"Gue gak mau tau, lo harus carikan cowok buat gue hari ini juga!" pinta Ghea mendengus kesal. Dia meletakkan tasnya di meja, lalu duduk di samping sahabatnya– Keisya yang sekarang sedang berkutat dengan ponselnya.
Keisya memutar bola matanya malas. Dia berdecak ke arah Ghea tak ada tenaga. "Lo kenapa lagi, Ghea? Lo sehari aja jangan buat gue pusing, bisa? Lo kumat terus, bangke!" umpat Keisya lelah. Dia tiap hari harus menghadapi sahabatnya ini yang terlalu aktif berbicara.
"Gue mau bales dendam ke Naka, lah. Dia pikir gue kecintaan sama dia? Gue juga bisa cari pacar baru kali." Ghea bersidekap dada kesal, ia membayangkan momen kemarin saat ia menyetujui untuk mengakhiri kisah mereka.
"Terus gue harus apa, Ghea Ameera?" tanya Keisya lesu.
Ghea menatap Keisya dengan mata berbinar. "Cariin gue cowok baru sekarang juga! Lo kan gudangnya cowok, masa lo gak punya satupun untuk gue?" Ghea memasang wajah memelas membuat Keisya menggeram.
Sentilan kecil dari Keisya langsung melayang tepat didahinya membuat Ghea meringis. "Lo kira gue bisa secepet itu cari cowok? Gila lo!" Dia benar-benar tak habis pikir dengan ghea.
Mana bisa ia mendapatkan laki-laki secepat permintaan Ghea? Sekarang dia bilang? Dia itu stres.
"Ayo lah, bantu gue. Gue gak mau keliatan gamon, Sya!" pekik Ghea mendesah kecewa.
Keisya menghendikkan bahunya acuh, ia kembali berkutat dengan ponselnya.
"Lo beneran gak bisa nolongin gue? Naka jahat loh, Sya. Emang lo mau sahabat lo di ejek gamon sama cowok brengsek kaya dia?!"
"Udah jelek, pendek lagi. Item pula!"
"Eh, malah selingkuh! Rasanya di selingkuhin sama cowok jelek itu double kill tau, Sya!" celoteh Ghea tanpa berhenti.
Keisya langsung menutup telinganya erat. Kepalanya tiba-tiba memanas mendengarkan Ghea berceloteh seperti burung kicau.
"Lo pengen dapet cowok cepet?" tanya Keisya pada Ghea membuat gadis itu yang awalnya lesu jadi bersemangat.
Ghea mengangguk cepat. "Mau lah, anjir! Cepet kasih ke gue!"
"Lo download aja aplikasi Tantan! Dijamin lo dapet pacar malam ini juga. Di sana banyak cowok yang bisa jadi pacar lo. Tapi..."
"Tapi apa?" tuntut Ghea kepo. Dia sudah bersiap membuka goggle play store, sesuai perintah Keisya.
"Tapi cowoknya kebanyakan jamet. Hahahahaa!" Keisya tertawa puas. Sangat puas melihat wajah Ghea kembali kesal.
"Sialan lo, Sya!" umpat Ghea meletakkan kembali ponselnya di atas meja dengan ketus.
Keisya berhenti tertawa. "Gue serius. Lo coba aja download katanya pengen pacar cepet? Buat sementara doang!" ujarnya.
Ghea bergidik ngeri. "Gila! Gak mau gue dapet cowok jamet! Gue cantik woy! Banyak yang mau sama gue!" Kali ini Ghea terlalu pede.
"Mana buktinya coba? Iqbal yang dulunya pengen deketin lo gak jadi karena keburu gue kirim foto lo!" Keisya langsung tertawa lagi mengingat kenangan mereka saat jaman SMP.
Ghea berdecih, ia jelas tak terima. "Septihaannnn!" Gadis itu berteriak memanggil teman laki-laki satu kelasnya yang baru datang.
Dia yang merasa namanya dipanggil keras sontak terjengkit kaget melihat Ghea cepat. "Gue kaget banget setan!" pekik Septihan dengan mata melotot, bahkan matanya terlihat hampir keluar dari cangkang. Dia memegang dadanya kuat, mengecek jantungnya.
"Lo mau jadi pacar gue gak?!" celetuk Ghea langsung membuat beberapa siswa yang berada di kelas terbelalak kaget. Termasuk Keisya.
"Lo kesurupan demit, hah?!" Septihan semakin terkejut mendengarnya. Ghea ini benar-benar cewek gila!
KAMU SEDANG MEMBACA
TANTAN ; with you [ ON GOING ]
Teen Fiction"Kesabarannya setipis tisu ia malah bertemu laki-laki yang namanya Marocco Aldana." -Ghea Ameera. oOo "Mau beli ini gak, Ghe?! Baju dinas buat lo kalo nikah sama gue nanti," goda Al menaik turunkan alisnya. Ghea mendelik kaget. Al kira gadis itu a...