Rumah Salma
Anita, salma dan juga rony masih duduk di ruang tamu menunggu kedatangan farhan dan juga paul. Tidak bisa dibohongi, dari raut wajah anita terlihat sangat jelas jika dirinya sangat khawatir dan hatinya tidak tenang.
"Mi, mami yang sabar ya. Mungkin di jalan macet banget tadi." ucap salma menenangkan anita
"Mami harap juga begitu sayang. Tapi gak tahu kenapa hati mami sangat tidak enak, bawaanya cemas sekali. Harusnya papi sudah sampai jakarta dari jam 2 siang. Ini sudah jam 8 malam tapi papi sama kakak kamu belum sampai dan handphonenya tidak ada yang bisa dihubungi." ucap anita dengan wajah panik
"Mami sabar ya, kita tunggu dulu. Tadi rony juga udah hubungi kerabat-kerabat papi yang lain dan memang katanya papi sudah pulang lebih dulu. tapi tadi juga rony udah hubungi pihak penerbangan dan ada kendala disana jadi ada beberapa penerbangan yang delay, mungkin salah satunya pesawat papi mih." ucap rony
"Mending mami sama caca makan dulu. Mami kan dari siang belum makan, nanti mami sakit loh." ucap rony
"Kalian aja duluan yang makan biar mami disini nunggu papi ya." ucap anita
"Mih, jangan gitu ya. Nanti kalau mami sakit papi sama kakak juga pasti khawatir sama mami. Kita makan dulu ya, temenin caca." ucap salma
"Tapi ca-" ucap anita
"Mih, makan dulu ya sedikit aja." bujuk salma
"Ya sudah." jawab anita pasrah
"Gitu dong, ayo kita ke meja makan." ajak salma diangguki anita
Akhirnya anita, salma dan rony berjalan ke meja makan dan mengisi perutnya.
***
3 Jam sudah berlalu, farhan dan paul belum juga kembali ke rumahnya. Anita semakin merasa tidak enak hati, ponsel mereka pun tidak bisa di hubungi sama sekali. Salma pun sebenarnya panik dan khawatir, namun dia berusaha sebisa mungkin untuk tidak menunjukkan rasa khawatirnya di depan anita.
Mereka masih setia menunggu diruang tamu, dimana anita berjalan bolak-balik tidak bisa diam sambil memegang ponselnya. Sedangkan salma dan rony yang duduk di sofa hanya memperhatikan anita.
"Ini papi sama kakak kemana ya ca, udah jam 11 malam mereka gak ada kabar." ucap anita yang sudah menitihkan air matanya
Salma yang melihat maminya sudah menangis, langsung menghampiri dan mengelus pundak anita.
"Mami tenang ya, kita berdoa sama allah semoga papi sama kakak baik-baik saja." ucap salma
"Iya ca, tapi mami khawatir. Tidak biasanya papi sama kakakmu seperti ini, perasaan mami gak enak ca. Mami takut hikss mami takut terjadi apa-apa sama mereka ca hikss.." ucap anita sesegukkan
"Astagfirullah aladzim, istighfar mami. Inshallah gak terjadi apa-apa sama papi dan kakak ya." ucap salma yang berusaha terus menenangkan anita sambil mengelus punggung anita
"Benar kata caca mih, kita harus tenang dan berdoa agar tidak terjadi apa-apa sama papi dan juga paul ya." ucap rony
Saat pikiran mereka sedang kalut, tiba-tiba ponsel anita berdering.
Kring
Kring
Kring
Anita melihat nomor yang tidak dia kenali menghubunginya.
"Siapa mih?" tanya salma
"Gak tau ca, mami gak kenal nomornya." ucap anita
"Coba diangkat aja mi, siapa tau penting." ucap salma diangguki anita
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Cinta
FanfictionFiksi!! Jangan dibawa serius ya hehe.. ikuti aja alurnya.. kalau tidak suka di skip aja, kalo suka di vote dan komen ya 🤗✨