pertama

1.5K 92 1
                                    

Suara sorakan yang terdengar memenuhi lapangan utama sebuah kampus ternama semakin terdengar riuh terlebih di depan sana sepasang anak adam sedang meliuk-liukan badan mengikuti irama musik yang berdentum dengan keras

pria yang lebih kecil menari seakan itu adalah nafasnya sedangkan pria yang lebih besar menyesuaikan ritme. Keduanya tampak sangat mahir memainkan tubuhnya mengikuti alunan musik yang terdengar cukup seksi membuat sorakan semakin memanas hingga akhirnya penampilan keduanya telah usai yang tentu saja mendapatkan tepuk tangan lebih meriah

Keduanya menyingkir dengan senyuman yang terpatri indah "gue pikir gue salah orang" keduanya sontak menolehkan kepala ke sumber suara dan mendapati seorang pria dengan surai platinum tengah memberi keduanya senyum manis

"sorry, lo ngomong ke gue atau?" sang pria melirik ke partner menarinya tadi

"ah maksud gue dia" sang pria asing menunjuk pria yang tengah menyesap caramel macchiato miliknya lalu ikut menujuk dirinya sendiri

"gue?" sang pria mengangguk menanggapi "apa kita pernah ketemu sebelumya?"

"gue liat lo di klub tadi malam" pria yang lebih kecil otomatis menatap partner menarinya dan memberikan tanda peace membuat sang pria menggelengkan kepalanya tak habis pikir

"aah gitu, apa gue ada buat salah?"

"enggak" pria bersurai pirang itu mengernyit "gue pengen kenalan, gue sunghoon" pria asing tersebut menyodorkan tangannya membuat pria bersurai pirang yang awalnya bingung seketika paham akan situasi saat ini

"gue gak tertarik sama yang seumuran"

"gue lebih tua setahun"

"itu masuk hitungan seumuran dalam kamus gue"

"jadi lo butuh yang beda berapa tahun?"

"minimal 10" pria bersurai pirang itu bersedekap dada "atau seumuran bokap lo oke juga"

pria bersurai pirang itu menampilkan senyum miringnya "ayo jay gue capek" yang diajak seketika mengikuti langkahnya lalu sedikit mencubit telinganya sebelum keduanya hilang dari pandangan sunghoon

"gue bilang juga apa hoon dia gak bakal mau sama anak kuliahan" sunghoon mengabaikan temannya yang masih menertawakannya

"lo yakin gosip itu bener?"

"bener lah itu udah jadi rahasia umum di kampus kalau kim sunoo dari FSRD simpenan om om"

sunghoon masih memandang lurus sambil memasukkan tangannya pada saku celananya "ceritain lebih banyak"

"gue denger kalau nicholas FEB pernah nembak sunoo tapi ditolak mentah-mentah padahal Nicholas itu terkenal kaya banget secara dia anaknya menteri tapi tetep ditolak eh besoknya kazuha liat sunoo lagi jalan sama om om perut buncit di mall"

sang teman berhenti sejenak untuk menyesap Vape yang sejak tadi dianggurkannya "gue denger juga banyak anak kampus yang coba tidur sama dia tapi gak ada yang berhasil kecuali satu orang"

sunghoon menatap temannya dengan alis terangkat yang dibalas tatapan tenang milik temannya "gue. lee heeseung"

sunghoon nampak tak menujukkan reaksi yang berlebihan hanya sorot mata yang semakin tajam menatap temannya yang sejak tadi menghembuskan asap tepat pada wajahnya "gue lee heeseung adalah satu satunya orang di kampus ini yang pernah tidur sama kim sunoo"

"kapan?" sunghoon masih menampilkan ekspresi tenangnya

"semester lalu"

sunghoon menukikan alisnya tanda dirinya tengah marah "lo udah pacaran sama jake"

"gue tau tapi gue belum bisa nyentuh jake saat itu karena kami yang ldr dan lo tau sendiri cowo sehat mana bisa nahan gak keluar selama itu kan?" heeseung menatap sunghoon remeh

"gue tau gue bisa main sendiri tapi ngapain main sendiri kalau lubang jalang banyak tersedia lagian jake jauh gak bakal tau juga?"

sunghoon melayangkan kepalan tangannya yang sejak tadi telah dirinya tahan membuat heeseung terkekeh bangkit meludahkan darah yang sempat terkumpul di dalam mulutnya

"brengsek"

"i'm" heeseung mengusap sudut bibirnya yang terluka "masa lo baru tau?" heeseung kembali terkekeh melihat sunghoon dengan ekspresi kerasnya "gue tau sih kenapa om om buncit itu dengan suka rela sampai ngasih aset bermilyar milyar buat sunoo karena service nya yang terbaik dari semua jalang yang udah pernah gue coba"

keduanya bertatapan cukup intens sebelum heeseung melemparkan sekotak rokok pada sunghoon yang langsung menyelipkan satu batang rokok pada belah bibirnya kemudian menyesapnya dan menghembuskan asap pada udara kosong "gue bakal bikin dia bertekuk lutut sama gue"

heeseung terkekeh mendengar temannya yang masih belum menyerah "tidur sama dia harley gue buat lo"

"deal"

keduanya kemudian sibuk menghembuskan asap nikotin perusak paru paru ditemani oleh hembusan semilir angin yang cukup menenangkan

"lo berdua emang punya niatan mati muda kah?"

"bukan ide yang buruk"

"itu bibir lo kenapa lagi?"

"abis main sama sunghoon tadi"

"gue tambah deh biar mampus sekalian"

heeseung terkekeh sebelum kembali memberikan rokok pada pemuda cantik di depannya ini "lo nawarin pacar lo sebat?"

"hm biar pas ciuman makin mantep"

"temen lo udah gila gue rasa hoon"

"kapan dia gak gila jake"

jake terkekeh sebelum duduk diantara keduanya dan ikut menikmati cakrawala yang mulai menorehkan warna jingga
.

.

.
"kim sunoo!" pemuda bersurai pirang itu seketika menoleh menadapati pria bersurai platinum berjalan dengan angkuh mendekatinya "who?"

"lo lupa?gue sunghoon yang semalam nyamperin lo pas selesai tampil"

"ahh" sunoo bersedekap dada menunggu apakah pemuda dengan alis tebal didepannya ini akan berkata sesuatu namun nihil pemuda itu balik memandangnya dengan tatapan yang saling beradu "kebiasaan banget lo ninggalin gue" sunoo akhirnya memutuskan kontak mata dengan pria yang mengaku bernama sunghoon saat sahabatnya merengkuh bahunya cukup kuat

"sampai ketemu lagi Kim sunoo"

sunoo mengerutkan dahi melihat kepergian sosok yang hanya melihatnya beberapa menit tanpa berkata apapun itu "kenapa dia disini?"

sunoo mengendikkan bahu memilih melanjutkan jalannya menuju kelas pertama hari ini "lo gak ngelakuin hal yang-"

"enggak jay gue yakin 100 persen"

jay menghembuskan nafasnya lalu mengangguk setelahnya

"kim sunoo"

sunoo merotasikan matanya malas sungguh tak bisakah hari ini dirinya menghadiri perkuliahan dengan suasana tenang "lo gak dateng semalam?"

"gue gak ada kewajiban buat datang
and stop calling me that way"

"tapi itu ulang tahun gue yang ke 20"

sunoo menatap penuh pemuda mungil di hadapannya "listen boy gue gak peduli mau itu ulang tahun lo yang ke 20 atau ke 50 it's not my business so stop bothering me"

sunoo meninggalkan pemuda yang terlihat lesu itu "maaf ya jungwon suasana hati sunoo lagi gak bagus kayaknya"

"gapapa kok jay gue ngerti"

"good then i'll get going" jay berlari menyusul sunoo yang sudah duluan memasuki kelas mereka membuat yang ditinggalkan kembali menghela nafas sebelum dirinya ikut memasuki kelasnya sendiri

tbc

My beautiful riddle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang