12 - KEPUTUSAN?

166 55 92
                                    

Ghea langsung merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya dengan rasa lega. Bahkan ia lupa melepas sepatu yang terpasang di kakinya hingga menyebabkan ujung kasur Ghea sedikit kotor.

Gadis itu benar-benar merindukan suasana kamarnya karena dua hari ia tinggalkan.

"Beresin dulu barang-barang kamu, Ghea! Jangan kebiasaan ditinggal tidur dulu!" Teriakan Clarissa terdengar memekakkan telinga Ghea, padahal Clarissa berada di lantai bawah saking kerasnya.

"Huh, ngerti aja kalo gue mau langsung tidur!" gerutu Ghea terpaksa bangun dari kasurnya. Membereskan barang-barangnya yang berada di koper, lalu meletakkannya di keranjang kotor.

Ghea kembali merebahkan diri di kasur saat mendengar notifikasi dari ponselnya.

Keisya oon : belum pulang lo?

Ghea menghela napas panjang karena dadanya tiba-tiba sesak saat ekspektasinya sendiri mematahkan hati Ghea. Gadis itu menunggu Al mengiriminya pesan, tapi dari semalam laki-laki itu belum mengabarinya lagi.

Ghea itu terlalu gengsi kalau harus mengiriminya pesan lebih dulu!

"Gue kira Al, tai." Ghea melempar ponselnya kembali setelah membalas pesan dari Keisya. Gadis itu membedakan oleh-oleh khas Kediri untuk teman-temannya dan untuk Al.

"Berhubung gue kesel karna lo gak chat gue lagi, jadi oleh-oleh buat lo satu aja!" pekik Ghea membungkus oleh-oleh brownies satu kotak saja untuk Al.

Ting!

Royco : nanti mlm gue jmput ke rmh lo.

"AAAAAAAA!! DARI MANA DIA TAU GUE UDAH BALIK ANYING?!" Dengan mata melotot kaget Ghea reflek berteriak seraya menambahkan banyak oleh-oleh untuk Al dengan berbagai macam makanan.

Gadis itu menggigit kembali kukunya. Antara cemas, bahagia, bingung menjadi satu berkecambuk memenuhi ruang hati Ghea. Dia sangat senang Al kembali mengiriminya pesan, tapi dia juga cemas dan bingung harus merespon laki-laki itu apa saat bertemu nanti. 

"Gu-gue belum siap jadi pacar lo, Al!!" gugup Ghea cemas.

oOo

Dengan wajah natural, Ghea tampil apa adanya di depan kaca seraya memutar-mutar tubuhnya. Dia memang tidak pernah menyentuh make up saat bepergian kecuali ada acara-acara tertentu di sekolah yang mengharuskan Ghea untuk merias wajah.

Bukan karena tidak suka make up, tapi Ghea memang tidak bisa cara mengaplikasikannya. Apalagi jika memakai eyeliner, Ghea sudah angkat tangan!

Tapi dia tidak pernah lupa untuk memakai liptint karena Ghea tidak bisa hidup tanpanya. Jika diberi pilihan lebih baik lupa memakai liptint atau membawa dompet, Ghea dengan suara kencangnya akan menjawab lebih baik lupa membawa dompet dari pada orang lain harus melihat dirinya dengan bibir pucat!

Jangan dikira gadis itu akan memakai pakaian bagus, mood Ghea hari ini tidak sebagus hari biasanya, makanya dia tidak berniat memakai ootd.

Ghea hanya memakai hoodie berwarna coklat dengan celana levis panjang. Rambutnya sengaja ia gerai dengan poni yang menutupi dahinya.

Dia memakai sandal jepit dengan tas selempangnya. Kemudian berlari menuruni anak tangga.

"Bilangin ke Mama, aku mau pergi sama Keisya," ujar Ghea pada Edgar yang sedang menonton televisi. Gadis itu mengira Clarissa sedang bepergian mengantarkan oleh-oleh tapi ternyata tidak, wanita itu langsung keluar dari arah dapur.

TANTAN ; with you [ ON GOING ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang