25

1.4K 202 6
                                    


Setelah menjelaskan semuanya pada kedua sahabatnya itu, akhirnya renjun keluar dari cafe itu dengan sedikit teler karena dia tadi minum dengan kedua temannya. Lalu jake yang melihat langsung membawa renjun dan membuka pintu belakang dan membantu renjun masuk. Renjun langsung masuk dan menyandarkan kepalanya pada bahu jaemin lalu tertidur begitu saja.

"Apa kita akan langsung ke kediaman Nakamoto Presdir Jung."

"Jangan kita ke mansion pribadi saya saja." Ucap jaemin dan jake pun mengangguk karena memang hanya dia, jaemin, dan Jay yang tahu keberadaan mansion itu, karena jaemin membelinya saat perusahaan yang dia pegang mengalami kemajuan atau lebih tepatnya sebelum kecelakaannya. Bahkan semua pegawai yang beketja di mansion itu termasuk Jay dan Jake selaku asistennya tahu kalau dia telah bisa berjalan.

Satu jam berlalu, dan mobil yang dikendarai jake memasuki mansion mewah yang dijaga banyak bodyguard itu. Jaemin lantas turun dengan renjun yang berada di gendongannya setelah Jake membukakan pintu dan mrmgrluarkan kursi roda milik jaemin untuk diberikan pada salah satu bodyguard.

"Kau bisa langsung pulang."

"Baik Presdir, saya permisi." Ucap Jake lalu diapun masuk kembali dan pergi. Jaemin lantas melihat salah satu bodyguard nya itu.

"Langsung bawa kursi roda itu ke kamar saya."

*Baik Presdir." Lalu jaemin pun masuk dengan renjun berada di gendongannya dan meletakkan renjun dikamar tamu bahkan menyelimutinya. Jaemin menatapnya sebentar sebelum akhirnya keluar dari kamar, dan secara kebetulan renjun melihat dengan keadaan setengah sadar jaemin yang berjalan keluar dari kamar juga menutup pintu.

"Jaemin sudah bisa berjalan? Senangnya." Ucapnya lalu diapun kembali tertidur lagi. Karena memang dia sangat buruk untuk minum makanya dia tak pernah minum sendirian sama sekali.

Keesokan paginya renjun pun menggeliat dari tidurnya dan merasa sangat terganggu karena gorden yang dibuka jingga matanya terbuka secara perlahan.

"Maaf nyonya kalau saya mengganggu tidurmu." Renjun sedikit linglung lalu duduk sembari menyandarkan tubuhnya pada sandaran dan diapun melihat ke sekeliling kamar, dia sangat yakin kalau dia tak tahu tempat ini.

"Dimana saya?" Kaget renjun, dia sangat takut kalau ternyata dia di culik. Orangtuanya pasti mencarinya saat ini.

"Nyonya dimansion Presdir Jung Jaemin. Nyonya bisa bersih-bersih, bajunya sudah saya letakkan di toilet."

"Apa ini mansion utama Jung?"

"Bukan nyonya ini mansion milik Presdir jaemin secara pribadi. Saya akan permisi nyonya " Ucap maid itu lalu diapun membungkuk dan keluar, renjun hanya diam saja lalu diapun langsung bersih-bersih dan bertanya lebih lanjut pada jaemin.

Beberapa menit kemudian, renjunpun turun menggunakan lift karena mansion ini bukan hanya terdiri dari dua lantai tapi lebih, dia saja sampai di jemput oleh salah satu maid. Sesampainya di tempat makan itu, renjun melihat jaemin yang menunggu diatas kursi rodanya. Lalu diapun mendekat dengan jaemin yang juga menatapnya.

"Duduklah." Renjun hanya menurut lalu duduk.

"Makanlah, itu sup pengar sepertinya kau cukup banyak minum." Renjun hanya menganggukkan kepalanya lalu memulai sarapannya. Sedangkan jaemin hanya meminum kopi dan memakan roti saja.

"Jaemin?" Sang empu lantas menatapnya.

"Aku melihat kau bisa berjalan tadi malam." Jaemin melihat dengan wajah datarnya untuk menyembunyikan ekspresi terkejutnya.

"Apa kau bermimpi? Aku jelas-jelas masih berada diatas kursi roda dokter Nakamoto." Ucap jaemin datar.

"Sepertinya aku kebanyakan minum." Ucap renjun lalu meminum segelas air hangat.

"Sepertinya kau memang buruk soal minum."

"Hmm." Angguk renjun sembari memakan lagi supnya. Jaemin yang mendengar langsung menggenggam satu tangan renjun membuat sang empu menatap kearahnya dengan wajah bingung bahkan sampai menghentikan acara memakan supnya.

"Jangan minum sendirian. Apalagi jika tak ada aku. Mengerti apa kata calon suamimu ini Nakamoto renjun?"

"Ne." Angguk renjun dengan wajah merona lalu mengalihkan pandangannya dan kembali memakan supnya.

"Kau masih mabuk?" Renjun hanya menggelengkan kepalanya karena sangat malu.

"Lalu kenapa wajahmu memerah?"

"Ini sepertinya efek aku minum tadi malam. Kau sarapan saja. Aku juga akan menyelesaikan sarapanku." Ucap renjun yang sedikit gugup. Jaemin tersenyum dengan sangat kecil karena renjun sangat menggemaskan.

"Aku pasti akan menjagamu. Aku tak ingin kehilangan lagi. Dan aku harus bertahan dengan semua sandiwara ini sampai dia mengakui kejahatannya sendiri. Walaupun kami saudara dia pantas menerima hukuman yang setimpal dengan apa yang dia lakukan padaku." Batin jaemin.



































🔄🔄🔄

Untuk uri-injunie😊
Cepat sembuh ya injunie, jangan lihat hate komen soal kamu, mereka semua hanya iri pada keberhasilan kamu, kamu istirahat yang banyak ya😂
Ingat nctzen akan selalu ada bersama dengan kamu, kami akan selalu mendukung kamu. Cepat sembuh, makan yang teratur dan istirahat yang banyak ya😂
Gak masalah kalau injunie absen yang penting kesehatan dan injunie segera kembali. Kami sangat mencintaimu😂
Getwellsoon Huang Renjun😢😭
I love you so much😭😭💚



Nakamoto To Be Jung (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang