11.

1.2K 132 16
                                    

Shift kerjanya sudah habis, Flora merapikan barang-barangnya bersiap untuk pulang. Tapi tiba-tiba karyawan yang lain memanggilnya.

"Flo, ada yang nungguin kamu tuh di luar."

Flora mengerutkan dahinya bingung, siapa orang yang menunggunya malam-malam begini? Ia melirik jam yang ada di ponselnya yang menunjukkan pukul 11 malam. Sudah hampir tengah malam, ia jadi takut kalau orang itu akan macam-macam.

"Siapa?" Tanya Flora.

Rekan karyawannya itu hanya menggedikkan bahu. "Entahlah, katanya mau ketemu Flora. Udah sana, udah ditungguin lama loh."

Flora mengangguk dan mengucapkan terima kasih, setelah itu keluar dari minimarket tempat ia bekerja part-time.

Di luar ia melihat seorang pria yang mengenakan jad tengah duduk membelakanginya. Ia yakin kalau orang itulah yang sedang menunggunya.

"Permisi pak, saya Flora. Anda mencari saya?" Tanya Flora sambil menepuk bahu pria itu pelan.

Pria yang sedang meminum soda itu otomatis menoleh dan langsung tersenyum hangat pada Flora.

"Ah iya, Flora. Aku menunggumu daritadi."

"Pak F-Freya?" Flora agak terkejut karena pria yang ada di depannya ini ternyata adalah bosnya.

"Silahkan duduk." Kata Freya mempersilahkan.

Flora mengangguk canggung lalu dengan ragu duduk di depan bosnya yang kembali meminum soda. Ia bergerak gelisah. Bagaimanapun juga pria yang di depannya ini adalah atasannya pastilah dia gugup.

Freya yang menyadari gerak-gerik Flora langsung beralih menatapnya.

"Gak usah gugup begitu, aku nggak gigit kok." Freya terkekeh kecil menampilkan giginya.

Flora agak terkejut karena sosok yang di depannya ini berbeda 180 derajat dengan yang ada di kantornya selama ini. Kalau Freya yang ada di kantor selalu menatap tajam dan dingin, lain dengan Freya yang saat ini tersenyum hangan dengan tatapannya yang teduh.

"Kalau boleh tau, kenapa pak Freya manggil saya ya?" Tanya Flora sopan.

Freya menggedikkan bahunya "Gak tau, ingin aja."

Hah?

Rahang Flora terjatuh, tidak menyangka drngan jawaban aneh dari bosnya.

"Untung bos, kalau bukan udah gue cincang tubuhnya." Batin Flora.

"O-oh begitu pak hehe."

Freya melirik Flora yang sedang menundukkan kepalanya takut-takut kemudian ia berbicara.

"Pertama, angkat kepala kamu saat lagi bersama dengan aku."

"Eh? Maaf pak." Mendengar itu Flora langsung menegakkan kepalanya.

"Kedua, jangan panggil aku dengan sebutan pak atau bos kalau sedang di luar jam kerja. Panggil Freya aja."

Flora hanya menggaruk pipinya canggung. "Bukannya gak sopan ya pak?"

"Ikutin aja."

"Iya pak e-eh Freya."

Rasanya aneh saat memanggil atasannya hanya dengan namanya, dia belum terbiasa saja.

"Oh iya, terima kasih ya karena udah tolong aku kemarin. Aku gak tau lagi kalau bukan kamu, aku mungkin nggak ada disini sekarang haha."

Eh? Dia ingat? Pikir Flora.

"Eh iya pak- Freya, sama-sama."

"Untukmu." Freya menyerahkan sebotol soda perisa stroberi pada Flora.

Hi You [FreFlo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang