🦣

28 4 0
                                    

🧀🧀🧀

Malam itu, bulan mengambang tinggi di langit, memancarkan cahayanya yang lembut dan misterius.

Di dalam apartemen yang redup, suasana terasa tenang namun penuh dengan getaran yang tak terlihat. Mingi dan Seonghwa duduk bersebelahan di sofa, kedekatan mereka terasa seperti magnet yang tak terelakkan. Mereka saling bertukar pandang, di antara mereka ada sebuah percikan yang tak bisa disembunyikan.

"Mingi, kamu tahu bahwa malam ini terasa berbeda, bukan?" Seonghwa memulai percakapan dengan suara lembut, matanya menatap dalam-dalam ke arah Mingi.

Mingi tersenyum, menyadari ada sesuatu yang khusus dalam cara Seonghwa berbicara. "Iya, Seonghwa. Aku merasakannya juga. Seperti ada sesuatu yang menarik kita bersama."

Suasana semakin intens saat Seonghwa meraih tangan Mingi, menggenggamnya dengan lembut namun penuh keinginan. "Mungkin ini malam yang sudah kita tunggu-tunggu, Mingi. Malam di mana kita bisa mengungkapkan apa yang sebenarnya kita rasakan."

Tanpa banyak bicara lagi, Seonghwa mendekatkan dirinya ke Mingi, membiarkan bibir mereka bersentuhan dengan lembut. Sentuhan pertama terasa seperti api yang perlahan menyala, menghangatkan udara di sekitar mereka. Mereka berciuman, perlahan namun penuh gairah, merasakan setiap momen seakan dunia berhenti sejenak.

Mingi menarik diri sedikit, menatap Seonghwa dengan mata yang penuh dengan cinta dan keinginan. "Seonghwa, aku sudah lama menunggu malam ini. Aku ingin kamu tahu betapa pentingnya kamu bagiku."

Seonghwa membalas tatapan itu, mengelus pipi Mingi dengan penuh kasih. "Aku juga, Mingi. Kamu adalah seseorang yang selalu ada di pikiranku. Malam ini, aku ingin kita menghabiskan waktu bersama, tanpa gangguan."

Dengan penuh kehangatan, mereka beranjak dari sofa, berjalan menuju kamar tidur yang sudah redup diterangi oleh lilin-lilin yang mereka nyalakan sebelumnya. Di dalam kamar, suasana terasa lebih intim dan penuh dengan harapan. Mingi membimbing Seonghwa ke tempat tidur, membaringkannya dengan lembut.

Saat mereka berbaring, Mingi mencium Seonghwa dengan lebih dalam, membiarkan tangan mereka menjelajahi tubuh masing-masing. Setiap sentuhan terasa seperti percikan api yang menghidupkan gairah di dalam diri mereka. Mereka saling memandang dengan penuh cinta, merasa seakan dunia hanya milik mereka berdua.

"Mingi, sentuhanmu begitu menenangkan," bisik Seonghwa di telinga Mingi, suaranya penuh dengan rasa ingin.

Mingi tersenyum, membalas bisikan itu dengan sentuhan yang lebih intim. "Aku ingin membuatmu bahagia, Seonghwa. Malam ini adalah malam kita."

Mereka menghabiskan malam itu dengan penuh gairah, membiarkan tubuh dan jiwa mereka bersatu dalam cinta yang mendalam. Setiap ciuman, setiap sentuhan, menciptakan simfoni keindahan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Mereka merasakan kebahagiaan yang tak terhingga, seakan waktu berhenti hanya untuk mereka.

Paginya, mereka berbaring bersebelahan, merasa puas dan bahagia. Seonghwa menatap Mingi dengan mata yang penuh cinta, merasakan kehangatan yang melingkupi mereka.

"Mingi, semalam adalah malam yang tak akan pernah kulupakan. Kamu adalah segalanya bagiku," kata Seonghwa dengan suara lembut.

Mingi mengangguk, merasa hal yang sama. "Aku juga, Seonghwa. Malam ini mengajarkanku betapa berharganya kamu dalam hidupku. Aku ingin kita selalu bersama."

Dengan senyum yang penuh kebahagiaan, mereka berdua tertidur dalam pelukan satu sama lain, merasakan kedamaian dan cinta yang mendalam.

Malam itu adalah awal dari kisah cinta yang akan terus mereka jaga, mengingatkan mereka bahwa di dalam keheningan malam, mereka menemukan satu sama lain dan menghidupkan cinta yang abadi.

Exquisite Episode • All × SeonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang