tiga

575 66 4
                                    

"lo sekarang nambah jadwal waktu gangguin gue kah?"

"gue penasaran liat muka bantal lo, ternyata masih tetep cantik"

sunoo mengusap wajahnya kasar, bagaimana tidak? saat sunoo sedang tidur dengan nyamannya terdengar suara klakson yang memekakkan telinga dari depan rumahnya membuat sunoo dengan kesal membuka matanya dan kekesalannya bertambah saat melihat jam yang ternyata masih pukul 5 pagi

sunoo turun ke bawah untuk melihat orang brengsek mana yang menganggu waktu istirahatnya dan saat dirinya melihat surai platinum yang begitu mencolok darah sunoo terasa mendidih seketika

"lo gak punya kegiatan lain?demi harley lo sampai segininya?"

"watch out pretty gue cukup kaya buat beli harley sendiri"

sunoo kembali mengusap wajahnya frustasi "then why the fuck you're bothering me?"

"cause you look cute when you're angry"

sunoo menatap sunghoon tak percaya "gila lo"

sunghoon terkekeh melihat sunoo yang kembali masuk ke dalam rumahnya "hey ajak gue masuk dong gue tamu ini"

sunoo menunjukkan jari tengahnya lalu menutup pintu dengan sedikit keras membuat sunghoon tertawa sebelum dirinya meninggalkan kediaman milik pemuda yang baru saja ia buat kesal setengah mati
.

.

.
"muka lo kenapa kayak orang abis begadang ngerjain skripsi?"

"don't talk to me" jay mengerutkan dahi melihat temannya menelungkupkan kepalanya pada meja padahal di depan sana dosen tengah menjelaskan materi yang jay percaya adalah kesukaan sunoo, hingga jam perkuliahan telah berakhir barulah sunoo beranjak dengan sedikit terburu membuat jay yang kaget dengan refleks mengikuti sunoo

"kemana noo kok buru buru?"

"gue janji mau ngambil kanvas gede yang gue pesan tempo hari"

"udah dateng?" sunoo menganggukkan kepalanya "lo bawa mobil?"

sunoo kembali menganggukkan kepalanya membuat jay mengangguk dan melambaikan tangan saat sunoo mulai menjalankan audi berwarna biru miliknya "jangan lupa nanti malem!" jay sempat berteriak takut sunoo tak mendengar namun suara klakson dari mobil yang dikendarai sunoo membuat jay menghela nafasnya lega

"sendiri?" jay menolehkan kepalanya mendapati sosok yang akhir akhir ini menempeli temannya "sunoo baru keluar tuh"

"kemana?"

"rahasia" jay meninggalkan sunghoon yang menatapnya dengan tajam membuat jay terkekeh geli "kalau lo mau liat dia nanti malam datang ke hotel hera i supposed he'll be there"

sunghoon melihat jay yang keluar menggunakan motor sport miliknya sambil menghisap satu batang rokok miliknya lalu menghubungi seseorang "gue ikut nanti malam"
.

.

.
sunghoon benar benar datang bersama jake, melihat banyaknya manusia beragam usia sedang berlomba memamerkan kekayaan yang mereka miliki dengan senyum palsunya mencoba menjilat orang yang dapat menguntungkan mereka di kemudian hari

sunghoon mulai jenuh setelah beberapa kali menenggak alkohol yang berada di tangannya namun belum juga bertemu sosok cantik berambut pirang yang menjadi alasan utama kenapa dirinya mau menemani jake disini, dirinya mulai bertanya tanya apakah sahabat sunoo berbohong padanya?

"iya om ini pacar jake" jake datang bersama seorang lelaki yang sunghoon perkirakan seumuran dengan ayahnya

"aduh beneran ada ya kirain nak jake bohong soalnya setiap ada acara gak pernah bawa gandengan sebelumya"

My beautiful riddle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang