FOURTEEN

128 29 0
                                    

Disclaimer:

All characters, events, and situations depicted in this novel are entirely fictional. Any resemblance to real persons, living or dead, or actual events is purely coincidental. The settings and organizations mentioned are also products of the author's imagination and are not intended to portray real locations or institutions. This work is created solely for entertainment purposes and does not reflect real-life scenarios or individuals.

Dibawah usia delapan belas tahun, tolong berhenti membaca cerita ini. 

***

MATURE PART 

Salah satu misi nya telah tercapai. Menjatuhkan Hartono dari posisinya. Pria tua yang memegang kendali pemerintahan dengan posisinya sebagai gubernur dan ketua partai itu telah kehilangan segalanya. Sejak ia tahu Hartono memiliki koneksi dengan kasus ayahnya dan menyadari betapa Taksa membenci pria tua itu, ia merasakan kepuasan yang sama ketika berhasil mencapai salah satu misi mereka.

Tidak butuh waktu lama untuknya mendapatkan hati orang-orang yang ada di partai politik. Meskipun mereka masih menganggap Nara Darsono sebagai anak pembunuh, tapi siapa yang berani melawan anak pembunuh yang memegang kekuasaan ini?

Meski menjadi ketua partai termuda, setidaknya ia memiliki reputasi lebih baik dengan ketajaman yang ia tunjukkan di media dan ketulusan yang terpancar dari setiap langkah yang ia lakukan di masyarakat. Pendidikannya yang mentereng, status pernikahannya dengan keluarga Limawan, dan meskipun saat ini menyandang status anak pembunuh, Nara adalah tokoh yang tepat dalam politik. 

Sebagai produk politik, Nara tahu pro dan kontra dibutuhkan untuk menaikkan nama dan reputasinya. Taksa telah memastikan ia menunjukkan kartunya satu per satu ke masyarakat.

Sekarang yang membuatnya penasaran adalah orang di balik Hartono. Seseorang yang menjebloskan ayahnya ke penjara. Ia semakin yakin bahwa Nathanael bukan pembunuh Mako. Keluarga Mako menolak kedatangannya, bukan seperti penuh kebencian melainkan rasa takut. Mereka takut dengan kehadiran Nara. Hal itu juga menunjukkannya alasan bahwa ada sesuatu yang disembunyikan. 

Ia tidak memiliki waktu banyak.

Ia bisa menunda persidangan ayahnya dengan banyak barang bukti yang rusak dan apapun yang Taksa lakukan di belakang layar, ia bisa merasakan ada kekuatan di balik layar yang juga terus melakukan perlawanan. Seseorang yang memandang rendah dirinya.

Ia tahu Taksa mengetahui siapa orangnya.

Pria yang belakangan ini sering memberikannya senyum hangat itu membuatnya semakin ragu. Benar katanya, ia tidak mengenal Taksa. Ia tidak mengerti mengapa Taksa tidak membuka semuanya terang-terangan.

Ia membalikkan tubuhnya mendapati Taksa berada di ujung pintu tersenyum ke arahnya. Melihat Nara dengan gaun tidurnya yang terlihat indah, mengingatkannya pada malam pernikahan mereka. Setelah hari di restoran waktu itu, ia belum melakukan apapun lagi dengan Nara.

Ia tidak menyangka bahwa Nara belum pernah melakukannya. Perempuan itu sudah berusia dua puluh tiga tahun, dewasa dan hidup di luar negeri sepertinya. Ia pikir keduanya memiliki banyak kesamaan, tapi tidak untuk yang satu ini. Karena itu ia memutuskan untuk menunggu. Setidaknya ia harus menghargai pengalaman pertama gadis yang satu ini.

"Kamu mau makan?" Tawar Nara murah hati. Semenjak Taksa mengingatkan kembali tentang status diantara mereka, Nara mencapai sebuah keputusan. Untuk membiarkan semuanya berjalan, as she has nothing to lose. Bagaimanapun keduanya berada dalam ikatan pernikahan. Taksa telah membantunya terlalu banyak dan ia tidak ingin menyesalinya. 

PASSIONATE ALLIANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang