Renjun bersiap untuk tidur di kamarnya yang baru.
Begitu masuk, dia langsung terkejut melihat betapa akrab dan nyaman suasana kamarnya.
Ternyata, alasan Jeno menanyakan pertanyaan konyol seperti "apa warna cat kamarmu?" beberapa pagi tadi adalah untuk mempersiapkan kamar ini sesuai dengan selera Renjun.
Renjun tersenyum. "Effort nya nggak main main."
Dinding kamarnya dicat dengan warna kuning, warna favorit Renjun yang menenangkan. Ada rak buku besar di salah satu sisi kamar, yang cocok dengan koleksi buku-buku Renjun, mungkin Jeno melihatnya saat itu.
Di sudut lain, ada meja belajar modern dengan kursi yang nyaman, lengkap dengan lampu baca yang lembut.
Tempat tidurnya rapi dengan sprei dan selimut bermotif sederhana namun elegan, mencerminkan gaya minimalis yang disukai Renjun. Dan boneka Moomin, Jeno juga menyadari ini.
Di atas tempat tidur, ada beberapa bantal dengan berbagai ukuran yang memberi kesan cozy.
Di dinding, terdapat beberapa poster film klasik yang Renjun suka, terbingkai dengan rapi.
Jeno juga menambahkan beberapa tanaman hias di sekitar kamar, memberikan sentuhan hijau yang segar dan membuat suasana kamar semakin nyaman.
Ada sebuah jendela besar dengan tirai tipis yang membiarkan cahaya masuk, memberikan pemandangan halaman rumah yang asri.
Renjun duduk di tempat tidurnya, merasa terharu dan kagum dengan perhatian Jeno.
Semua detail kecil yang ia sukai ada di kamar ini. Jeno benar-benar mengenalinya dan berusaha membuatnya merasa di rumah.
Dengan senyum di wajahnya, Renjun merasa siap untuk tidur nyenyak di kamarnya yang baru.
Renjun baru terlelap ketika dia merasa ada yang bergerak di dalam selimutnya. Perlahan, dia membuka selimut dan terkejut melihat Jeno berada di sana.
"Mas??"
Jeno hanya tersenyum, tatapannya lembut namun penuh arti.
"Ngapain disini?" tanya Renjun bingung.
Jeno merayap naik, menindih Renjun dengan tubuhnya, memeluknya dari atas.
"Sejak kita tidur bareng, rasanya Mas udah nggak bisa tidur sendiri lagi deh." bisik Jeno.
"Hah?" Renjun semakin bingung, mencoba memahami situasinya.
"Terus apa gunanya pindah rumah?" tanya Renjun lagi, masih berusaha mencerna kehadiran Jeno di kamarnya.
"Ya biar kamarnya ada dua." jawab Jeno dengan nada bercanda.
"Terus kenapa Mas tidur disini?" Renjun semakin penasaran.
"Ya kan Mas nggak bisa, Dek. Mas butuh teman tidur." kata Jeno sambil mengeratkan pelukannya.
"Dasar bapak-bapak aneh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Boss Bengkel
Fanfiction[NOREN] [BL] Renjun, mahasiswa IT yang tinggal nunggu wisuda, direkomendasikan oleh tetangga kosnya buat magang bantu - bantu digitalisasi bengkel temennya. Tapi bukannya magang malah jadi istri bos bengkel.