sembilan

344 51 0
                                    

sunoo memegangi kepalanya yang terasa begitu pening, dirinya berusaha bangun dari tidurnya. saat sunoo telah berhasil duduk, dirinya dengan cepat menutup mulutnya dan berlari pada closet dan memuntahkan isi perutnya "huweeekk"

sunoo menutup closet miliknya dan menyiramnya kemudian berjalan menuju wastafel untuk mencuci wajahnya "sialan! berapa botol gue abis tadi malam?"

sunoo kembali memegangi kepalanya yang masih berdenyut "fuck"

sunoo memutuskan untuk membasuh dirinya sendiri dan bersiap untuk ke pabrik guna mengecek dan menandatangani berkas berkas penting.

setelah semua urusan di pabrik selesai sunoo memutuskan untuk singgah di taman yang tak jauh dari pabriknya berada.

sunoo berjalan mengelilingi taman sambil melihat beberapa email yang tadi sempat disebutkan oleh pegawainya hingga sunoo tak sadar menabrak balon karakter spiderman tepat di mukanya

"aduh" sunoo melihat ke bawah menemukan seorang anak laki laki sedang mengusap keningnya

"astaga maafkan anak saya ya, maaf" sebelum sunoo dapat berkata sepatah kata pun seorang laki laki berparas cantik mendekatinya dan membungkuk berkali kali.

lelaki itu tak lupa menundukkan sang anak untuk meminta maaf kemudian pergi dari hadapan sunoo.

sunoo kembali melihat sekelilingnya dan  menemukan sebuah keluarga sedang mengantri untuk membeli es krim.

sang anak terlihat sangat bahagia saat akhirnya es krim itu berhasil masuk ke dalam mulutnya membuat sunoo akhirnya ikut membeli es krim dengan rasa yang sama dan memutuskan untuk duduk di bangku taman dekat dengan danau yang saat ini dipenuhi oleh bebek bebek yang sedang mandi.

sunoo kembali melihat seorang anak yang sedang bermain tangkap bola bersama ayahnya sedangkan ibunya sedang menonton keduanya sambil menyiapkan makan siang untuk mereka.

dering ponsel menghentikan kegiatan sunoo memperhatikan sekitarnya, dapat sunoo lihat nama jay terpampang pada layar handphone nya.

saat deringnya mati dapat sunoo lihat layar yang kembali menyala dengan chat yang berisi makian dari temannya itu membuat sunoo mengembangkan senyumnya.

beberapa detik setelahnya, handphone miliknya kembali berdering dengan nama yang masih sama membuat sunoo akhirnya menekan tombol hijau lalu menempelkan handphone itu ke telinganya

"sialan sunoo lo kemana bangsat?"

sunoo terkekeh mendenger rentetan kalimat kasar yang cukup melengking dari sebrang telfon "easy, i'm fine don't worry"

"dammit!gue hampir jantungan pas tau lo gak di rumah gue telfon pabrik katanya lo udah pergi dari sana sejak satu jam yang lalu where the hell are you kid?"

"tenang, gue aman"

terdengar helaan nafas yang cukup keras membuat sunoo kembali menahan tawanya "jangan bilang lo ketemu sama salah satu 'koleksi' lo?"

"why?bukannya itu biasa"

"damn this kid! lo dimana gue jemput?"

sunoo tak menjawab, dirinya lebih memilih melihat keluarga yang tadi sedang bermain lempar bola kini tengah makan bersama dengan tawa mengiringi kebersamaan mereka

"sunoo?lo di apart violet?atau di hera?"

"jay"

"apa? bilang lo dimana?"

"gue pengen dakbal"

jay terdiam sejenak sunoo juga ikut terdiam, keduanya menikmati waktu sunyi itu cukup lama hingga akhirnya suara dari sebrang membuat sunoo menyandarkan punggungnya pada kursi yang sedang dirinya duduki "gue beliin sekarang pastiin pas gue dateng lo sediain kopi seduhan lo sendiri buat gue"

My beautiful riddle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang