dua belas

339 57 4
                                    

"kenapa ke sini?"

"lo bilang mau nginep apart gue kan?"

"iya makannya kenapa ke sini?"

"izin dulu sama bubu takutnya gue dikira nyuri orang terus nyelundupin ke apart"

sunoo melongo tak percaya dengan jawaban sunghoon "gue nginep di hotel aj-"

"dari mana lo bujang jam segini baru balik?eh ada sunoo?" ayah sunghoon seketika menghentikan rentetan kalimat tanya dengan intonasi sarkas nya saat melihat sunoo

"ayo masuk kebetulan bubu abis bikin minuman hangat, pasti sunghoon ngajakin kamu makan angin malam aja kan?ayo ayo! bubuuuu liat siapa yang datang!!!"

"apasih ayah nih malem malem kok teriak teriak?"

"liat nih mantu ayah dateng"

"sunoo?"

"selamat malam bubu" sunoo menunduk merasa tak enak karena harus bertamu malam malam belum lagi dirinya yang tak membawa apapun padanya saat ini.

sunoo menatap sunghoon yang nampak santai berdiri di belakangnya "sunoo mau nginep di a-"

sunoo langsung berlari dengan panik membekap mulut sunghoon membuat ayah dan juga bubu memandang keduanya bingung "sunoo mau nginep?"

sunoo menggigit bibirnya tak tau harus menjawab apa "yaudah ayo nginep sini tidur sama bubu aja"

"loh bu terus ayah gimana?"

"kelonin anak bujang ayah tuh" keduanya bertatapan sebentar sebelum sama sama bergidik.

bubu sendiri tak peduli dengan keduanya dan memilih untuk merangkul sunoo menuju kamar sunghoon "ini kamar sunghoon, kamu tidur disini dulu ya soalnya kamar tamu masih berantakan"

"maaf ngerepotin" sunoo memainkan jari jarinya gusar

"gapapa sayang gak ngerepotin kok, kamu boleh nginep kapan pun disini tinggal bilang ke bubu aja ini nomor bubu disimpan ya"

sunoo menerima sobekan kertas yang bubu ambil dari pajangan poster milik sunghoon membuatnya sedikit meringis membayangkan ekspresi sunghoon ketika dirinya melihat poster yang sunoo yakin pasti berharga bagi sunghoon rusak karena disobek oleh bubu yang dengan santainya menuliskan beberapa angka disana untuk kemudian diberikan kepada sunoo.

"aigoo pasti matanya capek banget ya?" bubu mengusap lembut mata sunoo yang nampak bengkak sebab dalam perjalanannya ke sini sunoo kembali meneteskan air mata.

bubu memeluk sunoo membuat sunoo terhenyak "ini ritual sebelum tidur" setelahnya bubu mencium kening, pipi dan mata sunoo "selamat tidur sayang"

bubu meninggalkan sunoo yang kini tengah menumpahkan tangisnya, padahal sunoo sudah mencoba untuk menahan tangisnya namun sepertinya kali ini dirinya gagal setelah bertahun sunoo tak pernah menumpahkan air matanya.

sunghoon yang awalnya ingin memberikan susu panas terhenyak saat melihat sunoo yang kini tengah duduk di kasurnya sambil sesenggukan "hey what's wrong? astaga maaf maaf kok gue malah nanya sih?"

sunghoon berjongkok dihadapan sunoo yang dengan tiba tiba berusaha menghentikan tangisnya dengan cara mengigit bibirnya membuat sunghoon mendesah pelan kemudian mengelus tangan sunoo dengan lembut "it's fine, you can cry"

sunoo tetap menggigit bibirnya berusaha menahan isak tangis yang berlomba keluar dari belah bibir pucat nya membuat sunghoon melepaskan tangannya yang sedari tadi mengelus lembut tangan sunoo "atau lebih nyaman sama bubu?"

sunoo akhirnya mengangguk membuat sunghoon dengan cepat memanggil bubu. saat bubu datang beliau tidak bertanya kenapa sunoo menangis, dirinya malah semakin mengeratkan pelukannya membuat sunoo semakin mengeraskan tangisnya.

My beautiful riddle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang