XV

910 165 2
                                    

Renjun dan Jisung berboncengan sepeda motor di jalan yang mulai ramai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun dan Jisung berboncengan sepeda motor di jalan yang mulai ramai.

Jisung mengemudi dengan tenang, sesekali menoleh ke belakang memastikan Renjun nyaman di belakangnya.

Renjun memegang erat pakaian Jisung, merasa aman karena dia sudah sering nebeng Jisung jaman masih kuliah.

Jalanan dipenuhi kendaraan, dari mobil-mobil yang melaju dengan cepat hingga motor-motor yang saling menyalip. Suara klakson dan deru mesin menciptakan kebisingan yang khas di kota.

Ya maklum jam pulang kerja.

Setelah beberapa menit berkendara, Jisung tiba-tiba berkata, "Eh, Ren, aku lapar nih. Kita cari makan dulu, yuk."

Renjun yang awalnya fokus pada jalanan di depannya, sedikit terkejut mendengar permintaan Jisung.

"Hah?"

"Makan yuk."

"Boleh, mau makan di mana?"

"Mie Gonchang aja, deket sini kok. Kamu suka mie, kan?"

Renjun mengangguk setuju. "Boleh, ayo ke sana."

Tak lama kemudian, mereka tiba di Mie Gonchang.

Tempat makan itu cukup ramai, dengan beberapa keluarga dan sekelompok anak muda yang duduk di meja-meja luar. Ada juga playground kecil di sudut, menambah suasana hangat dan santai.

"Ren, kamu cari tempat duduk dulu ya. Aku pesan makanannya.." kata Jisung sambil berjalan menuju kasir.

Renjun mengangguk dan mulai mencari tempat duduk yang nyaman. Dia menemukan meja di luar, dekat playground, dan duduk di sana menunggu Jisung.

Tak lama kemudian, Jisung datang membawa nomor meja.

"Rame banget, padahal aku udah laper." katanya dengan nada setengah bercanda.

Renjun tersenyum. "Sabar, bentar lagi juga dateng."

Sambil menunggu makanan datang, mereka berbincang ringan. "Ngomong-ngomong, kamu kerja di bengkel tadi?" tanya Jisung.

"Iya." jawab Renjun singkat.

"Kok di bengkel sih?" Jisung tampak penasaran.

"Ya, dapetnya di bengkel." Renjun menjelaskan. "Masa rezeki di tolak."

"Kamu kan jurusan IT, di bengkel ngapain?"

Renjun tertawa kecil. "Kebetulan yang punya bengkel pingin digitalisasi gitu lah intinya."

"Ooh, gitu." jawab Jisung mengangguk-angguk, memahami.

Tak lama kemudian, pelayan datang membawa dua piring mie yang menjadi signature dish di tempat itu. Lalu ada juga dimsum dan udang goreng rambutan.

Aroma sedap segera memenuhi udara, membuat perut Jisung dan Renjun semakin keroncongan.

Mereka mulai makan dengan lahap.

Istri Boss BengkelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang