3.

1.5K 142 2
                                    

Selamat Membaca•
-
-
Saat ini Olla sedang memberikan pengarahan kepada calon-calon karyawan mereka, seperti aturan-aturan yang ada di sana, pergantian shift, jam masuk dan pulang, tingkatan jabatan dari atas sampai bawah, kerja lembur.

Pastinya Freya juga yang mengawasi mereka dari belakang.

"Jadi CEO perusahaan ini adalah Pak Freya Tamara, pria yang ada di belakang sana." Ucap Olla seraya menunjuk ke arah Freya. Otomatis semua calon karyawan menoleh ke belakang dan tersenyum canggung pada calon bos mereka.

Dibalas tatapan yang menusuk dari Freya, membuat mereka berdigik ngeri dan menghadap Olla lagi.

"Dan saya Ollandika Putra Vanisa, kalian boleh panggil saya Olla. Saya menjabat sebagai sekretaris dari Pak Freya." Ucapnya sembari menunjuk dirinya sendiri.

Selanjutnya Olla memberitahukan kepada calon karyawan mengenai karyawan-karyawan yang lain serta jabatannya.

"Mereka semua harus kalian hafal, agar tidak terjadi kesalahan seperti tadi." Sindir Olla sambil tersenyum manis jahil pada gadis yang daritadi menundukan kepalanya.

Merasa tersindir, Flora mendongakkan kepalanya pelan-pelan karena takut. "Iya kan peserta Flora."

"I-iya pak." Flora benar-benar takut sekarang karena semuanya melihat ke arahnya.

PROK! PROK! PROK!

Tiba-tiba Olla bertepuk tangan, membuat semua calon karyawan terkejut dan kemudian mengalihkan pandangan dari Flora ke Olla.

"Oke, sekarang waktunya istirahat." Kata Olla.

Otomatis mereka semua terkejut, seleksi pun ada waktu istirahat?

Freya ikut terkejut dan segera menyanggahnya. "Apa perlu seleksi begini ada istirahat? Bukannya buang-buang waktu aja pak Olla?"

Mendengar nada dingin bosnya, membuat para calon karyawan menundukan kepalanya.

"Bener kan, para peserta?" Tanya Freya dan mereka hanya mengangguk takut-takut.

"Eh bos." Olla menghampiri Freya dan merangkulnya. "Mereka butuh makan agar lebih optimal, bapak juga butuh makan kan?" Setelah menepuk bahu Freya, ia pun membawanya pergi dari sana.

"Kalian boleh beristirahat." Setelah itu kedua pria itu berlalu dari sana.

Para peserta calon karyawan? Tentu saja kebingungan, baru pertama kali mereka melihat sekretaris yang terlihat akrab sekali dengan bosnya, sampai seberani itu? Di benak mereka.

Ya Olla juga berani karena ia sudah menganggap Freya adik kecilnya, lagipula dia juga bingung kenapa Freya itu tidak ada rasa kasihan sama sekali.

Setelah itu para calon karyawan berpencar untuk beristirahat.

Tinggal Flora sendiri, dia terlihat bingung harus berbuat apa. Pertama, dia belum mempunyai teman disini, dan Flora tidak tahu dimana letak kafetaria perusahaan ini.

Memang benar-benar, padahal Olla sudah capek-capek menjelaskan setiap sisi perusahaan ini dan Flora tidak fokus mendengarkannya.

Daritadi Flora tidak bisa fokus karena perasaan gugup dan takut itu. Flora memang orangnya seperti itu, selalu memikirkan segala sesuatu berlebihan dari hal sekecilpun.

Menghela napasnya, Flora pun berjalan untuk bertanya kepada salah satu karyawan dimana letak kafetaria, daripada dia hanya diam saja sampai waktu istirahat selesai.

Sembari berjalan ia melihat ke sekitar, mencari karyawan yang tidak sedang sibuk atau seorang satpam. Tapi nihil, semuanya terlihat sibuk dengan komputernya.

Hi You [FreFlo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang