telat up maafin, ya.. sibuk les nih. happy reading, guys!
oOo
"Pulang sama siapa tadi sore, Ghe?" Suara Al yang berada ditelfon membuat Ghea keringat dingin. Gadis itu memilin ujung bajunya dengan jantung berdegup kencang.
"Gue.. pulang sama Keisya. Kenapa?" jawab Ghea bohong.
Obrolan mereka berdua langsung hening setelah Ghea berbicara demikian. Al tidak menjawabnya membuat Ghea kebingungan.
"Kenapa, Al?" tanya Ghea lagi.
"Gue tadi di sekolah lo, Ghe. Jemput lo."
Mata Ghea sontak terbuka sempurna. Kaget bukan kepalang. Gadis itu langsung berpikir keras, menerka-nerka apa yang terjadi saat Al menjemput dirinya. Bahkan sekarang Ghea lebih panik saat berpikir Al melihat dirinya pulang bersama Septihan.
"Tapi gue langsung balik, soalnya Ibu gue telfon, bilang kalo Kakak sakit. Makanya gue telfon lo, tapi lo tolak."
Ghea menghela napas panjang, lega. "Terus gimana?" tanyanya. Ghea sengaja tidak menjawab ucapan Al tentang panggilan yang ia tolak tadi siang.
"Waktu gue sampai, malah gue liat Kakak gue makan sama suaminya berdua di ruang tamu. Ternyata Ibu bohongi gue, biar gue balik cepet."
Ghea mengangguk-angguk paham.
"Padahal gue orangnya gak suka dibohongi."
Ghea menelan salivanya kasar. Gadis itu menggigit bibirnya karena dilanda kegelisahan.
"Kasihan lo, Al. Pasti langsung males, ya?" komentar Ghea gugup.
Ia tidak ada jalan lain lagi selain bohong, karena Ghea takut Al nantinya marah. Meskipun dia bikin Ghea selalu kesal, tapi tetap saja Ghea tidak ingin Al pergi dari hidupnya. Ghea butuh seorang teman yang bisa membuat Ghea melupakan Naka. Dia merasa Al adalah orangnya.
"Enggak, gue biasa aja. Gue gak marah ataupun kesel, karna gue gak bisa marah orangnya."
Ghea hanya ber-oh-ria.
"Ghe.. kalo ada apa-apa bilang sama gue, ya? Gue lebih suka lo cerita blak-blakan sama gue."
"Gue matiin dulu, Ghe. Jangan lupa nugas kalo ada tugas, Ghe. Jangan males."
"Btw, besok malam kita keluar lagi, ya. Gak usah dandan, karena lo selalu cantik di mata gue."
Ghea langsung meletakkan kembali ponselnya saat Al mematikan telfon. Gadis itu kemudian membuka buku mata pelajaran yang akan di bahas esok hari. Sesuai permintaan Al, Ghea akan mengerjakan tugas malam ini.
"Maaf, ya, Al. Gue gak bermaksud buat bohongi lo."
oOo
"Al, ini di kulkas banyak banget brownis?! Kamu beli buat siapa?!" teriak sang Ibu, Agrina namanya. Teriakannya mampu membuat Al yang sedang berada di atas kasur langsung terlonjak kaget.
Memiliki kamar yang dekat dengan dapur membuat Al harus beradaptasi karena Agrina yang hobinya berteriak.
"Padahal itu brownis dari kemarin, kenapa baru dibahas sekarang, Bu?" Al menggaruk-garuk telinganya tak gatal. Sedikit kesal karena Agrina mengganggu dirinya mengerjakan laporan perusahaan.
Agrina semakin melototkan matanya mendengar ucapan Al. "Kenapa kamu gak bilang sama Ibu? Mana banyak banget lagi kamu beli. Gak ada yang makan!" omel Agrina lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TANTAN ; with you [ ON GOING ]
Teen Fiction"Kesabarannya setipis tisu ia malah bertemu laki-laki yang namanya Marocco Aldana." -Ghea Ameera. oOo "Mau beli ini gak, Ghe?! Baju dinas buat lo kalo nikah sama gue nanti," goda Al menaik turunkan alisnya. Ghea mendelik kaget. Al kira gadis itu a...