Rumah Adidaksa
Setelah mengantarkan nabila ke rumahnya, Salma dan Paul langsung kembali ke rumahnya. Saat ini mereka berempat sedang diruang tamu rumahnya dan fokus menonton film. Namun tidak dengan salma yang terlihat gelisah, dia seperti memikirkan sesuatu. Salma melihat kedua orang tuanya dan kakaknya sedang fokus sekali menonton, akhirnya dia mencoba membuka suara.
"Pih.. Kak.. Mih.." ucap salma pelan
Mereka semua masih fokus menonton dan tidak mendengar panggilan salma.
"Pih.." ucap salma kembali
"Pih.. caca mau ngomong ih..." rengek salma sedikit kencang karena papinya masih tidak mendengar ucapannya
Mereka bertiga yang tadinya fokus melihat kearah televisi saat ini langsung menatap salma serentak.
"Maaf dek, papi gak denger tadi.. Kenapa dek? adek mau ngomong apa?" tanya papinya
"Hmm..." ucap salma ragu
"Kenapa dek?" tanya paul
"Hmm.. caca mau min..ta.." ucap salma terbata-bata
"Caca mau minta izin.." ucap salma
Mendengar ucapan salma mereka bertiga langsung duduk tegap dan menatap salma intens.
"Kemana?" ucap paul dingin
"H..mm.. caca ada acara organisasi hari weekend ini di bogor 3 hari, caca mau izin ngi-" ucap salma terpotong
"Enggak ya ca" ucap paul langsung memotong ucapan salma
"Tapi kak.." ucap salma
"Sebenernya nabila udah bilang sama kakak dari beberapa hari yang lalu tapi kakak sengaja gak nanya sama adek, karena kakak mau adek sendiri yang bilang dan izin sama papi, mami dan kakak. Tapi jujur kakak gak setuju karena sampai nginep gitu." ucap paul membuat salma tertunduk
"Dek.. emang harus ikut ya? kalo sampai nginep-nginep gitu mami sama papi khawatir dek." ucap maminya
"Caca paham kekhawatiran mami, papi, kakak. Tapi ini kan salah satu tanggung jawab caca, habis ini caca udah gak ada acara organisasi keluar lagi. Karena sebentar lagi kan masa jabatan caca juga habis. Jadi boleh ya caca minta tolong, izinin caca selesaikan tanggung jawab caca. Disana juga kan caca gak sendiri, ada nabila, ada juga teman-teman caca lainny." ucap salma mencoba menjelaskan pada keluarganya
"Tapi kakak khawatir sama kamu ca.. kamu tau kan kenapa kakak, papi, mami seperti ini. Kita semua takut kejadian dulu terulang lagi, dimana kita bertiga gak ada dan gak bisa bantu kamu" ucap paul yang sudah berkaca-kaca
"M-maafin caca.. karena caca gak mengerti kalian. Caca cuma merasa caca punya tanggung jawab dalam acara ini, caca cuma gak mau mereka nantinya berfikir karena caca adalah cucu pemilik kampus jadi bisa bertindak sesukanya dan lepas tanggung jawab atas apa yang sudah caca pilih selama dikampus.." ucap salma sedih
"Kakak paham.. kakak seneng adik kakak punya rasa tanggung jawab yang besar atas apa yang dikerjakan, tapi ketika hal ini beriringan dengan rasa khawatir kakak. Rasanya sulit untuk kakak izinin kamu ca" ucap paul dengan lembut
Kedua orang tua mereka hanya mendengarkan setiap kata yang terucap dari kedua anaknya. Khususnya farhan yang memiliki kekhawatiran yang sama seperti paul. Tapi dia pun rasanya tidak ingin egois untuk anak perempuannya, sungguh kali ini dia sangat bingung. Jika dia berpihak pada paul, pasti salma akan sedih. Namun, jika dia berpihak pada salma, paul pun pasti akan kecewa.
"Papi izinkan kamu kali ini.." ucap farhan dengan berat hati
Mendengar ucapan farhan, membuat ketiga orang disana langsung menatap kearahnya secara bersamaan. Senyum terukir dari bibir salma, sedangkan tatapan penuh tanya dan tidak percaya menyelimuti pikiran paul dan maminya.
"Pih.." ucap maminya
"Pih.. Kok gitu sih?" protes paul yang tidak terima
"Jujur papi juga berat rasanya untuk mengizinkan caca pergi. Tapi apapun keputusan papi diantara kalian bertiga pasti akan sedih dan kecewa bukan. Papi sama seperti kakak dan mami khawatir dengan keselamatan caca, tapi selama ini papi rasa caca gak pernah minta apapun sama kita. Bahkan setiap permintaan kita caca selalu mengerti dan menuruti terlebih lagi semenjak kejadian itu. Dan caca juga sudah jelaskan kalau ini acara organisasi terakhirnya yang sampai harus keluar kota dan menginap karena sebentar lagi caca pun tidak akan ikut organisasi lagi. Jadi mungkin, tidak ada salahnya untuk mengizinkan caca untuk menyelesaikan tanggung jawabnya. Selagi hal itu positif, dan caca mau janji sama papi, mami, kakak untuk jaga diri dan tidak berbuat aneh-aneh selama jauh dari kita." ucap papinya
"Caca janji akan jaga diri pih.." ucap salma dengan mata berkaca-kaca
"Papi pegang janji kamu. Tolong jangan bikin papi merasa bersalah karena sudah mengizinkan kamu ikut acara ini" ucap papinya dengan berat hati
"Iya pih, caca janji.." ucap salma sambil tersenyum
Salma langsung menatap kakak dan maminya bergantian, berharap mereka akan memberikan izin seperti papinya.
"Mami izinin caca untuk kali ini.." ucap maminya dengan berat hati
"Makasih mami.." ucap salma dengan hati bahagia
Namun rasanya bahagianya belum lengkap karena kakaknya belum memberikan izin, sehingga membuat hati salma tidak tenang.
"Kakak gak izinin caca ya?" tanya salma menatap paul yang kini tidak menatapnya sama sekali
Tanpa menjawab pertanyaan salma, paul langsung bangkit dan berjalan menuju kamarnya. Rasanya masih sangat berat untuk paul memberikan izin pada adiknya. Mereka bertiga menatap kepergian paul.
"Kakak marah ya sama caca.." ucap salma sedih
"Sudah kamu tidur aja ca.. biarkan dulu kakak kamu, besok kita obrolin lagi sama kakak ya.." ucap papinya menenangkan salma
"Yaudah pi, mi. caca ke kamar dulu ya" ucap salma langsung beranjak kekamarnya
Sesampainya dikamar, salma masih kepikiran soal paul.
"Maafin caca, buat kakak sedih dan kecewa.." ucap salma lirih yang kini sudah menangis didalam kamarnya
Malam ini terasa sangat sedih bagi caca, karena melihat kakaknya sedih dan kecewa pada dirinya. Air matanya belum berhenti hingga rasa lelah menghantuinya dan membuatnya tertidur pulas malam ini.
********
Pagi Hari,
Salma kini tengah di meja makan bersama kedua orang tuanya. Namun rasanya berbeda kali ini karena kakaknya sudah berangkat ke kantor pagi-pagi sekali dan tidak izin pada salma seperti biasanya.
"Kakak bener-bener marah ya sama adek?" ucap salma sedih membuat kedua orang tuanya kini menatapnya
"Enggak sayang, kakak memang hari ini ada meeting pagi makanya dia berangkat lebih awal dan tidak sempat izin sama caca.." ucap papinya memberikan alasan pada salma, padahal hari ini sebenarnya paul tidak ada meeting
"Kamu jangan terlalu dipikirin ya dek.. Kakak itu gak marah sama adek, kakak itu sayang sama adek. Nanti juga kakak pasti membaik kok, mungkin kerjaan kakak memang lagi banyak sekarang" ucap maminya
"Iya mih.. " ucap salma
"Yaudah mih, pih. caca berangkat kuliah dulu ya.." pamit caca pada mami dan papinya sembari mencium kedua tangan orang tuanya
"Assalamualaikum.." ucap salma lalu berjalan meninggalkan rumahnya
"Waalaikumsalam.." ucap papi maminya
Mereka menatap sedih kepergiaan caca, terlebih lagi sikap dingin paul kali ini pada salma. Ini adalah pertama kalinya paul tidak izin pada salma saat berangkat kekantor, sehingga membuat salma sedih.
Halooo mari kita lanjut 🤗
Jangan lupa vote dan komennya ya biar semangat nulisnya hehehe 😁✌️
Makasihhh 🫶🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Cinta
FanfictionFiksi!! Jangan dibawa serius ya hehe.. ikuti aja alurnya.. kalau tidak suka di skip aja, kalo suka di vote dan komen ya 🤗✨