dua

654 72 0
                                    

"kim sunoo!" sunoo memijit pangkal hidungnya sebab seketika pening menjalar. bagaimana tidak pemuda yang mengaku bernama sunghoon itu sudah seminggu lebih setiap pagi akan memanggilnya dan berkata "ayo tidur sama gue"

"for the goddamn sake park sunghoon" sunoo menggeram menatap sunghoon dengan tatapan yang selalu sunoo berikan setiap pagi selama seminggu lebih ini "stop calling me that and get the fuck out"

"i'll do it after you slept with me"

sunoo memajukan badannya "seingat gue, gue udah bilang i prefer slept with your father"

sunghoon ikut memajukan badannya hingga hidung keduanya hampir bersentuhan "but i insist"

"damn bro this is like 8 am in the morning stop kissing around"

sunoo menarik diri dan mundur beberapa langkah "lo kemana selama seminggu ini ilang ilangan jay?"

"gue sibuk noo banyak kerjaan pardon me"

sunoo mengabaikan jay dan masih menatap lekat sunghoon yang juga tetap menatapnya "sampai ketemu lagi sunoo"

sunghoon kemudian pergi tepat 5 menit dirinya berinteraksi dengan sunoo "tuh cowo sakit jiwa kali ya"

"mungkin beneran naksir lo kali noo"

"pait pait pait" sunoo meninggalkan jay yang tertawa keras kemudian memutuskan untuk menyusul sang sahabat
.

.

.
"you sure not coming with me?"

"pretty sure, gue males nemenin lo ke bengkel"

"ouch my baby doesn't love me anymore"

"indeed"

jay terkekeh sebelum memasuki mobil miliknya "gue duluan ya" sunoo mengangguk melihat mobil jay yang mulai meninggalkan area kampus

"sunoo pulang bareng yuk?"

sunoo mengabaikan pemuda mungil saingan sunghoon dalam hal menaikkan tensi sunoo "lo pulang naik apa?gue bus bisa taxi juga bisa"

sunoo tetap berjalan tanpa melirik sedikit pun pada sosok imut di sebelahnya hingga dua motor sport menghentikan langkah keduanya "naik"

sunoo mengerutkan dahi, apa apaan lelaki beruban ini kenapa seenaknya berhenti di jalan dan memerintahnya untuk melakukan sesuatu?

"gue gak pesen ojek online"

kedua temannya yang tepat berada di samping sunghoon berusaha menahan ledakan tawanya "bentar lagi hujan"

"terus?hujan juga yang jatuh cuma air bukan badak"

meledak sudah suara tawa keduanya membuat sunghoon memandang keduanya sinis "tuan muda jungwon"

jungwon yang awalnya ingin mengajak sunoo untuk segera ke halte terpaksa menelannya saat sopir sang papi memanggilnya "tuan besar sedang menunggu di mobil"

"kalau gitu sunoo pulang bareng gue aja yuk naik mobil nanti gue kenalin sama papi gue"

"gak minat" sunoo meninggalkan mereka dan berjalan menuju halte

"ayo gak usah keras kepala naik, angin mulai kenceng"

sunoo menatap datar sunghoon yang ternyata masih mengikutinya hingga bunyi klakson mobil menghentikan aksi sunghoon. sunoo dengan cepat menaiki mobil dengan merek hyundai yang kemudian melesat cepat meninggalkan sunghoon yang menatap kepergian sunoo

"pasti salah satu om om nya"

"jangan sok tau"

"tau gue jake that blonde boy will take everything from that man today"

sunghoon mengabaikan sepasang kekasih yang tengah beradu mulut demi mengejar mobil yang membawa sunoo hingga mobil itu berhenti pada sebuah apartment mewah di kawasan itu

sunghoon memarkirkan motornya pada cafe yang tepat berada di depan apart dan memutusakan menunggu sosok mungil dengan rambut blonde nya

setelah beberapa jam menunggu serta menghabiskan dua gelas americano akhirnya sunghoon dapat melihat sunoo yang keluar dari kawasan apart sambil menunduk memberi salam pada satpam disana

sunoo terlihat sangat akrab dengan sang satpam, itu artinya sunoo sudah sangat sering berkunjung kemari

sunghoon dengan segera keluar menemui sunoo sebelum pemuda mungil itu pergi dari hadapannya

"you sure get a lot" sunoo memandang sunghoon yang sudah berdiri di depannya lalu mengalihkan pandangan pada paperbag yang menghiasi tangan kanan dan kirinya

"kenapa?lo mau?" sunoo masih menunggu taksi online yang sudah dirinya pesan sebelumnya

"gue bisa kasih lo lebih"

"and?"

"sama gue aja"

"lo gak menarik" sunoo dapat melihat taksi yang mendekatinya namun belum sempat taksi itu berhenti sunghoon sudah menarik sunoo menuju motor miliknya lalu menjalankan motornya

"gila lo?kalau mau mati jangan ajak gue bangsat" sunghoon nampak tak peduli bahkan dirinya melajukan kendaraan miliknya hingga sunoo mau tak mau harus memeluk sunghoon jika dirinya tidak ingin jatuh

awalnya sunoo ingin marah namun angin malam yang berhembus serta jalanan yang cukup sepi membuat sunoo memejamkan matanya, dirinya tak ingat kapan terakhir kali merasa sedamai ini

sunghoon ikut tersenyum saat melihat dari kaca spion sunoo yang sedang memejamkan matanya sambil menampilkan senyum tipisnya

keduanya berkendara cukup lama hingga waktu hampir tengah malam barulah sunghoon bertanya dimana sunoo tinggal dan mengantarkannya pulang

sunoo sedikit heran sebab sunoo kira sunghoon akan membawanya ke apartmen sunghoon atau semacamnya namun sunghoon benar mengantarnya pulang setelah berkendara cukup lama

"lain kali kalau mau cepet ketemu tuhan ajak orang lain"

sunoo sedikit kesusahan turun dari motor milik sunghoon dengan paperbag yang masih bertengger apik pada kedua tangannya

sunghoon terkekeh "senin depan deh gue ajak lo beneran ketemu sama tuhan. gak dijalanan tapi di gereja"

"gila lo" sunghoon kembali terkekeh sebelum melihat sebuah rumah besar yang seluruhnya gelap gulita

"lo tinggal sendiri?"

"kenapa?"

"kalau iya mau gue robohin biar lo tinggal sama gue aja"

"mending duit lo pake buat biaya konsultasi"

"atau gue aja ya yang pindah kesini biar lo gak kesepian?"

sunoo merotasikan bola matanya malas "dapet apa?"

sunghoon mengerutkan dahinya "lo dapet apa kalau bisa tidur sama gue?"

"harley"

sunoo menganggukkan kepalanya "heeseung?"

sunoo dapat melihat anggukan dari lawan bicaranya "good luck then"

saat sunoo hampir membuka pagar rumahnya sunghoon kembali berkata "kalau lo lagi pengen gue ajak mati kayak tadi lagi lo bisa cari gue"

sunoo menolehkan kepalanya mendapati sunghoon yang sudah menghidupkan motornya dan berlalu meninggalkannya membuat sunoo menghela nafas berat dan kembali mendorong pagar rumahnya, dirinya sungguh lelah dan butuh mandi air hangat ditemani dengan lilin aromaterapi miliknya

sunoo melihat sekeliling rumahnya yang masih gelap lalu menghidupkan lampu yang langsung menampilkan betapa mewah dan tertatanya rumah miliknya

sunoo berjalan menuju kamarnya lalu melaksanakan rencana nya untuk berendam ditemani dengan lilin aromaterapi dan musik yang mengalun merdu

sunoo membuka matanya dan melihat sekelilingnya lalu dengan seketika menggelengkan kepalanya kuat saat terlintas kata kata dari sunghoon sebelum dirinya masuk ke dalam rumah "you're fine sunoo it's perfect your life was perfect"

setelahnya sunoo beranjak dan memutuskan untuk tidur mengabaikan handphone yang terus berkedip tanda adanya aktifitas telfon yang masuk bertubi-tubi

tbc

My beautiful riddle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang