11- NEMBAK!?

175 58 101
                                    

"Kalo gue bisa nyetir mobil atau nyetir sepeda motor udah balik duluan ke rumah, Al. Gue sakit diem di sini." Gadis itu menghela berat karena ia benar-benar tidak nyaman berada di kediaman saudaranya. Jika bukan karena paksaan dari Clarissa, ia tidak akan mau ikut.

Ghea duduk di pinggiran kasur saudaranya sendirian sembari menatap ke arah luar jendela, memperlihatkan pemandangan rumah warna-warni yang tersusun rapi. Sedangkan tangan kanannya menempelkan ponselnya ditelinga.

"Sakit kenapa, Ghe?"

Ghea menimang-nimang sesuatu karena respons Al yang tidak seperti biasa. Laki-laki itu terdengar serius mendengarkan keluhannya.

"Ghe?"

"Mau gue jemput aja?"

Ghea terdiam sejenak.

"Gue sakit, Al," ulang Ghea lagi membuat dirinya bisa mendengar helaan napas panjang dari sebrang sana.

"Iya, Ghe, sakit kenapa? Bilang ke gue, sekarang ya.."

"Lo gak cepet nembak gue, gue sakit hati, Al. Males gue jadinya, atau lo mau kita lost contact aja?" tanya Ghea.

"Bilang apa, sih, Ghe? jangan. Jangan lost contact! Tunggu sebentar lagi aja, ya, Ghe."

"Gak mau deh, gue gak mau di gantung kayak gantungan baju. Mending sama Septihan aja!"

"Lebih pasti!" Ghea kembali menambahkan.

"Berani lo sama Septihan, gue perkaos lo, Ghe!" ancam Al tak bercanda. Dia hari ini tidak sedang ingin bercanda karena Ghea tak kunjung cerita masalahnya yang membuat gadis itu sakit hati. Al tidak terbiasa mendengar Ghea mengeluh padanya karena gadis itu sering kali mengajaknya bercanda.

Ghea mendelik kaget. Jawaban Al benar-benar di luar akal pikirannya. Berani-beraninya laki-laki itu berkata seperti itu disaat mereka berdua baru saja saling mengenal?! padahal Ghea hanya main-main saja akan ucapannya. Ghea tidak benar-benar menuruti perkataannya sendiri dan melepas modelan om seperti Al dengan mudahnya! Ingat!

"Bodo amat! Pokoknya gue mau sama Septihan!" lontar Ghea tanpa takut.

"Sialan! Kita pacaran sekarang, Ghea Ameera!"

"HAH?!!"

oOo

"Di mana Ghea?" tanya Clarissa kepada Anna yang sedang bermain kartu bersama Galang di lesehan ruang tamu.

Anna menggeleng pelan. "Nggak tau, Te. Dari tadi dia nggak keluar dari dalam kamarnya. Mungkin aja tidur," jawabnya.

Clarissa menggumam pelan. "Tumben banget? Dia nggak kebiasa tidur jam segini, biasanya tidurnya lewat jam 12 malem!" balasnya keheranan. Dia melangkahkan kakinya hendak memasuki kamar Ghea hingga ia bisa melihat Edgar dan Atmaja sedang bercengkrama sembari merokok di luar rumah.

"Ghe.. ngapain kamu?" tanya Clarissa setelah membuka pintu kamar Ghea.

Ghea langsung membuka selimut yang menutupi kepalanya. "Ayo pulang minggu depan aja, Ma!" celetuk Ghea langsung. Dia menyembulkan wajahnya yang memerah bak kepiting rebus hingga sedikit mengagetkan Clarissa.

"Apa-apaan kamu, Ghe?! Kalo pulang minggu depan gimana kerjaan Mama? Lagian kamu ini aneh-aneh aja! Kemarin ngeluh pengen cepet pulang, sekarang tiba-tiba berubah pikiran?" omel Clarissa kesal.

"Udah ayo keluar! Nimbrung sama sodara-sodara kamu, jangan diem terus di kamar, gak enak sama yang lain!" timpal Clarissa lagi membuat Ghea langsung bungkam.

TANTAN ; with you [ ON GOING ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang