O7 - DILUAR NALAR!!

240 113 245
                                    

Septihan menyentil dahi Ghea kasar membuat gadis itu mengumpatinya dalam hati. Mereka berjalan beriringan menuju kelasnya dengan Septihan yang mengoceh di sepanjang perjalanan.

"Untung aja gue cepet bawa dia ke UKS, Ghe, dia jadi dapat penanganan langsung. Kalo enggak gimana? Naka bisa-bisa gak punya burung, Ghe," omel Septihan mendesah berat.

Lagi. Septihan mengomeli Ghea dan tetap dengan pembahasan yang sama sedari tadi. Mungkin karena Septihan tidak ingin Ghea mengulangi perbuatannya yang hampir membuat masa depan laki-laki itu hilang.

"Emang si Naka nya aja yang lemah!" ledek Ghea lagi. Dia tidak bosan menjawab omelan Septihan dengan cara mengumpati Naka.

"Gheaa! Lo dari mana? Kok bisa bareng Septihan? Udah jadian lo sama dia?" cerca Keisya menyambut mereka berdua di depan kelas.

Dia sampai pusing sendiri mencari Ghea karena saat pelajaran tadi Ghea ijin ke toilet sendirian tapi sampai waktunya istirahat Ghea tidak kembali ke kelas lagi. Tentu saja Keisya panik karena Ghea itu suka berbuat onar.

Ingat kejadian di Kantin kemarin? Baru saja Keisya tinggal pesan makanan sebentar, Ghea sudah berulah sampai membuat Chaena berteriak.

"Gue–"

"Dia habis nyerang Naka, buas banget! Takut gue kalo mau jadian sama Ghea, bisa-bisanya masa depan gue ikut terancam juga!" sergah Septihan cepat. Dia masuk ke dalam kelas melewati Ghea dan Keisya yang bingung di tempatnya.

"Maksudnya Septihan apa, sih, Ghe? Baru juga sejam gue gak sama lo, kayaknya banyak banget berita yang gue lewati!" pekik Keisya greget sendiri.

"Naka dorong gue sampai jatuh, gue bales tendang burung dia sampai masuk UKS, lah! Dikira gue takut sama dia kali," oceh Ghea menjawab Keisya. Dia mengibaskan rambut panjangnya ke belakang karena merasa keren telah membuat Naka kesakitan.

Ghea kira Keisya akan ikutan mengomel seperti Septihan, ternyata tidak! Keisya malah tepuk tangan sekeras mungkin tepat di depan wajah Ghea sembari tersenyum sangat lebar.

"Sumpah gue gak bisa ngomong apa-apa lagi, Ghe!" Keisya tertawa terbahak-bahak sambil tepuk tangan.

"Iyakan?! Lo aja sampe salut sama gue, kapan lagi lo punya temen sekeren gue! Gue beneran keren, kan?!" Ghea ikutan tertawa keras karena sebenarnya Ghea juga kaget ia bisa kepikiran menendang barang pribadi Naka.

"Hahahahahaha enggak!" jawab Keisya langsung mengubah mimik wajahnya dengan sangat cepat, yang semula tertawa langsung menjadi sinis menatap Ghea.

"Lo gak keren, Ghe! Lo bisa masuk BK lagi kalo gitu caranya!" imbuh Keisya mengusap kasar wajahnya panik.

"Poin lo bisa banyak, Ghe! Belum poin dari perbuatan lo ke Chaena, terus masih ditambah poin karena ngerusak masa depan Naka. Astaga, gue sampai gak tau lagi harus ngasih alasan apalagi ke lo."

Keisya sejak dulu memang selalu membantu Ghea ketika gadis itu selesai membuat onar. Keisya bisa menebak jika Ghea akan masuk BK, dan saat itu ia akan memberi Ghea sebuah alasan sedetail mungkin ketika gadis itu di introgasi oleh para guru sehingga Ghea dapat keringanan.

"Waktu pembagian otak, lo lari kemana, sih, Ghe, sampai lo bisa sebego ini?!" umpat Keisya lagi membuat Ghea terdiam lama.

Gadis itu baru menyadari sesuatu, kalau dirinya baru saja viral seantero sekolah karena video menjambak rambut Chaena sampai gadis itu kejedot meja.

Tapi dia itu Ghea, orang yang gak pernah takut sama siapapun karena sejatinya Ghea, dia bukan wanita pengecut.

"Tinggal gue bilang si Cina ngerebut Naka dari gue, terus Naka gak terima terus dia dorong gue akhirnya gue kebablasan bales nendang dia. Gimana alasan gue? Cakep gak?!" ujar Ghea bangga diri.

TANTAN ; with you [ ON GOING ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang