4.

1.4K 141 0
                                    

Selamat Membaca•

-

-

Tes wawancara sudah dimulai, satu-persatu peserta dipanggil ke ruangan Freya. Sama seperti peserta lainnya, Flora gugup sekaligus takut. Masalahnya pasti ia sudah di-cap jelek karena terlambat dan juga ngebentak Freya tadi pagi.

Pasti calon bosnya itu bakal nolak dia mentah-mentah dan mungkin malah disuruh keluar dari ruangannya. Kalau sampai hal itu terjadi, benar-benar memalukan.

Lulu, Oniel, dan Mira sudah melakukan wawancara. Katanya mereka sih wawancaranya lumayan lancar ya walaupun harus menghadapi kalimat menusuk dan tatapan tajam dari Freya.

Untuk menenangkan dirinya Flora menarik diri dari kerumunan dan menyiapkan mentalnya, dia sudah siap dibentak, dan dimarahi, bahkan diusir-pun dia sudah siap.

Selain mental dia juga sudah menyiaplan materi-materi dan kecakapan bicara agar calon bosnya terkesima dan melupakan masalahnya tadi pagi.

"Flora?" Tiba-tiba ada yang memanggilnya dari belakang, ia menoleh dan mendapatkan Olla tengah tersenyum ke arahnya.

"Kamu gugup kan?" Flora mengangguk pelan.

Olla sangat ramah, semua peserta dia ajak ngobrol agar mereka menjadi lebih tenang. Dia terus-terusan memberikan kata semangat, benar-benar berpengaruh pada mental para calon karyawan.

"Asal kamu tau, tadi pagi aku ketemu kamu di jalan, kamu salah jalan itu sebabnya kamu telat kan?" Olla terkekeh melihat ekspresi Flora yang terkejut.

"Ekspresi kamu biasa aja kali." Flora menjadi malu karena reaksinya berlebihan.

"Maaf ya Flora aku gak beritahu kamu jalan yang benar." Kata olla sungguh-sungguh karena kalau dia menghampiri Flora pasti gadis itu tidak bakal di semprot oleh Freya.

"Hehe tidak apa-apa pak." Flora tersenyum manis.

"Kamu gak perlu gugup, Freya eh pak bos Freya sebenarnya orang yang baik kok. Cuman kalau urusan pekerjaan dia bakal jadi monster yang menyeramkan." Flora sedikit tertawa mendengar kalimat Olla. Masa bosnya sendiri diibaratkan monster?

"Makasih pak karena udah menyemangati saya." Ucap Flora tulus yang dibalas senyuman oleh Olla.

"Flora Putri Riyadi"

Namanya dipanggil, jantung Flora berdetak gak karuan. Kemudian bahunya dipegang oleh Olla untuk memberi semangat "Semangat Flora."

Flora tersenyum dan membungkuk ke arahnya sebelum ia masuk ke ruangan wawancara.

-

-

-

TOK! TOK! TOK!

"Masuk" setelah diperbolehkan masuk, Flora membuka pintu besar itu dan masuk ke ruangan dengan udara yang dingin itu.

Di depan sana ada sosok pria dengan tatapan tajam dan ekspresi dinginnya, siapa lagi kalau bukan Freya Tamara.

"Selamat siang pak." Ucap Flora seraya menundukan kepalanya sekejap.

Freya hanya mengangguk menanggapi "silahkan duduk."

Flora duduk di depan Freya, jantungnya makin berdegup gak karuan, keringat terus bercucuran, padahal ruangan itu dingin tapi Flora merasa sangat panas disini. Mungkin karena tatapan Freya yang seakan-akan membakarnya.

Hi You [FreFlo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang