XXV

749 152 43
                                    

Don't forget to vote and happy reading

Kampus Universitas Ilmu Teknologi pagi itu tampak lebih ramai dari biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kampus Universitas Ilmu Teknologi pagi itu tampak lebih ramai dari biasanya.

Di area sekitar auditorium, orang-orang berdiri berkerumun, menunggu kerabat atau teman mereka keluar dari prosesi wisuda.

Beberapa orang berfoto di stand yang disediakan, ada juga yang sibuk menjajakan buket-buket bunga kepada para tamu sebagai hadiah untuk wisudawan.

Warna-warni balon dan hiasan bunga menghiasi pandangan, sementara senyum dan tawa terdengar di sana-sini, menciptakan suasana yang penuh suka cita.

Di dalam auditorium, prosesi wisuda sedang berlangsung dengan khidmat.

Para mahasiswa satu per satu dipanggil maju ke panggung untuk menerima ijazah mereka.

Tepuk tangan dan sorakan mengiringi setiap nama yang dipanggil, menambah kebanggaan dan kebahagiaan yang terasa di udara.

Ketika prosesi selesai, para wisudawan mulai keluar dari auditorium, wajah mereka berseri-seri.

Renjun keluar bersama kedua orangtuanya, wajahnya tak kalah bahagia meskipun ada sedikit kekosongan karena hanya Papa dan Mamanya saja yang hadir.

Ia memanggil dengan penuh kasih, "Mama, Papa."

Di luar, beberapa teman Renjun mendekat, satu per satu memberikan ucapan selamat dan berfoto bersama.

Di antara mereka, Jisung, yang juga mengenakan toga, mendekati Renjun dengan senyum lebar.

"Selamat, Renjun!" katanya, memeluk temannya dengan hangat.

Renjun tersenyum lebar. "Makasih, selamat juga buat kamu."

"Foto dulu yuk."

Renjun mengangguk.

Jisung meminta tolong kepada rekannya untuk mengambil gambar. Tanpa menunggu, Jisung meraih Renjun mendekat dan-

klik.

Cahaya putih flash menyinari keduanya.

"Sama siapa?" Jisung bertanya, menoleh ke kiri dan kanan seakan mencari seseorang.

Renjun tersenyum kecil. "Sama Papa Mama aja." jawabnya sambil menunjuk kedua orangtuanya yang berdiri di sampingnya.

"Selamat siang, Om, Tante." Sapa Jisung.

Kedua orang tua Renjun mengangguk dengan senyuman.

"Bos kamu nggak datang?" tanya Jisung dengan nada penasaran.

Renjun menghela napas ringan, "Hubungan kita nggak sedekat itu, Jisung."

Tiba-tiba, suara langkah cepat mendekat. Dari kerumunan muncul Jaemin, membawa sebuket bunga berwarna cerah.

Istri Boss BengkelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang