8.

1.3K 124 4
                                    

•Selamat Membaca•
-
-
-

Flora berlari pelan ke ruangannya dengan perasaan malu, ia tidak tahu apa bosnya itu sengaja atau beneran lupa dengan kemarin malam.

Flora berusaha melupakan hal itu dan bersiap untuk pekerjaan yang menantinya.

Hari semakin siang, Flora sibuk mengutak-atik komputernya, ia sedang fokus mengerjakan pekerjaannya. Pokoknya ia tidak boleh melakukan kesalahan yang sama kalau tidak dia akan benar-benar di pecat.

Tapi makin lama Flora mengantuk, ya itu karena dia begadang. Salahkan dia yang tidak bisa tidur memikirkan kenangan ibunya dan juga tentang bosnya.

Kepala Flora semakin penat, kantuk juga terus menyerangnya. Terpaksa ia menghentikan dulu pekerjaannya dan merenggangkan badannya yang mati rasa. Dia butuh istirahat.

Flora pikir tidak apalah ke cafetaria sebentar saja, toh pekerjaannya sebentar lagi sudah mau selesai.

Akhirnya ia beranjak menuju ke cafetaria lantai bawah. Jadi cafetaria perusahaan mereka ada dua, yaitu di atas dan di bawah. Kalau di atas khusus orang-orang yang jabatannya tinggi dan yang di bawah ya untuk karyawan-karyawan sepertinya.

Flora memesan nasi goreng ayam karena tadi pagi ia belum sempat sarapan, jadi daripada maag-nya kambuh mending dia segera mengisi perutnya.

Setelah perutnya terisi penuh, Flora pun berniat kembali ke ruangannya. Tapi sebelum itu ia ke pantry untuk membuat secangkir kopi, mengantisipasi kalau dia mengantuk nanti.

Sebenarnya Flora tidak suka minum kopi, menurutnya minuman itu terlalu pahit untuk lidahnya. Tapi mau tidak mau dia harus menyicipi minuman itu, demi pekerjaannya.

"Halo Flora"

"Halo" Flora menyapa setiap orang yang lewat.

Walaupun baru dua hari bekerja, Flora sudah dikenali sebagi orang yang ramah. Sebuah pencapaian sih menurutnya, karena biasanya dia akan susah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Ya untungnya lingkungan kantornya ramah dan baik yang menyebabkan Flora jadi nyaman bekerja disini.

Flora kembali duduk di ruangannya yang tercinta, ia mengambil napasnya sebelum melanjutkan pekerjaannya.

Baru sebentar ia bertatapan dengan komputer dirinya sudah mengantuk saja. Ia mengambil kopinya dan menyeruputnya.

"Aduuuh pahit banget. Padahal gulanya udah banyak." Sepertinya lidah Flora benar-benar tidak cocok dengan rasa kopi.

"Ckck, kalau gak suka kopi gak usah dipaksa." Terdengar suara yang Flora kenal dari belakangnnya.

Flora menoleh dan mendapati Refaldo sedang menertawakannya sambil memegang segelas susu putih.

"Eh pak Refaldo." Ia mengusap tengkuknya malu karena ditertawakan.

"Panggil kak aja Flo." Yang masih tertawa pelan.

"Iya kak hehe."

Akhirnya Refaldo menghentikan tawanya dan memberikannya segelas susu itu, mengundang tatapan bertanya dari Flora.

Mengerti maksud tatapan Flora, Refaldo pun menjelaskan. "Buat kamu, susu putih hangat juga bisa menghilangkan kantuk kok. Biar kopinya buat aku aja."

Flora membelalakkan matanya, tidak mengerti lagi kenapa Refaldo sangat baik hati.

Refaldo menaruh gelas yang berisi susu ke meja Flora dan mengambil secangkir kopi hitamnya dan menegaknya habis.

Hal itu membuat Flora berdigik ngeri, heran kok Refaldo bisa menghabiskan kopi pahit itu dalam sekali tenggak.

Hi You [FreFlo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang