27

1K 172 7
                                    

"Jaemin bisakah duduk dengan benar?" Gugup renjun karena posisi mereka sangat intim saat ini. Renjun sangat malu pada para maid yang berkeliaran untuk bekerja juga pada para bodyguard yang menjaga mansion itu.

"Kenapa? Apa salah seperti ini pada calon istri sendiri?" Ucap jaemin dengan sangat datar tapi mampu membuat renjun memerah seketika. Dan jaemin sangat menikmati wajah memerah renjun yang sangat menggemaskan itu.

"Aku—aku

Drrtt...Drrtt...Drrtt...

Renjun lantas mendorong jaemin menjauh dan untungnya jaemin berhasil terdorong sedikit lebih jauh lalu diapun langsung mengangkat telpon dari Haechan.

"Yeoboseyo? Wae?"

"...."

"Kau akan bertemu, maka temui saja dulu."

"....."

"Kenapa harus Jung Jaemin? Kau kan tahu dia calon suamiku." Kesal renjun.

"....."

"Pergi sana temui, jika memang ahjussi maka kau bisa menolaknya. Bye." Kesalnya. Lalu renjunpun membanting ponselnya di sofa itu dan mempoutkan bibirnya seketika. Jaemin yang melihat lantas mendekat dan memeluk lengan renjun.

"Kenapa sayang?"

"Kenapa kau sangat terkenal sekali? Padahal kau sudah tak keluar sejak lima tahun yang lalu, kenapa semua orang masih mengenalmu, bahkan sahabatku berharap kau adalah orang yang akan di jodohkan dengannya padahal dia tahu kau adalah calon suamiku." Kesal renjun.

"Aku tidak perduli dengan sahabatmu. Mau dia berharap aku adalah orang yang akan dijodohkan dengannya sekalipun. Aku tidak akan perduli, karena yang aku mau hanya dirimu " Ucap jaemin datar dan renjun langsung menatap tajam pada jaemin.

"Kau (tunjuk renjun) berhenti membuat orang-orang mengejarmu. Kau itu calon suamiku tuan Jung jaemin yang terhormat."

"Aku mengerti calon istriku. Sekarang kura latihan berjalan lagi?" Ucap jaemin dan renjunpun langsung berdiri dari duduknya.

"Aku malas, berlatih saja sendiri. Aku akan ke taman belakang saja." Ucap renjun ketus lalu diapun langsung menuju taman belakang seketika.  Jaemin tersenyum kecil melihat tingkah menggemaskan calon istrinya itu dia juga menikmati debaran menyenangkan di dadanya.

Drrtt...Drrtt...Drrtt...

Jaemin melihat panggilan dari asisten pribadinya itu lalu diapun langsung mengangkatnya.

*Hallo." Datar jaemin.

"Presdir saya sudah mendapatkan orang yang mendorong Presdir dan nyonya."

"Siapa?"

"Dia orang suruhan Presdir Mark."

"Kau sudah benar-benar memastikannya?"

"Sudah Presdir bahkan kami sudah mendapatkan kesaksian yang akurat saat ini, saya juga sudah mengancamnya hingga dia tak akan berani melakukan apapun sama sekali."

"Bagus, simpan semua bukti yang selama ini telah dilakukan oleh Mark. Saat waktunya tiba kita akan membongkar kebusukan nya. Saya tak perduli mau dia adalah kakak saya sekalipun."datar jaemin.

"Baik Presdir." Lalu panggilan berakhir dan jaeminpun mengepalkan tangannya seketika dan diapun langsung menyusul renjun tanpa menggunakan kursi roda sama sekali.

Di taman belakang.

Renjun sedang asyik melihat taman bunga yang sangat subur di taman belakang mansion milik jaemin itu, dia masih memikirkan kenapa dia sangat kesal hanya karena perkataan Haechan yang berharap jaemin adalah orang yang akan dijodohkan dengannya padahal Haechan tahu kalau Renjun telah dijodohkan dengan jaemin tadi malam. Bahkan bukan hanya Haechan saja yang tahu Yangyang juga sangat tahu.

Jaemin melihat renjun yang masih melihat bunga-bunga itu. Lalu diapun berdiri di sebelah renjun. Renjun yang menyadari kalau ada seseorang disebelahnya lantas melihatnya dan membulatkan matanya karena jaemin berdiri disebelahnya.

"Jaemin? Apa kau berjalan kemari? Benarkah?!" Kagetnya dan jaemin hanya mengangguk sebagai jawabannya saja.

"Kau sudah bisa berjalan?"

"Hmm." Angguk jaemin.

"Apa saat tenggelam di sungai Han itu kau memang sudah bisa berjalan?"

"Tidak, aku baru bisa berjalan saat kita berada di rumah sakit. Setelah bangun dari pingsan." bohong jaemin.

"Lalu kenapa kau bohong padaku?" Kaget renjun.

"Aku hanya ingin memberikan kejutan saja. Mianhe."

"Aku sangat senang sekali jaemin." Ucap renjun senang lalu diapun langsung memeluk jaemin seketika. Membuat jaemin juga membalas pelukan dari calon istrinya itu. Sekarang hanya satu hal yang harus dia lakukan, menjaga orang yang dia sayangi dan tak akan membiarkan orang yang dia sayangi terluka karena Mark. Tidak akan pernah.









































🔄🔄🔄

Nakamoto To Be Jung (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang