Renjun sedang membuang sampah kertas di depan bengkel setelah istirahat makan siang ketika dia mendengar seseorang memanggilnya.
Dia menoleh dan melihat seorang pria muda dengan penampilan yang rapi dan ramah.
"Permisi." sapa pria itu dengan senyum hangat.
"Ya?" Renjun menjawab dengan sedikit kebingungan.
"Perkenalkan, saya Na Jaemin." pria itu mengulurkan tangan untuk bersalaman.
Renjun memperhatikan Jaemin sejenak, pria itu tampak berusia sekitar akhir dua puluhan, dengan rambut hitam yang tertata rapi, tubuh tegap, dan pakaian yang menunjukkan bahwa dia seorang profesional. Matanya tampak cerah dan penuh semangat.
Di belakang Jaemin, ada beberapa remaja laki-laki yang terlihat antusias namun sedikit canggung. Mereka mengenakan seragam sekolah STM.
"Ya, ada yang bisa saya bantu, Pak?" Renjun menyambut salam Jaemin dan menatapnya dengan penasaran.
"Begini, saya adalah guru STM. Saya sedang mencari tempat PKL untuk murid-murid saya ini." Jaemin menjelaskan sambil menunjuk ke arah para siswa yang berdiri di belakangnya. "Bengkel ini kelihatannya cocok untuk mereka mendapatkan pengalaman praktis."
Renjun melihat sekeliling bengkel yang masih cukup sepi setelah istirahat makan siang. Suasana bengkel tampak tenang, dengan para montir yang masih menikmati waktu istirahat mereka.
"Oh, begitu. Sayangnya, pemilik bengkel sedang tidak ada di bengkel saat ini. Tapi saya bisa mencatatkan permintaan Bapak dan menyampaikannya kepada beliau." Renjun menjawab dengan senyum tipis.
"Terima kasih." Jaemin membalas senyum Renjun.
Renjun kemudian mencatat informasi yang diberikan Jaemin, sambil merasa ada sesuatu yang berbeda dalam cara Jaemin memandangnya, seolah ada ketertarikan atau rasa ingin tahu yang mendalam.
"Kalau begitu, saya akan konfirmasi dulu ya, Pak Jaemin dengan para montir. Saya akan memberitahukan permohonan Bapak." kata Renjun.
"Tentu, terima kasih banyak." Jaemin menjawab. "Kami akan menunggu kabar lebih lanjut."
Setelah Jaemin dan murid-muridnya pergi, Renjun kembali masuk ke bengkel dan menemui para montir.
Di sana ada Yuta, Johnny, dan Ten yang sedang bercengkrama.
"Bang, tadi ada yang nyari Pak Jeno. Mereka mau PKL di sini. Bengkel ini pernah nerima anak PKL sebelumnya?" tanya Renjun dengan rasa ingin tahu.
Yuta, montir yang tinggi dengan rambut panjang diikat ke belakang, menjawab, "Oh iya, pernah. Tahun lalu juga nerima. Tapi yang ngurus semuanya Pak Jeno."
Johnny, montir bertubuh kekar dengan senyum ramah, menambahkan, "Iya, biasanya Pak Jeno yang ngurus. Tujuannya sih baik, bagi-bagi ilmu dan dapat asisten gratis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Boss Bengkel
Fanfic[NOREN] [BL] Renjun, mahasiswa IT yang tinggal nunggu wisuda, direkomendasikan oleh tetangga kosnya buat magang bantu - bantu digitalisasi bengkel temennya. Tapi bukannya magang malah jadi istri bos bengkel.