hai

557 32 37
                                    

Yaah benar, gue pertama kali publish ini tanggal 17 Juli lalu habis itu gue tarik (karena ya entahlah malu mungkin🫠) tapi ternyata kalau di unpub tuh nggak bisa baca komen positif kalian padahal gue butuh wkwk

Jadi ya ini gue publish lagi biar gue sendiri bisa baca. Ternyata bulan kemarin gue secapek itu. Dan kalian baik banget.

***

Hai, gue Tori dan itu bukan nama asli gue. Gue ngetik ini sekitar jam 8 malam tadi.

Gue orang yang cukup gila buat nulis banyak cerita sex demi ngumpulin kalian. Ya kalian, para pembaca. Tapi tenaaang gue nggak ngejudge kalian karena toh gue lebih buruk sebagai orang yang nulis semua cerita itu.

Gue sayang kalian, karena kalian di sini.

Sebenarnya gue mau cerita soal ini di Between sejak lamaaa tapi nggak jadi, terlalu banyak macam orang di sana. Dan gue rasa curhatan gue kali ini lebih cocok ditaruh di Weird Word karena ada Jessica.

Tulisan ini bakal panjang, kalian bisa berhenti di sini.

Gue ngetik ini semata-mata pengen ngerasa lega. Sebenarnya gue pengen up ini setelah cerita Jessica selesai.

Tapi gue udah nggak tahan. Beberapa hari ini gue rajin update Jessica karena pengen cerita itu cepet selesai dan gue akhirnya bisa cerita ini.

Tapi gue udah nggak tahan lagi.

GUE HARUS AARGGH POKOKNYA GUE PENGEN NGERASA LEGA SETELAH INI

Gue nggak kenal kalian, kalian nggak kenal gue. Di sini gue cuma mau cerita. Nggak di vote nggak papa, nggak di komen juga nggak apa-apa.

Gue cuma mau ngerasa lega.

Beberapa tahun ini gue nggak bisa tenang. Alasannya sederhana sih.

Gue dengar orang itu udah nikah, sementara dia nggak pernah minta maaf ke gue.

Dia bukan ayah tiri gue kayak yang Jessica alami, dan pengalaman gue nggak seburuk yang Jessica rasakan.

Rumah kami--gue dan orang itu--deket banget, cuma selang dua rumah. Adik orang ini temen gue, dan karena orang tua mereka strich si adik nggak boleh main jauh dari rumah. Makanya lebih sering gue yang main ke sana.

Gue nggak ingat kapan tepatnya. Pokoknya gue masih SD, tapi nggak ingat kelas berapa. Entahlah.

Suatu hari kami bertiga nonton bareng di rumah mereka. Nonton film ... gue nggak ingat isinya apa. Tapi gue ingat dia tiba-tiba nurunin celana dan mainin itu.

Gue nggak ingat juga sebenarnya apa yang pertama gue pikirin sewaktu tiba-tiba dia begitu. Bingung, mungkin. Tapi adiknya ketawa, dan gue akhirnya mikir kalau itu cuma candaan jorok. Abis itu gue pulang dan nggak mikir apa-apa.

Selang berhari-hari, atau minggu, atau bulan gue terlalu kecil buat ingat.

Gue main lagi ke rumah mereka, tapi ternyata si adik nggak di rumah. Cuma ada kami berdua. Awalnya gue mau pulang aja, atau main ke tetangga lain. Tapi orang itu ngajak main.

Ahahaha tebak main di mana?

Kamar.

Dan gue GOBLOK! GOBLOOOK! LO GOBLOK BANGET!

Gue iyain, gue ikutin dia.

Waktu kami masuk ke kamar, dia nutup pintu. Dan terjadilah, gue ditarik ke kasur, ditahan.

Gue masih kecil, sedang gap usia kami enam tahun. Dia jauh lebih kuat dari gue.

Gue terlalu bingung. Dia ngapain? Kenapa tiba-tiba? Tapi sewaktu dia narik celana gue dan narik celananya sendiri, insting gue nyala dan gue langsung narik celana sekuat mungkin.

Weird Word🔞 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang