Saat ini Flora sedang berdiri sembari memperhatikan ibunya yang sedang tertidur pulas.
Ia berada di rumah sakit. Ibunya sakit parah dan satu-satunya cara untuk menyembuhkan ibunya adalah dengan melalui operasi seperti apa yang dokter bilang.
Tetapi masalahnya Flora dan ibunya adalah orang dengan ekonomi yang terbatas dan tidak bisa membayar operasi yang sangat mahal itu.
Flora sempat memikirkan untuk mengambil pekerjaan paruh waktu, tapi ia khawatir kalau-kalau pekerjaannya nanti akan menyita waktu belajarnya, apalagi sekarang Flora sudah di semester akhir.
Flora melirik jam dinding di ruangan rumah sakit itu, ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 06:30, yang artinya ia harus cepat-cepat berangkat pergi ke sekolah jika tidak ingin terlambat.
Ia memperhatikan sebentar ibunya dengan wajah senyum sedih dan setelahnya mengecup tangan ibunya lalu ia keluar dari ruangan tersebut.
Saat ia keluar, dokter yang menangani ibunya menghampirinya.
"Bu Flora mohon maaf, saya ingin berbicara sebentar saja." Ucap dokter tersebut. Flora hanya mengangguk saja sebagai balasannya.
"Ada apa ya dok?" Tanya Flora.
"Kira-kira kapan ibumu siap dan akan menjalankan operasi? Kemarin saya periksa kondisi ibumu semakin tidak baik, saya khawatir akan terjadi hal yang tidak kita inginkan bu Flora. Jadi saya hanya ingin memberitahu kalau ibumu memerlukan operasi secepatnya jika ingin selamat." Ucap panjang lebar dokter dengan wajah khawatir kepada Flora.
"Iya dok, secepatnya akan saya beritahukan dok." Balas Flora yang menundukan mukanya.
"Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu ya." Kemudian dokter itu pergi meninggalkan Flora yang terlihat sedang berpikir keras. Dan hanya dibalas anggukan saja.
"Berarti gue harus segera cari-cari pekerjaan nih, paruh waktu juga gapapa deh. Mungkin bisa ganggu belajar gue yang penting ibu bisa sembuh." Batin Flora.
Setelah itu Flora pergi ke sekolah dengan berjalan kaki yang kebetulan jarak dari rumah sakit ke sekolahnya tidak terlalu jauh hanya sekitar 15 menit.
Di perjalanan menuju sekolah ia terus-terusan menunduk dan berpikir tentang bagaimana ia harus mencari pekerjaan sampai-sampai ia tidak memperhatikan jalan.
BUGHH!!
Flora tidak sengaja tertabrak oleh seorang pria yang sedang membawa tas kantornya itu.
Karena tabrakan itu, tas kantro pria itu terbuka dan isinya berserakan.
"Eh! Pak maaf." Flora terkejut dan segera membantu memungut isi tas kantor pria itu.
"Lain kali liat jalan dek." Kata pria itu, kelihatan sekali dari segi wajahnya bahwa pria itu kesal.
"Se-sekali lagi maaf pak! Ti-tidak akan saya ulangi lagi." Flora yang takut dan sembari terus-terusan membungkukkan badannya.
Flora mengambil selembaran kertas pada saat membereskan isi tas pria itu dan melihat terdapat tulisan "lowongan" yang besar diantara huruf lainnya. "Mungkin bapak ini nyari pekerjaan juga." Batinnya.
Pria itu melirik Flora sebentar yang tampak sedang memikirkan sesuatu.
"Eh dek, kamu kenapa natap kertas itu terus. Kamu lagi nyari kerjaan ya?" Tanya Olla dengan ragu.
Karena bagi Olla tidak mungkin ada anak sekolahan yang sedang mencari pekerjaan, ya terkecuali kalau mereka kekurangan ekonomi. Tapi dari seragam yang Olla lihat itu ia kenal seragam itu, Olla bisa menebak kalau ia merupakan siswi dari sekolahan yang elit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi You [FreFlo]
Teen Fiction15+ㅣCerita ringan tentang si CEO muda(Freya) dan juga si anak SMA(Flora) yang sedang mencari pekerjaan untuk melanjutkan hidup. - - - FreFlo Story~