delapan belas

313 52 8
                                    

pagi itu sunoo terbangun karena tepukan lembut pada pipinya membuat sunoo berdecak kesal sebelum mendudukkan dirinya dan mengucek matanya "jangan dikucek nanti matanya sakit"

sunghoon menahan tangan sunoo membuat sunoo kembali berdecak kesal. pagi ini sunoo terlihat sangat menggemaskan dengan wajah memerah dan rambut berantakannya, persis seperti anak sd yang malas untuk bangun pagi dan pergi ke sekolah.

sunghoon terkekeh sebelum merapikan rambut sunoo yang tak sengaja mengenai matanya "selamat pagi sunoo, mandi gih gue udah siapin sarapan, gue ada kelas hari ini, lo gak ada kan?"

sunoo menggeleng membuat sunghoon kembali berkata "yaudah gue tinggal dulu ya kalau ada apa apa atau kalau mau pergi kemana gitu kabarin gue"

sunoo kembali mengangguk membuat sunghoon tersenyum sebelum meninggalkan sunoo dengan usakan lembut pada rambut pirangnya.
.

.

.
"mana jake?" sunghoon yang baru saja keluar dari mobil mengerutkan dahinya bingung karena saat ini heeseung berdiri menghadangnya dengan penampilan yang sangat kacau.

mata berwarna merah, rambut acak acakan, baju yang kusut serta bau alkohol yang tercium begitu kuat saat heeseung berbicara dengannya membuat kernyitan pada dahi lelaki dengan marga park itu semakin kentara "kali ini sama yang mana lagi?"

"gak usah ngalihin pembicaraan, mana jake?"

"gue bukan bokapnya kalau lo lupa"

heeseung mengusap wajahnya kasar sebelum kembali menatap sunghoon "gue tau! tapi dia gak bisa dihubungi dari tadi malam, gue udah ke apart nya tapi dia gak ada! gue bahkan ke rumah dan apart lo tadi malam tapi lo gak ada, pasti lo yang nyembunyiin jake"

"ngapain gue nyembunyiin jake?gak ada untungnya buat gue"

sunghoon melihat heeseung yang semakin gelisah membuatnya kembali membuka suara "lagian kenapa lo panik banget sih bukannya dia biasa marah begitu?ntar juga balik lagi"

"dia mutusin gue" sunghoon nampak terkejut dan tak percaya dengan perkataan heeseung barusan membuat heeseung menghela nafas nya "gue gak tau kalau tadi malam dia bakal nyamperin gue ke apart"

sunghoon memijit pangkal hidungnya mencoba mendengarkan heeseung yang terlihat seperti orang gila "pas gue dateng gue liat dia jongkok di depan apart gue terus pas dia liat gue dia nyamperin gue sambil bilang dia mau udahan"

"gue tebak lo bawa orang ke apart?"

heeseung memandang sunghoon dengan tatapan gelisahnya kemudian mengusap wajahnya kesal "gue gak tau kalau dia bakal ke sana hoon, gue gak tau berapa lama dia nungguin gue dan pas gue sampe dia pergi gitu aja, dia gak nonjok atau nampar gue. dia cuma pergi dan hilang, gue gak bisa nemuin dia dimana mana"

sunghoon maju mendekati heeseung lalu meninju pria yang sangat dicintai sahabatnya itu sebanyak tiga kali "gue yang gantiin kalau gitu"

sunghoon sempat heran karena heeseung tak langsung membalasnya saat pria itu kembali berdiri di hadapan sunghoon, heeseung malah tertawa sebelum pergi meninggalkan sunghoon begitu saja

"mau kemana lo?"

"nyari jake, gue bakal bujuk dia supaya dia gak ninggalin gue"

sunghoon menarik kerah baju heeseung dengan amarah yang mulai tersulut "hargai keputusannya! inget hee lo itu udah dikasih banyak kesempatan sama dia!lo bayangin seberapa muak nya dia nahan semua nya selama ini sampai akhirnya dia berani ngambil keputusan buat ninggalin lo bajingan!"

sunghoon menolak kasar heeseung sebelum kembali berkata "lo udah cukup egois selama ini hee, kenapa?karena lo tau jake gak bakalan mutusin lo makannya lo berlaku seenaknya! tapi lo lupa jake juga manusia lo pikir dia bakal selamanya maklumin tingkah lo?"

My beautiful riddle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang