Renjun dan Jeno tiba di bengkel bersama-sama. Suasana bengkel pagi itu masih sepi, para montir sedang sibuk menyiapkan peralatan dan mengecek kondisi kendaraan yang masuk sehari sebelumnya.
Yuta sedang mengelap tangannya dengan kain, Jhonny sibuk memeriksa mesin mobil, dan Ten sedang menyapu lantai bengkel yang kotor.
Mereka bertiga mengangkat kepala saat melihat Jeno dan Renjun masuk bersama.
"Tumben Pak, bareng Renjun.." Yuta berkomentar sambil memandang mereka dengan rasa ingin tahu.
"Iya, Renjun kan tidur di rumah saya." jawab Jeno dengan santai.
"Ha?" ketiganya serempak terkejut.
Kok bisa, Pak?" tanya Jhonny dengan alis terangkat.
Jeno merangkul Renjun dan menatapnya dengan penuh cinta. "Kan Renjun pacar saya."
Para montir bertanya-tanya dan mulai membisiki satu sama lain, tapi mereka tetap bekerja.
Renjun merasa canggung dan sedikit bingung dengan reaksi mereka.
"Kalian pacaran?"
"Nggak tau." katanya pelan sambil menghindari tatapan mereka.
Sikap Renjun yang tampak ragu-ragu dan tidak yakin menimbulkan tanda tanya di hati Jeno.
Apa Renjun tidak menganggap serius hubungan mereka? Apa Renjun masih belum percaya dengan perasaannya?
"Renjun! Renjun!"
Jeno memanggil dengan nada bingung dan sedikit khawatir, berharap mendapatkan penjelasan lebih dari Renjun.
Renjun menoleh dengan ragu, tidak yakin bagaimana harus menjelaskan perasaannya yang sebenarnya pada Jeno.
Situasi ini membuat Jeno semakin bingung dan khawatir tentang status hubungan mereka yang sebenarnya.
Jeno menyusul Renjun ke dalam kantor.
Para montir kembali fokus pada pekerjaan mereka, tapi mereka tak bisa menahan diri untuk terus mencuri pandang ke arah Renjun dan Jeno.
Terutama saat mereka melihat Renjun membawa sebuket bunga mawar yang pasti diberikan oleh Jeno.
"Eh, lihat deh, Renjun bawa bunga." bisik Yuta kepada Jhonny.
Jhonny melirik ke arah Renjun dan mengangguk setuju. "Iya, kayaknya ada sesuatu di antara mereka deh."
Ten, yang mendengar percakapan itu, ikut menimpali. "Beneran pacaran ya mereka? Kok Pak Jeno tiba-tiba go public gitu."
Yuta menggelengkan kepala, masih tidak percaya. "Nggak biasanya Pak Jeno pamer hubungan pribadi gini."
Jhonny mengangkat bahu. "Mungkin emang beneran serius sama Renjun. Tapi kok Renjun kelihatan bingung ya?"
"Sama aja kayak kita." jawab Ten, mengamati Renjun yang berjalan menuju ruang istirahat dengan bunga di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Boss Bengkel
Fanfiction[NOREN] [BL] Renjun, mahasiswa IT yang tinggal nunggu wisuda, direkomendasikan oleh tetangga kosnya buat magang bantu - bantu digitalisasi bengkel temennya. Tapi bukannya magang malah jadi istri bos bengkel.