Missing Signal

1 0 0
                                    

Musim semi kali ini

Apakah aku akan bertemu cinta sejati?

Aku sudah lama sendiri

Menahan pilu dan lara yang diberi sang dewi

Aku adalah sosok lemah yang tak berdaya

Kuasa takdir adalah satu yang tak dapat digubah

Bagai puisi lama yang termaktub pada diksinya

Mengesankan, namun kadang tak dapat diterima

Tentang bagaimana cinta yang bekerja menghancurkan semestanya

Ia baru berhenti menulis ketika area sekitar wafi─sebutan untuk area wifi gratis siswa─SMK Supernova mendadak ramai. Memang, ini masih pukul setengah tujuh pagi, tapi kalau lebih ramai dari biasanya, pasti dua orang itu sudah datang. Vallen Artemis Askadira Jarrel dan Ailen Higeina Askadira Jarrel. Dua orang berpengaruh yang bukan hanya anak pemilik yayasan yang menaungi SMK Supernova, tapi juga yang sering mengharumkan nama Supernova hingga kancah internasional.

Ia tak mau berurusan dengan dua orang itu, hidupnya baru saja stabil setelah rehabilitasi depresi yang menyerangnya sejak berusia dua belas tahun. Jadilah, ia kembali fokus menulis puisi.

"Lay, Vallen ngeliatin lo!" pekik seseorang yang duduk di sampingnya.

Benar saja, ketika pandangannya naik, laki-laki bermata sekelam malam itu sedari tadi tengah memperhatikannya sambil berjalan. Laki-laki yang tak pernah rapi memakai seragamnya, kancing bagian atas terbuka hingga menampilkan kaus abu yang dikenakannya, dasi yang digunakan sebagai slayer di lengan, dan baju dikeluarkan dari celana. Vallen tampak tersenyum teduh padanya. Jauh berbeda dengan Ailen─mengingat ia adalah ketua OSIS─seragamnya tampak rapi dengan jaket denim yang tersampir di pinggangnya. Wajah damai itu terlihat lebih garang dari biasanya. Dua cahaya yang kontras.

"Kayaknya, rumor itu bener, deh!"

"Rumor apa?" alis Layla terangkat.

"Rumor kalau Vallen lagi ngincer lo dan bakal jadiin lo cinta pertama dia!"

"Oke, bro. Jangan kebanyakan nonton drakor," Layla tersenyum kecut. Apa-apaan dengan 'mengincar' itu. "Gue pengen masa SMK gue aman, jangan lagi ada trauma tentang hal begituan. Lo juga tahu, Ta. Gue baru beres rehabilitasi yang kesekian kali."

Baik, biar Layla berucap begitu. Tapi hatinya berbeda.

Ketika bertemu dengan manik sekelam malam Vallen, jantungnya berdegup lebih kencang. Dan memulai segalanya.

Lacuna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang