PASSIONATE ALLIANCE

ONE

Disclaimer:

All characters, events, and situations depicted in this novel are entirely fictional. Any resemblance to real persons, living or dead, or actual events is purely coincidental. The settings and organizations mentioned are also products of the author's imagination and are not intended to portray real locations or institutions. This work is created solely for entertainment purposes and does not reflect real-life scenarios or individuals.

***

Nara tidak bisa mengalihkan pandangan dari tunangannya, Taksa Julien Limawan. Kehadiran pria itu dengan mudahnya menarik perhatian semua orang di ruangan tersebut. Senyuman diplomatis yang pria itu berikan berhasil membuat siapapun yang tertarik kepadanya. Menyandang nama Limawan, siapapun akan berjalan mendekatinya jika mereka memiliki kesempatan untuk itu. Apalagi di kegiatan penting seperti malam ini, dimana para pejabat negara dan bakal calon kandidat di politik berkumpul untuk mengumpulkan relasinya.

Sebagai keturunan Limawan pertama yang menunjukkan minat di dunia politik, Taksa adalah pria yang tidak ingin siapapun lewatkan. Privilege yang ia miliki, kekayaan keluarganya, relasi dan kekuatan yang ia miliki mampu membuat orang merangkak ke arahnya tanpa ia minta.

Dan ia menggunakannya dengan baik.

Ia bisa merasakan tatapan intens dari Taksa yang berjarak beberapa langkah darinya. Kehadiran pria itu sudah cukup untuk membuat beberapa selebriti papan atas yang berada disini menjadi latar. Karena selain ketampanan, pria itu juga memiliki karisma yang tidak mudah didapatkan di usianya yang masih muda. Nara tahu senyum tipis yang sesekali muncul ketika pria itu menatap ke arahnya dapat membuat siapapun salah paham. Namun keduanya harus memainkan perannya, bukan?

How should she start this story? Terlalu banyak benang tersangkut yang tidak mudah dijelaskan.

Sejak pertama ia bertemu Taksa, ia tak bisa membacanya. Taksa terlihat acuh dengan semua yang ada disekelilingnya. Dari kecil hingga dewasa keduanya berpapasan, pria itu selalu mengabaikannya. Lebih tepatnya, ia tahu Taksa tidak peduli dengannya. Seberapa sering pun keluarga mereka menghabiskan waktu bersama, ia tak yakin Taksa bahkan menganggapnya lebih dari sekedar kenalan. Ibunya, Aruna sering menghabiskan waktu dengan Arin, yang merupakan ibu dari Taksa, dan istri dari Thomas Limawan. Persahabatan diantara keduanya tidak membuat dirinya juga bersahabat dengan Taksa. Perbedaan tiga tahun di antara mereka membuat Taksa lebih cepat tumbuh dan di bangku menengah pertama, she barely see him after that.

Jika tidak ada Taksa, Nara tidak mungkin ada disini.

It is not an understatement. Karena kenyataannya, Nara mungkin akan menghilang tanpa Taksa. Ia tak tahu harus melakukan apa dan pria itu menawarkan tangannya.

Suatu hari setelah papanya, Natanael Darsono ditangkap oleh pihak kepolisian dan seluruh harta mereka disita. Nara tidak akan selamat jika Aruna tidak membawanya pergi diam-diam ke rumah keluarga Limawan. Ayahnya, Natanael Darsono yang merupakan seorang pejabat kepolisian yang memegang jabatan vital dan seringkali berhadapan dengan presiden negara ini tiba-tiba ditangkap oleh kepolisian dengan tuduhan pembunuhan. Tidak hanya pembunuhan, minggu depannya Natanael juga dituduh melakukan korupsi. Aset keluarga mereka dibekukan dan rumah mereka disita. Berita tersebut tidak hanya membuatnya dibenci oleh satu Indonesia tapi juga diikuti oleh penguntit. Dapat dikatakan, hidupnya dalam bahaya.

Nara telah duduk di tempat ini sekitar satu jam lamanya. Beberapa orang berbisik untuk tidak mendekatinya, sementara beberapa lainnya menyapanya ringan. Sapaan itu didapatkan bukan karena dirinya sendiri, tapi karena ia datang bersama Taksa. Tentu saja ia telah menduga itu, siapa yang menduga anak pembunuh yang kasusnya masih belum selesai ini mau menunjukkan wajahnya di publik terang-terangan? Ditambah lagi, ia telah memberikan deklarasi untuk terjun ke dunia politik dan bersaing sebagai salah satu anggota dewan perwakilan rakyat.