bilang dosa gugurin kandungan? Terus hamil diluar nikah itu halal?" Pertanyaan itu cukup membuat mereka bungkam sejenak.

"Gue tau itu dosa, tapi lebih berdosanya lagi kalo lo gugurin anak itu. Anak itu nggak salah Mel," tutur Pasifik.

Caramel tersenyum masam, mengapa mereka semua malah memojokkannya. Gadis kembali duduk di sofa, ia menumpahkan kedua sikunya di paha dan kedua tangannya memegang dahinya.

ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang