TEN

131 27 0
                                    

Disclaimer:

All characters, events, and situations depicted in this novel are entirely fictional. Any resemblance to real persons, living or dead, or actual events is purely coincidental. The settings and organizations mentioned are also products of the author's imagination and are not intended to portray real locations or institutions. This work is created solely for entertainment purposes and does not reflect real-life scenarios or individuals.

***

Nara terbangun ketika sinar matahari memantulkan sinarnya melalui jendela, ia kemudian tersadar ia tidak berada di rumahnya, melainkan pulau dimana pernikahan mereka baru saja terjadi. Ia melirik ke sampingnya, pria itu sudah tidak ada disana, akan tetapi ada sisa kehangatan disana. Keduanya yang tidur di ranjang yang sama karena tidak ada pilihan lain.

Ponselnya berbunyi dengan notifikasi, Razak memberikannya selamat karena saham keluarga Limawan dan Baskoro meroket. Sebuah senyum tersebar di wajahnya. Setidaknya, ia berpikir, pernikahan ini membawa keuntungan nyata. Ia belum bisa memulihkan nama keluarga Darsono, namun bisa memulihkan kondisi keluarga Baskoro. Ia merasa bersalah kepada keluarga ibunya yang terkena dampak dari kasus ayahnya. Ia juga tidak ingin menjadi seseorang yang tidak memiliki nilai untuk Taksa.

Aliansi terbaik tidak bergantung dengan tujuan yang sama saja, tapi pada jalur bersama yang menginginkan kesetaraan dan passion yang membara. Untuk memastikan aliansi ini memiliki nilai transaksi yang setara, ia juga harus memberikan banyak energi untuk memastikan semuanya berjalan lebih baik dari rencana.

Ketika ia bangkit dari kasurnya, Taksa masuk ke dalam ruangan dengan senyum. Ia menyapa Nara hangat.

"Mood kamu terlihat baik." Nara penasaran dengan ekspresi Taksa.

"Kasus korupsi papa kamu sudah terbukti salah. I sent the fabricated evidence to the media a few days ago, surely the office is scrambling to cover their tracks. Aku memberitahu mereka bahwa bukti ini sudah ada di media. Akhirnya mereka melakukan persidangan untuk kasus korupsi ini secara internal. Pagi ini media melaporkan hasil persidangannya."

Kedua mata Nara berbinar tidak percaya, "Kenapa kamu gak bilang dari kemarin?"

"I keep my promise well, Nara. Anggap aku mencicil hadiah pernikahan yang kamu inginkan." Balas Taksa.

"Aset kamu yang dibekukan juga sudah kembali." Nara tidak percaya pria itu berhasil melakukannya dalam waktu singkat.

"Kalau begitu, setelah ini masyarakat pasti banyak yang mulai curiga dengan kasus ini."

Taksa mengangguk setuju dengan perkataan Nara.

"Sekarang kita harus menyiapkan langkah selanjutnya," Taksa melanjutkan, nadanya terdengar serius.

"Aku mau kamu menggantikan Hartono sebagai pemimpin dari partai."

Nara terkejut. "Why?"

"Masyarakat mulai meragukan Hartono, tapi kita masih butuh partai ini. Stripping him from the position will bring us a higher chance to win." Jawab Taksa, Nara tahu sekali hal ini. Ia tidak mengambil pendidikan di dunia politik tanpa alasan.

"Kenapa aku? Kenapa gak kamu sendiri aja?" Tanya Nara bingung. Ia tahu Taksa memiliki passion di dunia politik, karena itu pria itu membangun usahanya sendiri di bidang venture capital dan setelah itu bekerja sebagai salah satu staf kepresidenan. Hingga tahun lalu ia memutuskan masuk ke dalam partai politik.

Ia tidak mengerti, mengapa pria itu tidak melakukannya sendiri?

Taksa menatap lurus kedua mata Nara, pria itu memiliki banyak alasan.

PASSIONATE ALLIANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang